Jurnal Abdimas Pamenang
https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap
<p style="text-align: justify; background: white;">Jurnal Abdimas Pamenang merupakan publikasi ilmiah enam bulanan yang diterbitkan oleh STIKES PAMENANG Kediri. Jurnal Abdimas Pamenang menyajikan informasi dan kajian ilmiah hasil pengabdian masyarakat pada lingkup keperawatan, kebidanan, administrasi kesehatan dan issu-issu terkini terkait masalah kesehatan masyarakat.</p> <p style="text-align: justify; background: white;">Redaksi Jurnal Abdimas Pamenang menerima karya ilmiah hasil pengabdian masyarakat dari bidang keperawatan, kebidanan, administrasi kesehatan dan kesehatan masyarakat dari para intelektual, praktisi, mahasiswa serta siapa saja untuk menulis dan berbagi hasil pengabdian masyarakat maupun pemikiran secara bebas, kritis, kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab. Seluruh artikel yang masuk akan melalui proses review oleh para reviewer dengan bidang kepakaran yang relevan.</p>STIKES Pamenang Kedirien-USJurnal Abdimas Pamenang2988-327XGELINTING KELUARGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN ANAK DENGAN PROBLEM TUMBUH KEMBANG MELALUI PEMBERIAN “GIZI ISI PIRINGKU” DI SUMBERJERUK KALISAT JEMBER
https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/236
<p><strong>Abstrak</strong> </p> <p>Permasalahan gizi pada balita membutuhkan perhatian khusus. <em>Stunting</em> atau yang kemudian disebut dengan <em>problem tumbuh kembang</em> (PTK) anak balita. Problem Tumbuh Kembang masih menjadi salah satu masalah gizi di Indonesia, termasuk kabupaten Jember. Salah satu upaya untuk pencegahan, penanganan atau mengatasinya adalah dengan mengikutsertakan seluruh anggota keluarga dalam kepedulian merawat anak. Pemantauan dan pendampingan balita dengan pengukuran BB/U dan TB/U beserta BB/TB sangatlah penting, ditambah pemberian gizi methode isi piringku. Kepedulian keluarga sangat diharapkan untuk mengontrol pertumbuhan dan perkembangan balita. Gerakan keluarga Peduli anak balita untuk mencegah stunting atau gelinting merupakan upaya peningkatan kepedulian keluarga terhadap anak dimulai dengan berubahnya pengetahuan, sikap dan ketrampilan merawat anak supaya terhindar dari <em>Problem Tumbuh Kembang (PTK)</em>. <em>Gelinting</em> secara efektif mampu mendorong keluarga bergerak bersama. Setelah dilakuakan intervensi edukasi didapatkan peningkatan pengetahuan ibu dan keluarga tentang <em>problem tumbuh kembang</em> atau <em>stunting</em> di desa Sumberjeruk. Hasil data setelah dilakukan intervensi 35 orang(67,3%), kategori cukup 12 orang (23,1%) dan kurang 5 orang (9,6%). Terdapat perubahan perilaku ibu dalam pemberian makanan kepada balita. Ibu lebih mengutamakan pemberian nutrisi kepada balita dengan menu sesuai prinsip isi piringku. Ibu juga secara rutin memberikan makanan tambahan berupa olahan daun kelor dan ikan yang mengandung banyak protein agar anak balita terhindar dari <em>stunting </em>atau Problem Tumbuh Kembang (PTK).</p> <p><strong>Kata kunci :</strong> <em>Gelinting</em>, Balita, <em>Problem Tumbuh Kembang, </em>isi piringku</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><em>Nutritional problems in toddlers require special attention. Stunting or what is then called the growth and development problem (PTK) of toddlers. Growth and Development Problems are still one of the nutritional problems in Indonesia, including Jember Regency. One effort to prevent, handle or overcome it is to involve all family members in caring for children. Monitoring and mentoring toddlers by measuring BB/U and TB/U along with BB/TB is very important, plus providing nutrition using the isi piringku method. Family concern is highly expected to control the growth and development of toddlers. The Family Care Movement for Toddlers to prevent stunting or gelinting is an effort to increase family concern for children starting with changing knowledge, attitudes and skills in caring for children to avoid Growth and Development Problems (PTK). Gelinting is effectively able to encourage families to move together. After the educational intervention was carried out, there was an increase in knowledge of mothers and families about growth and development problems or stunting in Sumberjeruk village. The results of the data after the intervention of knowledge of 35 mothers who had good knowledge were (67.</em><em>3</em><em>%), sufficient (2</em><em>3,1</em><em>%), and lacking (</em><em>9,6</em><em>%). There was a change in maternal behavior in providing food to toddlers. Mothers prioritize providing nutrition to toddlers with a menu according to the principle of my plate. Mothers also routinely provide additional food in the form of processed moringa leaves and fish that contain lots of protein so that toddlers can avoid stunting or Growth and Development Problems (PTK).</em></p> <p><em> </em><em>Keywords: Gelinting,Toddlers,Growth and Development Problems,Fill my plate</em></p>Susi Wahyuning AsihBayu WijayantiniRoudhotul JannahRizki Ghifari Pratama
Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang
2025-01-062025-01-063116PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK PENCEGAHAN KEGAWATDARUTAN MENTAL PERILAKU KEKERASAN DIKARENAKAN DAMPAK BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH
https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/264
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Perilaku kekerasan berbasis <em>bullying</em> yang sering terjadi di lingkungan sekolah, telah menjadi masalah serius mempengaruhi krisis kesehatan mental anak usia sekolah dasar. Berdasarkan KPAI didapat data siswa sebagai pelaku <em>bullying</em> sebesar 51% dan korban sebesar 35.55%. Anak-anak sebagai pelaku maupun korban dari <em>bullying</em> sangat berisiko tinggi mengalami kondisi psikologis darurat, dimana keadaan mental yang mengancam kesejahteraan psikologi anak. Tujuan pengabdian masyarakat ini dengan pemberian pendidikan kesehatan pada anak sekolah usia 7-12 tahun, supaya kegiatan ini menjadi alat penting menciptakan generasi sehat mental bebas dari dampak negatif <em>bullying</em> dapat berkontribusi pada lingkungan lebih harmonis dan aman. Kegiatan pengabdian masyarakat ini digunakan tiga tahapan metode yaitu perencanaan meliputi pembuatan proposal, perijinan, pebuatan media pendidikan PPT, implementasi pemberian pendidikan kepada anak sekolah serta diskusi dengan PPT dan LCD, evaluasi diberikan kuisioner <em>p</em><em>re</em> dan <em>p</em><em>ost</em> kepada peserta dengan menganalisa perubahan score. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pendidikan kesehatan pada anak sekolah dasar terdapat peningkatan score pengetahuan sebesar 13.9%. Maka tindakan pendidikan kesehatan direkomendasikan sebagai promosi kesehatan membantu mengurangi perilaku kekerasan yang disebabkan oleh dampak bullying di lingkungan sekolah dengan adanya kolaborasi yang sinergis antara pihak sekolah, keluarga, dan tenaga kesehatan dalam menciptakan lingkungan aman yang mendukung peningkatan kesehatan mental anak.</p> <p>Kata kunci: anak sekolah, kegawatdarutan, bullying, pengetahuan, pendidikan kesehatan</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><em>Bullying-based violent behaviour occurs in school environment has become a serious problem affecting the mental health crisis of elementary school children. KPAI data based obtained students as perpetrators of bullying was 51% and victims were 35.55%. Children as perpetrators or victims bullying are at high risk of experiencing emergency psychological conditions, where mental conditions threaten psychological well-being of children. The purpose community service provided health education in school to children aged 7–12 years. This activity became important tool to create mentally healthy generation free from bullying negative impacts can contribute more harmonious and safe environment. This community service activity used three stages methods, namely planning, including making proposals and permits, making PPT educational media, the implementation provided education to schoolchildren and discussions with PPT and LCD, then evaluation was given pre- and post-questionnaires to participants by analyzing changes in scores. The study results showed health education program for elementary school children increased knowledge scores by 13.9%. Therefore, health education actions will be recommended as health promotion to help reduce violent behaviour caused by impact bullying in environment school with synergistic collaboration between schools, families, and healthcare professionals to safe environment, supports improving children's mental health.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords: school children, emergencies, bullying, knowledge, health education</em></p> <p> </p>Erwin YektiningsihZulvanaSusanti Tri JayaM.Ikhwan Khosasih
Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang
2025-01-062025-01-0631714PROGRAM EDUKASI POLA KONSUMSI MAKANAN PADA REMAJA
https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/270
<p><strong>Abstrak</strong> </p> <p>Masa remaja ditandai dengan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan yang cepat terjadi baik secara fisik, psikologis, dan intelektual. Oleh karena itu diperlukan gizi yang cukup dan seimbang, termasuk kalori, protein, dan berbagai mikronutrien zat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahun remaja tentang pola konsumsi makanan yang baik melalui edukasi kesehatan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masayarakat ini dilakukan dengan beberapa tahapan, diantaranya persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Kegiatan dilaksanakan tanggal 27 Mei 2024 di SMK Palapa Pare Kediri, sasaran 33 remaja. Kegiatan berupa pendidikan kesehatan melalui media power point dan permainan. Evaluasi kegiatan edukasi kesehatan dilakukan dengan memberikan pre-test dan post-test untuk mengetahui dampak kegiatan edukasi kesehatan yang dilakukan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan ini dapat meningkatkan pengetahuan remaja, yaitu didapatkan data sebelum edukasi nilai mean 65 dan sesudah edukasi nilai mean 81,87. Dengan pengetahuan yang baik diharapkan dapat meningkatkan pola konsumsi makanan yang baik.</p> <p> </p> <p>Kata kunci : Remaja, Pola Konsumsi, Gizi</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><em>Adolescence is characterized by a process of rapid growth and development both physically, psychologically and intellectually. Therefore, adequate and balanced nutrition is needed, including calories, protein and various micronutrients. This community service activity aims to increase teenagers' knowledge about good food consumption patterns through health education. The method for implementing community service activities is carried out in several stages, including preparation, implementation and evaluation of activities. The activity was held on May 27 2024 at Palapa Pare Vocational School, Kediri, targeting 33 teenagers. Activities include health education through power point media and games. Evaluation of health education activities is carried out by providing a pre-test and post-test to determine the impact of the health education activities carried out. This community service activity can increase teenagers' knowledge, namely obtaining data before education with a mean value of 65 and after education a mean value of 81.87. With good knowledge it is hoped that you can increase good food consumption patterns.</em></p> <p><em> </em></p> <p><em>Keywords : Adolescents, Consumption Patterns, Nutrition</em></p>Nirmala K.SRatna Feti WulandariFresty Africia
Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang
2025-01-062025-01-0631151810.53599/jap.v3i1.270PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA SARAPAN PAGI DAN KEBUTUHAN GIZI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA 3-5 TAHUN DENGAN MEDIA LEAFLET
https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/278
<p><strong>Abstrak</strong> </p> <p>Permasalahan gizi di Indonesia sangat banyak sekali salah satunya yaitu kekurangan gizi. Kekurangan gizi yaitu kurangnya asupan gizi yang dikonsumsi oleh seseorang sehingga menyebabkan ketidakstabilan fungsi tubuh kita salah satunya yaitu motorik kasar. Perkembangan motorik kasar adalah gerakan yang dipengaruhi dan dikendalikan oleh otot – otot besar (tangan dan kaki) yang terkoordinasi oleh pusat syaraf manusia. Anak prasekolah adalah anak yang berusia 3 sampai 5 tahun yang mempunyai berbagai macam potensi. Potensi-potensi itu dirangsang dan dikembangkan agar pribadi anak tesebut berkembang secara optimal. Tujuan dari kegiatan ini diharapakan ada peningkatan pengetahuan pada balita usia 3-5 tahun terkait sarapan pagi dan isi piringku sehingga menyadari pentingnya memenuhi kebutuhan gizi untuk perkembangan motorik kasar saat ini. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Agustus 2024. Dari 54 siswa yang hadir, semuanya memperhatikan dan aktif dalam kegiatan. Pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan menyampaikan materi dengan menggunakan media leaflet. Di akhir kegiatan, peserta diberi pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan tentang pentingnya sarapan pagi dan kebutuhan gizi melalui isi piringku dan perkembangan motorik kasar.</p> <p> </p> <p>Kata kunci : Gizi, Balita, Motorik Kasar</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>There are many nutritional problems in Indonesia, one of which is malnutrition. Malnutrition is a lack of nutritional intake consumed by a person, which causes instability in our body functions, including gross motor skills. Gross motor development is a movement influenced and controlled by large muscles (hands and feet) coordinated by the human nervous system. Preschoolers are children aged 3 to 5 years who have various potentials. These potentials are stimulated and developed so that the child's personality develops optimally. The purpose of this activity is to increase knowledge in toddlers aged 3-5 years regarding breakfast and the contents of my plate so that they realize the importance of meeting nutritional needs for gross motor development today. The activity was carried out in August 2024. Of the 54 students who attended, all of them paid attention and were active in the activity. Implementation of health education by delivering material using leaflet media. At the end of the activity, participants were given questions to find out knowledge about the importance of breakfast and nutritional needs through the contents of my plate and gross motor development.</em></p> <p><em> </em></p> <p><em>Keywords : </em><em>Nutrition, Toddler, Gross Motor Skills</em></p>Susanti Tria JayaNurin Fauziyah
Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang
2025-01-062025-01-0631192310.53599/jap.v3i1.278UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MELALUI PEMBERIAN EDUKASI KESEHATAN TENTANG KONSUMSI JUS BUAH NAGA UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN ANEMIA
https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/266
<p><strong>Abstrak </strong></p> <p>Anemia pada ibu hamil di Indonesia masih tergolong tinggi sebanyak 48,9%. Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan resiko kelahiran bayi prematur dan perdarahan. Salah satu upaya yang dapat membantu mencegah dan mengatasi anemia pada ibu hamil adalah mengkonsumsi makanan sumber zat besi, misalnya jus buah naga. Buah naga mengandung kalium dan flavonoid yang tinggi sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Pemberian edukasi kesehatan tentang konsumsi jus buah naga penting diberikan pada ibu hamil untuk menambah pengetahuan meningkatnya kadar hemoglobing dengan anemia. <strong>Tujuan</strong> pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang konsumsi jus buah naga untuk meningkatkan kadar hemoglobin dengan anemia. <strong>Metode</strong> yang dilakukan yaitu penyuluhan atau pendidikan kesehatan yang dilakukan kepada ibu hamil di PMB Marsia sebanyak 14 orang. <strong>Media</strong> yang digunakan adalah leaflet yang berisikan tentang konsumsi jus buah naga. <strong>Hasil</strong> pengabdian Masyarakat ini sebelum dilakukan penyuluhan sebanyak 42,9 % dan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil dalam pemberian konsumsi jus buah naga sebanyak 78,6% selama proses penyuluhan, Penyuluhan berlangsung peserta sangat antusias mendengarkan dari awal sampai akhir kegiatan, Sebagai petugas kesehatan perlunya melakukan edukasi kepada masyarakat dan memberikan informasi yang akurat tentang pentingnya mengkonsumsi jus buah naga dengan sasaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan skill masyarakat dalam menangani permasalahan yang dihadapi semasa kehamilan.</p> <p><strong> </strong></p> <p>Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Jus Buah Naga</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Anemia in pregnant women in Indonesia is still relatively high at 48.9%. Anemia in pregnant women can increase the risk of premature birth and bleeding. One of the efforts that can help prevent and overcome anemia in pregnant women is to consume foods that are sources of iron, such as dragon fruit juice. Dragon fruit contains high potassium and flavonoids so it can lower blood pressure. Providing health education about the consumption of dragon fruit juice is important for pregnant women to increase knowledge of increasing hemoglobin levels with anemia. </em><em>The purpose of this community service is to increase the knowledge of pregnant women about dragon fruit juice consumption to increase hemoglobin levels with anemia. The method carried out is counseling or health education carried out to pregnant women at PMB Marsia as many as 14 people. The media used is a leaflet containing about the consumption of dragon fruit juice. During the counseling process, participants were very enthusiastic about listening from the beginning to the end of the activity. </em><em>The results of this community service show that there is an increase in the knowledge of pregnant women in the consumption of dragon fruit juice by 78.6%. This shows that there were oral questions to the resource persons/officers during the question and answer session and the results of the evaluation regarding the consumption of dragon fruit juice which can increase hemoglobin levels with anemia. As health workers, it is necessary to educate the public and provide accurate information about the importance of consuming dragon fruit juice with the right goals so that it can improve people's knowledge and skills in dealing with problems faced during pregnancy.</em></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><em>Keywords : Knowledge, Pregnant Women, Dragon Fruit Juice</em></p>Septiana Rahayu
Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang
2025-01-062025-01-0631242810.53599/jap.v3i1.266PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DAMPAK PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK USIA DINI DI PAUD DAN TK AR-ROBITHOH DESA KERKEP KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI
https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/282
<p><strong>Abstrak</strong> </p> <p>Gadget, pada awalnya digunakan hanya sebagai sebuah alat komunikasi. Namun, seiring berkembangnya tekhnologi, gadget memiliki berbagai fitur yang sangat menarik, bervariasi, interaktif, dan dikemas dengan pengoperasian yang sangat mudah, sehingga menambah daya tarik bagi setiap orang, baik dari kalangan lansia hingga anak usia dini. Gadget sebenarnya memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan manusia jika digunakan dengan baik dan tepat, tetapi gadged juga memberikan dampak negatif bagi manusia khususnya bagi perkembangan anak jika digunakan tanpa pengawasan dan pengarahan dari orang tua, khususnya anak usia dini. Anak usia dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini memiliki tujuan, yakni untuk memberikan edukasi kepada anak usia 3-6 tahun tentang bahaya penggunaan gadget baik positif maupun negative di Paud dan TK Ar-Robithoh. Metode yang diberikan menggunakan media LCD, dengan pemaparan materi cerita bergambar serta diberikan Leaftlet yang bisa dibaca kembali dirumah bersama orang tua. Hasil akhir dari pengabdian ini didapatkan anak-anak mendapatkan informasi tentang dampak penggunaan gadget (baik negative maupun positif) dan memiliki kesadaran tinggi tentang memanajemen waktu dalam membatasi dirinya saat bermain gadget. Oleh karena itu penting untuk dibuat suatu aktivitas yang mengarah kepada kegiatan-kegiatan fisik, baik meliputi motorik halus maupun motorik kasar yang dapat merangsang tumbuh kembang anak tanpa menggunakan gadget.</p> <p> </p> <p>Kata kunci : Gadget; Anak Usia Dini; Dampak Positif dan Negatif</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><em>Gadgets were initially used only as a communication tool. However, as technology develops, gadgets have various features that are very interesting, varied, interactive, and packaged with very easy operation, thus increasing the appeal for everyone, from the elderly to young children. Gadgets actually have many benefits in human life if used properly and appropriately, but gadgets also have a negative impact on humans, especially on children's development if they are used without supervision and direction from parents, especially young children. Early childhood is children aged 0-6 years. This Community Service activity has the aim of providing education to children aged 3-6 years about the dangers of using gadgets, both positive and negative, in Ar-Robithoh Preschool and Kindergarten. The method given uses LCD media, with presentation of illustrated story material and leaflets are given which can be read again at home with parents. The final result of this service is that children receive information about the impact of using gadgets (both negative and positive) and have a high awareness of time management in limiting themselves when playing with gadgets. Therefore, it is important to create activities that lead to physical activities, including fine motor skills and gross motor skills, which can stimulate children's growth and development without using gadgets</em>.</p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>Key Words:</em></strong><em> Gadget; Early childhood; Positive and Negative Impact</em></p> <p> </p>Nurin FauziyahSusanti Tria Jaya
Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang
2025-01-062025-01-0631293410.53599/jap.v3i1.282PENDAMPINGAN DAN PELATIHAN PENGGUNAAN ALAT BANTU JALAN UNTUK MENCEGAH RISIKO JATUH PADA LANSIA
https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/285
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Lansia merupakan kelompok usia yang rentan mengalami penurunan fungsi fisik, kekuatan otot, serta keseimbangan tubuh, yang menyebabkan mereka lebih berisiko untuk jatuh. Jatuh pada lansia tidak hanya berpotensi menimbulkan cedera serius, seperti patah tulang dan trauma kepala, tetapi juga dapat menurunkan kualitas hidup, memicu rasa takut berlebih, hingga menyebabkan hilangnya kemandirian dalam beraktivitas sehari-hari. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko jatuh pada lansia adalah dengan menggunakan alat bantu jalan, seperti tongkat atau walker. Namun, masih banyak lansia yang belum mengetahui cara memilih dan menggunakan alat bantu jalan secara tepat, yang justru dapat meningkatkan risiko kecelakaan jika tidak digunakan dengan benar. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan penggunaan alat bantu jalan kepada lansia melalui edukasi kelompok, simulasi praktik, dan pendampingan personal. Pelatihan dilakukan di komunitas lansia dengan melibatkan keluarga sebagai pendukung utama sejumlah 40 peserta. Hasil dari program pelatihan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan lansia mengenai pemilihan alat bantu yang sesuai serta kemampuan lansia dalam menggunakan alat bantu tersebut dengan benar dan aman. Selain itu, pelatihan ini juga meningkatkan kepercayaan diri lansia dalam bergerak, yang berdampak positif terhadap partisipasi mereka dalam kegiatan sosial. Kesimpulannya, pelatihan ini dapat membantu mencegah risiko jatuh pada lansia dan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup lansia dengan memastikan keamanan dan kemandirian dalam mobilitas sehari-hari.</p> <p> </p> <p>Kata kunci : Lansia, Pelatihan dan Pendampingan, Resiko Jatuh, Walking Aid</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Elderly individuals are a vulnerable group that often experiences a decline in physical function, muscle strength, and body balance, which makes them more prone to falls. Falls in the elderly can lead to serious injuries, such as fractures and head trauma, and can decrease their quality of life, induce excessive fear, and cause a loss of independence in daily activities. One of the interventions that can be implemented to prevent fall risk is the use of mobility aids, such as canes or walkers. However, many elderly individuals are not yet familiar with the correct selection and use of these aids, which can actually increase the risk of accidents if not used properly. This community service program aims to provide training on the use of mobility aids for the elderly through group education, practical simulations, and personal assistance. The training was conducted in an elderly community by involving 40 elderly and family members as primary supporters. The results showed an increase in the elderly’s knowledge of selecting appropriate mobility aids and their ability to use these aids correctly and safely. Furthermore, the training also improved the confidence of the elderly in movement, which had a positive impact on their participation in social activities. In conclusion, this training can help reduce the risk of falls in the elderly and contribute to enhancing their quality of life by ensuring safety and independence in daily mobility. </em></p> <p><em> </em></p> <p><em>Keywords: Elderly, Fall risk, Mobility aids, Training</em></p>Didik Susetiyanto AtmojoZauhani Kusnul HSuryono
Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang
2025-01-062025-01-0631353910.53599/jap.v3i1.285DIABETES SELF MANAJEMEN EDUCATION SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI DESA TUGUSUMBERJO PETERONGAN JOMBANG
https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/289
<p><strong>Abstrak</strong> </p> <p><strong>Latar Belakang:</strong> Diabetes Mellitus adalah ancaman serius untuk kesehatan global dan menjadi salah satu dari sepuluh penyebab kematian yang disebut sebagai <em>silent killer</em>. Seseorang dapat terdiagnosis diabetes mellitus jika hasil dari pemeriksaan kadar gula darah ≥200mg/dl. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penderita DMT2 tentang pentingnya manajemen diri. <strong>Metode:</strong> Pengabdian ini dilakukan di Desa Tugusumberjo Peterongan Jombang. Peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 22 penderita DMT2. Pengabdian masyarakat dilakukan selama dua hari. <strong>Hasil: </strong>Setelah diberikan edukasi penderita DMT2 terkait Dabetes Self Management, peserta lebih paham terkait pentingnya manajemen diri pada pasen DMT2. Setelah diberikan edukasi, tingkat pengetahuan pengetahuan baik dari 18,18% menjadi 31,82%, pengetahuan cukup dari 50% menjadi 63,64% serta pengetahuan kurang dari 31,82% menjadi 4,54%. <strong>Kesimpulan</strong>: Edukasi tentang Diabetes Self Management meliputi edukasi tentang pengetahuan dasar diabetes, pengobatan, monitoring, nutrisi, olahraga dan aktivitas, manjemen stres, perawatan kaki, dan sistem pelayanan kesehatan. DSME dapat meningkatkan pengetahuan penderita DMT2 terkait manajemen diri pasien Diabetes sehingga dapat berdampak pula untuk meningkatkan Kualitas Hidup. Penderita DMT2 diharapkan patuh dengan pengobatan farmakologi dan dapat kombinasi dengan non farmakologi serta menerapkan DSME untuk menjaga kestabilan kadar glukosa darah.</p> <p>Kata kunci : Edukasi Managemen Diri Diabetes, Diabetes Mellitus Tipe II</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><strong><em>Background</em></strong><em>: Diabetes Mellitus is a serious threat to global health and is one of the ten causes of death known as the silent killer. A person can be diagnosed with diabetes mellitus if the results of a blood sugar level examination are ≥200mg/dl. The aim of this community service is to increase the knowledge of T2DM sufferers about the importance of self-management. <strong>Method:</strong> This service was carried out in Tugusumberejo Village, Peterongan, Jombang. There were 22 participants who took part in the activity with T2DM. Community service was carried out for two days. <strong>Results:</strong> After being given education for T2DM sufferers regarding Diabetes Self Management, participants understood better the importance of self-management for T2DM patients. After being given education, the level of knowledge was good from 18.18% to 31.82%, sufficient knowledge from 50% to 63.64% and insufficient knowledge from 31.82% to 4.54%. <strong>Conclusion:</strong> Education about Diabetes Self Management includes education about basic diabetes knowledge, treatment, monitoring, nutrition, exercise and activity, stress management, foot care, and the health service system. DSME can increase the knowledge of T2DM sufferers regarding self-management of Diabetes patients so that it can also have an impact on improving Quality of Life. T2DM sufferers are expected to comply with pharmacological treatment and can combine it with non-pharmacological treatment and apply DSME to maintain stable blood glucose levels.</em></p> <p><em>Keywords : Diabetes Self Management Education, Type 2 Diabetes Mellitus</em></p>Eliza Zihni ZatihulwaniNanang Bagus SasmitoKusuma Wijaya Ridi PutraPrawito
Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang
2025-01-062025-01-0631404710.53599/jap.v3i1.289PERAN INSTALASI GAWAT DARURAT DAN FUNGSI TRIAGE DI INSTALASI GAWAT DARURAT
https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/290
<p><strong>Abstrak</strong> </p> <p>Triage sangat penting dalam mengidentifikasi berat dan ringannya keadaan pasien untuk dilakukan prioritas penganganan oleh perawat triage. Beberapa pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dilakukan triage dan diberikan tindakan sesuai dengan katagori triage yang telah ditetapkan kepada pasien. Kurangnya pengetahuan keluaga pasien yang menemani pasien saat masuk ke IGD menginginkan pasien diberikan tindakan segera tanpa mengetahui skala prioritas triage yang berlaku di IGD, dalam hal ini sering terjadi kesalahpahaman terkait tindakan yang tidak segera dilakukan oleh perawat kepada pasien. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada keluarga pasien tentang sistem triage yang ada di IGD Rumah Sakit. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyaraat ini yaitu memberikan edukasi system triage dan melakukan wawancara mendalam terkait dengan pengetahuan kepada keluarga pasien tentang system triage di IGD dengan melibatkan keluarga pasien. Hasil pengabdian memberikan pengetahuan yang baik kepada keluarga pasien tentang system triage yang ada di IGD dan memahami skala prioritas tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada pasien dari pasien yang mengancam nyawa sampai pasien yang bisa ditunda tindakannya.</p> <p> </p> <p><strong>Kata kunci:</strong> IGD, Keluarga Pasien, Pengetahuan, Triage.</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><em>Triage is very important in identifying the severity and severity of the patient's condition and treatment priorities and triage nurses must be able to carry out response times quickly, namely <10 minutes, but in some cases there are many cases where patients come to the emergency room. must get help as soon as possible without knowing the triage categorization system carried out in the hospital emergency room. Objective: The aim of carrying out this activity is to provide education to the patient's family about how to identify life-threatening conditions and to determine the level of emergency category that requires immediate priority treatment. Method: The method used in this community service activity is providing education and conducting in-depth interviews regarding knowledge to the families of patients in the emergency department about the role of the </em><em>E</em><em>mergency </em><em>D</em><em>epartment</em><em> (ED)</em><em> and the triage function in the emergency department. Results: The results of this service can provide good knowledge regarding the function of the E</em><em>D</em><em> and the triage system in the E</em><em>D</em><em>, so that you understand the actions taken by nurses. </em></p> <p><em> </em><strong><em>Keywords </em></strong><strong><em>:</em></strong><em> Emergency Dapertement, Patient Family, Knowledge, Triage</em></p>Baitus SholehahAdelya Salsabilah NurramadhaniArika AzizahAdila Qotrunada
Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang
2025-01-062025-01-0631485310.53599/jap.v3i1.290MENINGKATKAN INTEGRITAS PERAWAT MELALUI PENGEMBANGAN ORGANISASI PROFESI DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/291
<p><strong>Abstrak</strong> </p> <p>Integritas dalam profesi keperawatan meliputi kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan komitmen terhadap etika profesi. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan integritas perawat melalui program pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan kerja sama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Program ini terdiri dari pelatihan dan pendidikan etika, penyusunan dan pemutakhiran kode etik, serta pengembangan kebijakan yang mendukung integritas dalam praktik keperawatan. Metode yang digunakan meliputi survei awal, diskusi kelompok terfokus (FGD), program Training of Trainers (ToT), serta pendampingan dan konseling. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan sebesar 87% pada tingkat pengetahuan cukup maupun baik dalam pemahaman dan keterampilan perawat mengenai integritas, serta peningkatan dukungan institusional. Evaluasi pasca pelatihan dan survei tindak lanjut menunjukkan bahwa sebagian besar peserta melaporkan adanya peningkatan dalam penerapan prinsip integritas dalam praktik sehari-hari. Namun, tantangan seperti beban kerja yang tinggi masih ada dan perlu mendapat perhatian lebih lanjut. Program ini membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat dan komitmen dari semua pihak yang terlibat, peningkatan integritas perawat dapat tercapai, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat besar bagi pasien dan sistem kesehatan.</p> <p> </p> <p>Kata kunci : integritas perawat, etika keperawatan, pelatihan, pendidikan, PPNI</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><em>Integrity in the profession includes honesty, fairness, responsibility, and commitment to professional ethics. This community service aims to improve the integrity of nurses through a community service program that involves collaboration with the Indonesian National Nurses Association (PPNI). This program consists of ethics training and education, the preparation and updating of a code of ethics, and development policies that support integrity in protective practices. The methods used include an initial survey, focus group discussions (FGD), a Training of Trainers (ToT) program, and mentoring and counseling. The results showed a significant increase in nurses' understanding and skills regarding integrity, as well as increased institutional support. Post-training evaluation and follow-up supervision showed that most participants reported an increase in the application of integrity principles in daily practice. However, challenges such as high workloads still exist and need further attention. This program proves that with the right approach and commitment from all parties involved, improving nurse integrity can be achieved, which will ultimately provide great benefits to patients and the health system.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords: nurse integrity, nursing ethics, training, education, PPNI</em></p>Devangga Darma KaringgaKun Ika Nur RahayuMoh AlimansurEvi Tunjung Fitriani
Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang
2025-01-062025-01-0631546010.53599/jap.v3i1.291PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI SEKOLAH DASAR : “MENINGKATKAN KESADARAN DAN PENERAPAN PHBS UNTUK KESEHATAN SISWA”
https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/301
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah salah satu kunci penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan, terutama pada anak-anak yang masih dalam fase pembentukan kebiasaan hidup sehat. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menerapkan PHBS pada siswa kelas 6 di Sekolah Dasar Negri Percobaan 2 Depok Sleman Yogyakarta, jumlah siswa yang mengikuti sebanyak 51 siswa. Kegiatan ini menggunakan metode penyuluhan, praktik langsung, serta pembelajaran yang menyenangkan tentang pentingnya kebersihan pribadi, pola makan sehat,istirahat yang cukup,olah raga, kesehatan mental dan kebersihan lingkungan sekolah. Hasilnya, ada peningkatan pengetahuan dan pemahaman serta perubahan perilaku siswa, seperti dapat menjelaskan kembali apa saja gaya hidup sehat, mempraktekan cara mencuci tangan yang benar, kegiatan ini di lakukan pendekatan yang interaktif dan melibatkan seluruh siswa kelas 6 , program ini bertujuan untuk membentuk kebiasaan sehat yang dapat diteruskan dalam kehidupan mereka sehari-hari baik di sekolah maupun di rumah.</p> <p> </p> <p>Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Pendidikan Kesehatan, Sekolah Dasar, Kesehatan Anak.</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Clean and Healthy Lifestyle Behavior (CHLB) is a key factor in improving health quality, especially for children who are in the process of forming healthy lifestyle habits. This community service program aims to introduce and implement CHLB among 6th-grade students at the State Elementary School of Percobaan 2, Depok Sleman, Yogyakarta, with a total of 51 students participating. The activities employed a combination of methods, including counseling, hands-on practice, and engaging lessons on the importance of personal hygiene, healthy eating habits, and maintaining a clean school environment. The results showed an increase in knowledge, understanding, and behavioral changes among the students. They were able to explain what constitutes a healthy lifestyle and practice proper handwashing techniques. This program used an interactive approach and involved all 6th-grade students. It has the potential to establish healthy habits that can be carried over into their daily lives, both at school and at home.</em></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><em>Keywords : Clean and Healthy Lifestyle Behavior, Health Education, Elementary School, Children's Health.</em></p>Wiwi Kustio PrilianaTeti Herlina
Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang
2025-01-062025-01-0631616410.53599/jap.v3i1.301PENYULUHAN NARKOBA SEBAGAI UPAYA PREVENTIF REMAJA TOLAK NARKOBA SEBAGAI BENTUK PELAKSANAAN PROYEK MATA KULIAH WAJIB KURIKULUM
https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/305
<p><strong>Abstrak</strong> </p> <p>Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja berpotensi menyebabkan kerusakan dalam aspek pendidikan, kehidupan sosial, kesehatan, hingga masa depan mereka. Tujuan dari pelaksaan kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada siswa tentang bahaya narkoba, meningkatkan pengetahuan siswa tentang bahaya narkoba, hukum dan sanksi penggunan narkoba supaya bisa membentuk sikap dari siswa untuk menghindari narkoba, serta tim pengabmas mampu menerapkan proyek mata kuliah wajib kurikulum di STIKES Pamenang. Metode kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 November 2024 pukul 08.00 sampai dengan selesai, tempat pelaksanaan diselenggarakan di MTS Zainul Hassan. Sasaran adalah siswa siswi kelas 7 sebanyak 52. Metode yang digunakan adalah metode ceramah interaktif, tanya jawab,kemudian diakhiri dengan edu games. Media yang digunakan adalah Power point, leafelt, X Banner. Hasil dari kegiatan ini yaitu kehadiran siswa dalam mengikuti kegiatan ini sejumlah 98%. Pengetahuan siswa tentang bahaya narkoba kategori baik dengan rata-rata prosentase 80% dari beberapa indikator, mampu meningkatkan motivasi siswa untuk menghindari narkoba. Pelaksanaan kegiatan ini secara garis besar berjalan dengan lancar.</p> <p> </p> <p>Kata kunci : Narkoba, Penyuluhan, Preventif, Remaja</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><em>Drug abuse among adolescents has the potential to cause damage in terms of education, social life, health, and their future. The purpose of implementing this activity is to provide education to students about the dangers of drugs, increase students' knowledge about the dangers of drugs, laws and sanctions for drug use in order to shape students' attitudes to avoid drugs, and the community service team is able to implement compulsory curriculum course projects at STIKES Pamenang. The method of this activity was carried out on November 2, 2024 at 08.00 until finished, the location of the implementation was held at MTS Zainul Hassan. The target is 52 students in grade 7. The method used is the interactive lecture method, questions and answers, then ending with edu games. The media used are Power point, leaflets, X Banners. The results of this activity are that student attendance in participating in this activity is 98%. Students' knowledge about the dangers of drugs is in the good category with an average percentage of 80% from several indicators, able to increase students' motivation to avoid drugs. The implementation of this activity generally went smoothly.</em></p> <p><em> </em></p> <p><em>Keywords:Drugs,Counseling,Preventive,Teenagers</em></p>Ganes Tegar DeranaRatna Feti Wulandari Ratna
Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang
2025-01-062025-01-0631657010.53599/jap.v3i1.305EDUKASI KESEHATAN TENTANG JENIS ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR
https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/303
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Indonesia adalah salah satu negara terpadat di dunia yang menduduki posisi keempat setelah China, India dan Amerika Serikat. Angka <em>unmet need </em>di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 14,7% dari target nasional 8% pada tahun 2022. Pentingnya edukasi KB semakin meningkat mengingat adanya lonjakan angka kehamilan yang tidak direncanakan akibat keterbatasan akses ke layanan kesehatan. Program edukasi berbasis komunitas dan teknologi digital, seperti diskusi daring dan video edukasi, telah diterapkan di beberapa daerah untuk mengatasi tantangan ini. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan wanita usia subur tentang berbagai jenis alat kontrasepsi, sehingga harapannya adalah wanita usia subur memahami dan bisa menentukan pilihannya dalam menggunakan alat kontrasepsi. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 13 November 2024 pada 30 wanita usia subur di RT 02 RW 01 Desa Banaran Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri. Edukasi kesehatan dilakukan dengan tatap muka sebanyak 1 kali kegiatan dengan menggunakan media leaflet. Hasil pengetahuan menunjukkan sebelum edukasi pengetahuan kurang 13 WUS (43,33%), cukup 7 WUS (23,33%) dan baik 10 WUS (33,34%), sedangkan setelah edukasi pengetahuan kurang 6 WUS (20,00%), cukup 11 WUS (36,67%) dan baik 13 WUS (43,33%). Hal ini menunjukkan terdapat perubahan pengetahuan WUS sebelum dan setelah diberikan edukasi kesehatan tentang jenis alat kontrasepsi.</p> <p> </p> <p>Kata kunci : Edukasi, alat kontrasepsi, wanita usia subur</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Indonesia is one of the most populous countries in the world, ranking fourth after China, India and the United States. The unmet need rate in Indonesia is still very high at 14.7% from the national target of 8% by 2022. The importance of family planning education is increasing given the surge in unplanned pregnancies due to limited access to health services. Community-based education programs and digital technologies, such as online discussions and educational videos, have been implemented in some areas to address this challenge. The purpose of this activity is to increase the knowledge of women of childbearing age about various types of contraceptives, so that the hope is that women of childbearing age understand and can make choices in using contraceptives. The activity was carried out on November 13, 2024 for 30 women of childbearing age in RT 02 RW 01 Banaran Village, Kandangan District, Kediri Regency. Health education was conducted face-to-face as much as 1 activity using leaflet media. The results of knowledge showed that before education knowledge was less 13 WUS (43.33%), enough 7 WUS (23.33%) and good 10 WUS (33.34%), while after education knowledge was less 6 WUS (20.00%), enough 11 WUS (36.67%) and good 13 WUS (43.33%). This shows that there are changes in the knowledge of WUS before and after being given health education about types of contraceptives.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords : Education, contraceptives, women of childbearing age</em></p>Astri YunitaLiya Ni’matul MaulaDily EkasariAhmad Wasis Setyadi
Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang
2025-01-062025-01-0631717710.53599/jap.v3i1.303PENINGKATAN PENGETAHUAN DALAM MENGONTROL REGULASI TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI RT 03 RW 08 GIRILAYA SURABAYA
https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/286
<h1>Abstrak</h1> <p>Meningkatnya faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) yaitu disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh atau obesitas, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol merupakan penyebab utama kematian di dunia. Salah satu PTM yang menjadi permasalahan kesehatan yang sangat serius saat ini yakni penyakit hipertensi/tekanan darah tinggi. Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah sistolik lebih besar atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan diastolik lebih besar atau sama dengan 90mmHg. Penyakit ini banyak diderita oleh orang dewasa terutama lansia serta dapat menyebabkan komplikasi pada organ didalam tubuh seperti otak, mata, jantung, ginjal, dan pembuluh darah. Data dari Posyandu lansia RT 03 RW 08 Girilaya Surabaya terdapat 75 KK, 37 KK diantaranya mempunyai lansia dan 17 lansia diantaranya menderita hipertensi dan banyak dari mereka belum paham dan mengerti tentang bahaya penyakit hipertensi. Permasalahan yang menjadi perhatian di Posyandu ini berkaitan dengan kurangnya pengetahuan lansia terkait hipertensi dan upaya pencegahannya. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai penyakit hipertensi dan memberikan informasi mengenai hipertensi serta aktifitas ringan yang harus dilakukan lansia dalam upaya pencegahannya. Metode digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini berupa penyuluhan mengenai penyakit hipertensi dengan sasaran lansia (45-70 tahun). Intervensi dilakukan dengan metode ceramah secara luring dengan penyebaran media poster, penyuluhan kesehatan, dan praktik senam lansia. Setelah dilakukan penyuluhan menggunakan poster dan video senam lansia, para lansia mengalami peningkatan pengetahuan</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Hipertensi, lansia, kesehatan</p> <h1><em> </em></h1> <h1><em>Abstract</em></h1> <p><em>N</em><em>on-communicable diseases (NCDs), </em><em>such as hypertension, diabetes, obesity, </em><em>caused by</em> <em>the </em><em>unhealthy </em><em>life style</em><em> are the main causes of death in the world. One of the NCDs that is becoming a very serious health problem today is hypertension.</em> <em>Hypertension is a condition where the systolic blood pressure greater than or equal to 140 mmHg and/or diastolic pressure is greater than or equal to 90 mmHg. This disease affects adults, especially the elderly,</em> <em>can cause complications in organs </em><em>of</em> <em>the body such as brain, eyes, heart, kidneys, and blood vessels. In</em> <em>elderly</em><em>’s</em> <em>posyandu RT 03 RW 08 Girilaya Surabaya, 37 families from 75 families has </em><em>elderly. Then 17 among them has elderly with </em><em>experienced </em><em>hypertension</em><em>. The concern at Posyandu is related to the elderly's lack of knowledge regarding hypertension and efforts to prevent</em><em> of </em><em>it.</em> <em>The aim of this activity is to increase public knowledge and understanding regarding hypertension and provide information about hypertension as well as light activities such as elderly exercise in an effort to prevent it. The method used in implementing this service is in the form of education regarding hypertension targeting the elderly (45-70 years). The intervention was carried out using an offline lecture method with the distribution of posters, health education, and exercise practices for the elderly. After conducting outreach using posters and videos of elderly exercise, the number of elderly knowlendge about hypertension was increasing. </em></p> <p> </p> <p><em>Keywords: Hypertension, elderly, health</em></p>Muhamad KhafidPriyo Mukti Pribadi WinotoNety Mawarda HatmantiRiska RohmawatiDyah Ika Krisnawati
Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang
2025-01-072025-01-07317883