PEMBERDAYAAN KADER DALAM SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER (ILP)

EMPOWERMENT OF CADRES IN THE POSYANDU HEALTH SERVICE MANAGEMENT SYSTEM INTEGRATED PRIMARY SERVICES (ILP)

Penulis

  • Luluk Susiloningtyas 081217741650
  • Aris Dwi Cahyono Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pamenang
  • Fannidya Hamdani Zeho Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pamenang
  • Suryono Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pamenang

DOI:

https://doi.org/10.53599/jap.v3i2.281

Kata Kunci:

Kata Kunci: Pemberdayaan, Posyandu Integrasi Layanan Primer, Sistem Manajemen Pelayanan Kesehatan, Kader

Abstrak

Abstrak

Dalam pelaksanaan Posyandu fokus utama dalam pelaksanaan transformasi layanan primer salah satunya melalui edukasi penduduk melalui penguatan peran kader. Kader posyandu ILP  merupakan ujung tombak pemberdayaan masyarakat  dalam implementasi sistem manajemen pelayanan kesehatan di Posyandu ILP. Pengetahuan kader sangat penting karena sebagai pemberi informasi kesehatan masyarakat juga penggerak masyarakat datang ke posyandu. Saat ini kegiatan posyandu ILP merupakan program kebijakan Kementerian Kesehatan RI yang masih baru. Desa Karangrejo merupakan salah satu Desa yang melaksanakan kegiatan Posyandu ILP. Posyandu ILP diselenggarakan dengan mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga ketingkat desa/kelurahan, dengan sasaran seluruh siklus hidup. Pelaksana utama kegiatan Posyandu ILP  adalah kader. Kader mempunyai peran sangat penting dalam posyandu ILP sebagai garda terdepan memberikan dasar kesehatan masyarakat di Desa/Kelurahan. Berdasarkan identifikasi masalah dari hasil observasi pelayanan kesehatan pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan Posyandu ILP di Desa Karangrejo belum semua kader mendapatkan edukasi dan pelatihan tentang posyandu ILP dan partisipasi masyarakat Desa Karangrejo baik balita, remaja maupun lansia masih belum semua sasaran terpenuhi, masih tercapai  sebesar 80 %. Oleh karena itu diperlukan kerjasama dari berbagai pihak agar pelayanan kesehatan  masyarakat desa  lebih optimal. Tujuan Pengabdian masyarakat ini memberikan sosialisasi dan edukasi kepada kader tentang Posyandu ILP agar kader posyandu dapat membantu bidan meningkatkan derajat kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan melalui sistem manajemen terpadu terintegrasi layanan primer. Metode yang digunakan adalah pemberian sosialisasi berupa edukasi bagi kader posyandu. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Sasaran kegiatan adalah kader posyandu. Kegiatan dapat terlaksana dengan baik karena peran aktif dari 15 kader. Pengabdian masyarakat dilakukan di Desa Karangrejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri dilaksnakan pada bulan Juli 2024. Hasil pengabdian masyarakat ini didapatkan pada akhir pengabdian masyarakat, pengetahuan kader posyandu tentang sistem manajemen pelayanan kesehatan ILP sebelum pelaksanaan edukasi sebagian besar memiliki kategori baik 7 orang (46,7%) dan setelah pelaksanaan eduksi sebagian besar memiliki kriteria sangat baik sebanyak 13 orang (86,7 %). Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan peningkatan yang signifikan sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan. Rekomendasi hasil pengabdian masyarakat, perlu diupayakan pendekatan  Perspectif Co-production dalam upaya memaksimalkan pendayagunaan poyandu ILP. Pengetahuan kader perlu ditingkatkan secara terus menerus secara berkelanjutan dalam upaya peningkatan ketrampilan kader posyandu  terutama ketrampilan dalam pelayanan kesehatan sehinga diharapkan pelayanan kesehatan masyarakat lebih optimal.

Kata Kunci:  pemberdayaan, Posyandu Integrasi Layanan Primer,  Sistem Manajemen Pelayanan Kesehaan, Kader

 

Abstract

In  the implementation of Posyandu, the main focus in implementing the transformation of primary services is through educating the population by strengthening the role of cadres.The The Integrated Primary Service (ILP) Posyandu cadres are the spearhead of community empowerment in the implementation of the health service management system at the ILP Posyandu. Cadre knowledge is very important in the ILP Posyandu because they are providers of public health information and also motivators for people to come to the Posyandu. Currently, the ILP Posyandu activity is a new policy program of the Indonesian Ministry of Health. Karangrejo Village is one of the villages that implements the ILP Posyandu activity. The ILP Posyandu is organized by bringing health services closer through networks to the village/sub-district level, targeting the entire life cycle. The main implementers of the ILP Posyandu activity are cadres. Cadres have a very important role in the ILP Posyandu as the front guard in providing a basis for public health in the Village/Sub-district. Based on the identification of problems from the results of observations of community empowerment health services in the implementation of the ILP Posyandu in Karangrejo Village, not all cadres have received education and training on the ILP Posyandu and the participation of the Karangrejo Village community, both toddlers, adolescents and the elderly, has not all targets been met, still reaching 80%. Therefore, cooperation from various parties is needed so that village community health services are more optimal. The purpose of this community service is to provide socialization and education to cadres about Posyandu ILP so that Posyandu cadres can help midwives improve health standards in providing health services through an integrated primary service management system. The method used is providing socialization in the form of education for Posyandu cadres. The stages of the activity include preparation, implementation and evaluation. The target of the activity is Posyandu cadres. The activity can be carried out well because of the active role of 15 cadres. Community service was carried out in Karangrejo Village, Ngasem District, Kediri Regency, implemented in July 2024. The results of this community service were obtained at the end of the community service, the knowledge of the posyandu cadres about the ILP health service management system before the implementation of education was mostly in the good category of 7 people (46.7%) and after the implementation of education most of them had very good criteria of 13 people (86.7%). The results of the activity evaluation showed a significant increase before and after the implementation of the activity. Recommendations from the results of community service, it is necessary to strive for a Perspective Co-production approach in an effort to maximize the utilization of the ILP posyandu. The knowledge of cadres needs to be continuously improved in an effort to improve the skills of posyandu cadres, especially skills in health services so that it is hoped that community health services will be more optimal.

Keywords: Empowerment, Integrated Primary Service Posyandu, Health Service Management System, Cadres

 

Referensi

Eva, Yuliani. (2019). Pendidikan Kesehatan Berpengaruh Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kader Kesehatan. Journal of Healt, Education, Economics, Science, and Technology, Vol. 2 (1), Desember 10-16

Figueira, M. C. e S., Silva, W. P. da., & Silva, E. M.. (2018). Integrative literature review: access to primary healthcare services. Revista Brasileira De Enfermagem, 71(3), 1178–1188.

Harsono, R.A., dan Prambudi, S.S.I. (2023). Co-Production: Pendayagunaan Posyandu dalam Program Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Tingkat Desa. Jurnal Analis Kebijakan. Vol. 7(1). pp: 113-121.

Hafifah, N., dan Abidin, Z. (2020). Peran Posyandu dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan Ibu dan Anak di Desa Sukawening, Kabupaten Bogor. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat. Vol. 2(5), pp: 893-900.

Indriyati, L., Wahyudin, A., dan Sulistyowati, E. (2023). Evaluasi Program Pilot Project Transformasi Layanan Primer di Puskesmas Telaga Bauntung Kabupaten Banjar Tahun 2022. Jurnal Kebijakan Pembangunan.Vol 18(1), pp:65-80.

Kementerian Kesehatan RI (2023). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NO HK.01.07/MENKES/2015/2023 Tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.

Kementrian Kesehatan RI. (2023). Buku Panduan Ketrampilan Dasar Kader Bidang Kesehatan. Kemenkes RI

Kementerian Kesehatan RI. (2023). Modul Pelatihan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Bagi Tenaga Kesehatan. Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat, Kementrerian Kesehatan RI.

Kemenkes RI. (2021). Penurunan Prevalensi Stunting tahun 2021 sebagai Modal Menuju Generasi Emas Indonesia 2045. 27 Desember 2021

Kemenkes RI. (2021). Laporan Kinerja Kementrian Kesehatan Tahun 2020. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Kisman. (2020). Pengaruh Pemberian Metode Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu Balita Tentang Stunting. Jurnal Media Gizi Pangan, Vol. 27, No. 1, 86–97

Mohamad Yoto, Malik Afif, Cicik Swi Antika, Azizah Andzar Ridwanah, Nurul Jannatul Firdausi, 6Mazroatul Qoyyimah, Fathiyah Rahmah. (2024). Implementasi Posyandu pada Era Transformasi Layanan Primer di Kabupaten Kediri 1-6Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Indonesia 7Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Journal of Mandalika Literature, Vol. 6, No. 1, 279-284

Rosdiana, E. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Kesesuaian Pemberian MP-ASI Guna Pencegahan Stunting Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Baitussalam Aceh Besar. Journal of Healthcare Technology and Medicine, Vol. 6 (2), 1–8.

Sri Indra Trigunarso, Martini Fairus, Bertalina Bertalina, Zainal Muslim. (2024). Penguatan Kader Menuju Implementasi Pengelolaan Posyandu Konsep Integrasi Layanan Primer (ILP) Dalam Upaya Pencegahan Stunting Dan Stroke Di Pekon Jogyakarta Selatan Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu, Community Development Journal. Vol 5 (6), Tahun 2024, 10770 – 10777

Pambudi, Sulung Satriyo Irkham, Saiman, Muhammed Kamil, (2019). Aplication of Co-Production In Waste Manajement Throufh Waste Bank Program In Batu City 2 (2) : 149 – 167

Rully Andianto Harsono, Sulung Satrio Irkham Pambudi. (2023). Co-Production : Pendayagunaan Posyandu Dalam Program Integrasi Pelayanan Primer di Tingkat Desa. Jurnal Analisis Kebijakan Vol 7 (1) , 113 – 121.

Safitri, Yudiantarti dan Rosita Novi Andari. (2015). Pengembangan Co-Production sebagai Upaya Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Peningkatan Pelayanan Publik (Best Practice pada Pelayanan Publik) di Kota Malang. Jurnal Wacana Kinerja. 18 (1), 1-28

Suryagustina, A. (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pencegahan Stunting Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu di Kelurahan Pahandut Palangka Raya. Jurnal Dinamika Kesehatan, Vol. 9 (2), 521–533

Yanti, N.D. (2020). Faktor Penyebab Stunting Pada Anak : Tinjauan Literatur. Real In Nursing Journal (RNJ). Vol. 3 (1) RNJ. 3(1) : 1 – 10

Diterbitkan

2025-07-09