https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/issue/feed Jurnal Abdimas Pamenang 2023-07-08T00:00:00+00:00 Dwi Rahayu S.Kep.,Ns ., M.Kep [email protected] Open Journal Systems <p style="text-align: justify; background: white;">Jurnal Abdimas Pamenang merupakan publikasi ilmiah enam bulanan yang diterbitkan oleh STIKES PAMENANG Kediri. Jurnal Abdimas Pamenang menyajikan informasi dan kajian ilmiah hasil pengabdian masyarakat pada lingkup keperawatan, kebidanan, administrasi kesehatan dan issu-issu terkini terkait masalah kesehatan masyarakat.</p> <p style="text-align: justify; background: white;">Redaksi Jurnal Abdimas Pamenang menerima karya ilmiah hasil pengabdian masyarakat dari bidang keperawatan, kebidanan, administrasi kesehatan dan kesehatan masyarakat dari para intelektual, praktisi, mahasiswa serta siapa saja untuk menulis dan berbagi hasil pengabdian masyarakat maupun pemikiran secara bebas, kritis, kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab. Seluruh artikel yang masuk akan melalui proses review oleh para reviewer dengan bidang kepakaran yang relevan.</p> https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/142 PENINGKATAN PERAN KADER KESEHATAN REMAJA (KKR) PADA PELAKSANAAN UKS 2023-05-17T12:08:51+00:00 Fresty Africia [email protected] Bambang Wiseno [email protected] Didik Susetiyanto Atmojo [email protected] Susanti Tria Jaya [email protected] Aris Dwi Cahyono [email protected] <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Seiring perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju mengakibatkan pola hidup yang kurang baik di kalangan remaja, antara lain merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol, kurangnya melakukakan aktivitas fisik, lebih banyak mengonsumsi makanan siap saji dan berpenyedap rasa yang berlebihan, dan kurang mengonsumsi buah dan sayur. Permasalahan remaja memerlukan penanganan yang komprehensif. Kader kesehatan remaja diharapkan dapat menjadi wadah untuk memfasilitasi remaja dalam menangani permasalahan tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan peran kader kesehatan remaja dalam kegiatan usaha kesehatan sekolah melalui pelatihan. Kegiatan dilaksanakan tanggal 27 September 2022 di SMPN 1 Ngasem, sasaran 50 kader kesehatan remaja. Kegiatan berupa pendidikan kesehatan melalui media power point dengan materi kebijakan sekolah sehat, usaha kesehatan sekolah, peran kader kesehatan remaja, dan praktik skrining kesehatan. Evaluasi kegiatan menggunakan alat ukur kuesioner dengan hasil baik untuk peran kader kesehatan remaja. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat pelatihan terhadap kader kesehatan remaja dapat meningkatkan peran dan fungsi kader kesehatan remaja di SMPN 1 Ngasem.</p> <p>Kata kunci: peran, kader kesehatan remaja, usaha keseahatan sekolah</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>The development of the times and increasingly advanced technology resulted in poor lifestyles among adolescents, including smoking, consuming alcoholic beverages, lacking of physical activity, consuming more fast foods and excessive taste, and consuming less fruits and vegetables. Adolescent problems require comprehensive treatment. The Adolescent health cadre is expected to be a forum to facilitate adolescents in dealing with adolescent health problems. This community service activity aims to increase the role of adolescent health cadres at the school health unit through training. The activity was held on August 27, 2022, at SMPN 1 Ngasem, targeting 50 youth health cadres. This activity is in the form of health education in PowerPoint, the material presented was about healthy school policies, school health units, the role of adolescent health cadres, and health screening practices. Evaluation of community service activities has used a questionnaire with good results for the roles of adolescent health cadres. The training of community service activity to adolescent health cadres can optimize the role and function of adolescent health cadres at</em><em> SMPN 1 Ngasem.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords: role, adolescent health cadres, school health unit</em></p> 2023-07-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/145 PENYULUHAN TENTANG PEMAKAIAN IMPLANT PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR DI BPM FAUZIAH HATTA PALEMBANG 2023-05-17T12:12:01+00:00 Dempi Triyanti [email protected] Rika Oktapianti [email protected] <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Metode kontrasepsi jangka panjang (MJKP)<em> implant </em>(susuk) dinilai merupakan metode kontrasepsi yang paling efektif dari segi kegunaan dan biaya dengan tingkat keberhasilan mencapai 99%. Kenyataannya banyak wanita yang mengalami kesulitan dalam menentukan alat kontrasepsi yang sesuai untuk dirinya. Kendala yang sering ditemukan karena kurangnya pengetahuan. Banyak aspek yang harus dipertimbangkan yang meliputi derajat status kesehatan, kemungkinan munculnya efek samping, kemungkinan kegagalan atau kehamilan yang tidak dikehendaki, jumlah kisaran keluarga yang diharapkan, persetujuan dari suami atau istri,nilai- nilai budaya, lingkungan serta keluarga dengan tujuan penyuluhan metode kontrasepsi jangka panjang untuk menurunkan angka kelahiran penduduk yang terlalu dekat. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan berupa penyuluhan secara menyeluruh pada wanita pasangan usia subur di BPM Fauziah Hatta Palembang, kemudian pasien diberikan leaflet tentang metode kontrasepsi jangka panjang pada wanita usia subur guna menurunkan angka kelahiran penduduk. Setelah selesai melakukan penyuluhan kesehatan, wanita pasangan usia subur mengerti bahwa dalam meningkatkan kesehatan dan melakukan pemakaian implant usia subur untuk mengurangi angka kelahiran. Dari penyuluhan kesehatan yang dilakukan maka kami menyimpulkan bahwa dipahaminya apa itu kontrasepsi implant Kami menyarankan agar masyarakat khususnya wanita usia subur, untuk melakukan pemakaian kontrasepsi implant guna mencegah hal-hal yang tidak di inginkan sepeti kelahiran bayi dan ledakan penduduk.</p> <p>Kata Kunci : Implant, Pasangan Usia Subur</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Implanted long-term contraceptive methods (MJKP) are considered to be the most effective method of contraception in terms of usability and cost with a success rate of up to 99%. In fact, many women experience difficulties in determining the appropriate contraceptive method for themselves. Obstacles that are often found due to lack of knowledge. Many aspects must be considered which include the degree of health status, the possibility of side effects, the possibility of failure or unwanted pregnancies, the expected number of family ranges, the approval of the husband or wife, cultural values, environment and family with the aim of educating long-term contraceptive methods. too long to reduce the birth rate of residents who are too close. The method of implementing the activity is in the form of comprehensive counseling for women of childbearing age at BPM Fauziah Hatta Palembang, then patients are given leaflets about long-term contraceptive methods for women of childbearing age to reduce the population's birth rate. After completing health counseling, women of reproductive age couples understand that in improving health and using implants of childbearing age to reduce birth rates. From the health education conducted, we concluded that they understood what implant contraception was. We suggest that the public, especially women of childbearing age, use implant contraception to prevent unwanted things such as baby births and population explosions.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords: Implants, Couples of Reproductive Age</em></p> 2023-07-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/148 PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK SAAT HAMIL MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG 2023-06-23T19:28:35+00:00 Rika Oktapianti [email protected] Dempi Triyanti [email protected] <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia, kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan produktifitas kerja dan daya tahan tubuh, yang berakibat meningkatnya kesakitan dan kematian. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak janin didalam kandungan. Ibu dan calon ibu menjadi kelompok rawan, karena membutuhkan gizi dan kesehatannya yang cukup sehingga harus di jaga status gizi dan kesehatannya, agar dapat melahirkan bayi yang sehat. Sampai saat ini masih banyak banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi, khususnya gizi kurang energi kronis (KEK) dan anemia. Sehingga mempunyai kecendrungan melahirkan bayi dengan berat badan lahir kurang. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kekurangan energi kronik. Kegiatan ini berupa edukasi yang dilakukan pada ibu hamil. Metode penyuluhan adalah melalui Pendidikan Kesehatan langsung antara penyuluh dan peserta. Sasaran pengabdian masyarakat ini adalah ibu hamil yang ada dipuskesmas Pembina Palembang sebanyak 16 orang. Selama proses penyuluhan berlangsung peserta sangat antusias mendengarkan dari awal sampai akhir kegiatan. Hasil edukasi (penyuluhan) didapatkan sebanyak 75% pengetahuan ibu baik karena ibu menyimak saat dilakukan edukasi kesehatan (pendidikan kesehatan) dan adanya rasa ingin tahu dari ibu sendiri tentang kekurangan energi kronik. Ini membuktikan sebagai petugas kesehatan perlunya melakukan edukasi kepada masyarakat terutama pada ibu hamil untuk mengetahui apa kekurangan energi kronik dan upaya pencegahan supaya tidak mengalami kekurangan energi kronik saat hamil. Bagi ibu hamil lebih aktif lagi dalam pelayanan kesehatan sehingga ibu hamil bisa mengontrol kesehatannya selama kehamilan.</p> <p>Kata kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Kekurangan Energi Kronik (KEK).</p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Nutrition</em><em> is one of the determinants of the quality of human resources, malnutrition will cause failure of physical growth and development of intelligence, reduce work productivity and endurance, which results in increased illness and death. Nutritional adequacy is needed by every individual, since the fetus is in the womb. Mothers and expectant mothers become vulnerable groups, because they need adequate nutrition and health so that they must be maintained nutritional status and health, in order to give birth to healthy babies. Until now, there are still many pregnant women who experience nutritional problems, especially chronic lack of energy (KEK) and anemia. So it has a tendency to give birth to babies with less birth weight. The purpose of this community service is to increase the knowledge of pregnant women about chronic energy deficiency. This activity is in the form of education carried out on pregnant women. The method of counseling is through Health Education directly between extension workers and participants. The target of this community service is pregnant women in the Palembang Pembina health center as many as 25 people. During the counseling process, participants were very enthusiastic about listening from the beginning to the end of the activity. The results of education (counseling) obtained as much as 65.7% of maternal knowledge both because mothers listen when health education is carried out (health education) and there is curiosity from mothers themselves about chronic energy deficiency. This proves as health workers the need to educate the public, especially pregnant women, to find out what chronic energy deficiency is and prevention efforts so as not to experience chronic energy deficiency during pregnancy. For pregnant women to be more active in health services so that pregnant women can control their health during pregnancy. </em></p> <p><em> </em><em>Keywords:</em><em> Knowledge, Pregnant Women, Chronic Energy Deficiency (KEK).</em></p> 2023-07-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/149 UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN DWI RAHMAWATI PALEMBANG 2023-06-21T03:41:58+00:00 Deby Meitia Sandy [email protected] <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang dapat menyebabkan terjadinya bahaya serta komplikasi yang lebih besar baik terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya selama masa kehamilan, melahirkan ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan persalinan dan nifas normal. Lebih dari 90% kematian ibu disebabkan oleh komplikasi obstetrik pada masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Faktor dari kematian ibu di Indonesia salah satunya ialah trias klasik yaitu pendarahan, eklampsia, dan infeksi. Tujuan pengabdian masyarakat ini memberikan edukasi dan meningkatkan pengetahuan ibu tentang kehamilan resiko tinggi. Sangatlah penting melakukan penyuluhan dan edukasi kepada ibu hamil untuk mengetahui kehamilan resiko tinggi agar dapat bisa menyelamatkan nyawa ibu dan janin karena pada kehamilan normal bisa dapat tiba-tiba menjadi beresiko karena bersifat dinamis. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan yang dilakukan pada ibu hamil di PMB Dwi Rahmawati Palembang berjumlah 14 orang. Media yang digunakan adalah leaflet yang berisikan tentang informasi kehamilan beresiko tinggi. Hasil dari penyuluhan sebelum dan sesudah tentang kehamilan resiko tinggi didapatkan dari 14 ibu hamil mengalami peningkatan pada pengetahuan baik sebesar 28,7%, juga mengalami peningkatan pada tingkat pengetahuan cukup sebesar 7,1% dan mengalami penurunan pada tingkat pengetahuan kurang sebesar 42,9%. Sebagai petugas kesehatan perlunya melakukan edukasi kepada masyarakat dan memberikan informasi yang akurat tentang kehamilan resiko tinggi, sehingga dapat mencegah secara dini agar para ibu hamil tidak terjadi kehamilan dengan resiko tinggi yang dapat membahayakan nyawa ibu dan janin.</p> <p>Kata Kunci : Pengetahuan, Kehamilan Resiko Tinggi, Ibu Hamil</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>High-risk pregnancy is a pregnancy can cause greater harm and complications to both the mother and the fetus during pregnancy, childbirth or postpartum when compared to normal childbirth and postpartum pregnancies. More than 90% of maternal deaths are caused by obstetric complications during pregnancy, childbirth, and puerperium. One of the factors of maternal mortality in Indonesia is the classic triad, bleeding, eclampsia, and infection. This community service objective provides education and increases maternal knowledge about high risk pregnancies. Very i</em><em>mportant</em><em> to conduct counseling and education to pregnant women to find out high-risk pregnancies in order to save the lives of mothers and fetuses because normal pregnancies can suddenly become risky because they are dynamic. </em><em>The method of implementing activities is carried out by providing counseling or health education carried out on pregnant women at PMB Dwi Rahmawati Palembang total of 14 people. The media used is a leaflet containing information on high-risk pregnancies. </em><em>The</em><em> results of counseling before and after about high-risk pregnancies were obtained from 14 pregnant women experienced an increase in knowledge both by 28.7%, also increased in the level of knowledge sufficient by 7.1% and decreased at the level of knowledge less by 42.9%</em><em>. As health workers, it is necessary to educate the public and provide accurate information about high-risk pregnancies, so as to prevent early pregnancy so that pregnant women do not occur with high risks that can endanger the lives of mothers and fetuses. </em></p> <p><em>Keywords : Knowledge, High Risk Pregnancy, Pregnant Woman</em></p> 2023-07-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/151 UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN PENANGANAN KEGAWATDARURATAN NEONATAL PADA PETUGAS MOBIL SIAGA MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI 2023-06-26T04:31:19+00:00 Erwin Yektiningsih [email protected] Ratna Feti Wulandari [email protected] Dwi Rahayu [email protected] <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Neonatus merupakan bayi baru lahir dengan imunitas yang belum stabil disebabkan masih dalam proses menyesesuaikan diri dengan dunia luar, sehingga rentan menghadapi permasalahan kegawatdaruratan. Jika tidak segera ditangani akan meningkatkan angka kematian bayi. Sekarang masih banyak petugas mobil siaga di komunitas masih bingung penanganan intrahospital yang tepat mengenai pemahaman penatalaksanaan kegawatdaruratan pada neonatus ketika mengantar menuju penanganan yang lebih intensif ke fasilitas kesehatan terdekat supaya neonatus dapat segara di tangani dengan cepat dan tepat. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini untuk meningkatkan pengetahuan petugas mobil siaga dengan memberikan pendidikan kesehatan Metode kegiatan PKM terdiri dari beberapa tahapan seperti persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Maka hasil kegiatan ini sebagian besar peserta mengalami peningkatan pengetahuan sebesar 3%. Dan peserta merasakan puas selama mengikuti pendidikan kesehatan. Maka, kegiatan pendidikan kesehatan ini dapat direkomendasikan sebagai promosi kesehatan untuk penanganan kegawatdaruratan pada neonatus bagi petugas mobil siaga sebagai petugas non kesehatan yang berperan aktif di masyarakat untuk penanganan prehospital kegawatdaruratan yang dapat berefek mengoptimalkan upaya menurunkan angka kematian bayi, yang merupakan salah satu indikator keberhasilan pembanguanan kesehatan di Indonesia.</p> <p>Kata kunci: Pengetahuan, Kegawatdarutanneonatal, Petugas, Mobil siaga </p> <p><strong><em> </em></strong><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><em>Neonates are newborns with unstable immunity because they are still in the process of adjusting to the outside world, so they are vulnerable to facing emergency problems. If not treated immediately will increase the infant mortality rate. Now there are still many emergency car officers in the community who are still confused about proper intrahospital handling regarding the understanding of emergency management in neonates when they lead to more intensive treatment to the nearest health facility so that neonates can be treated quickly and precisely. The purpose of this community service (pkm) increased the knowledge of emergency car officers by providing health education. The pkm activited method consists of several stages such as preparation, implementation and evaluation. So the results this activity to most participants experienced an increase in knowledge of 3%. And the participants felted to satisf while participating in health education. Thus, this health education activity will be recomment as a health promotion for emergency intervention of neonates for emergency car officers as non-health offical who play an active role in the community for emergency prehospital management which will have effect of optimizing efforts to reduce infant mortality, which is one indicator of successful development health in </em><em>I</em><em>ndonesia. </em></p> <p><em>Keywords : Knowledge, Emergencies, Neonates, Officers, emergency cars</em></p> <p> </p> 2023-07-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/152 GEMARIKAN (GERAKAN GEMAR MAKAN IKAN) UNTUK CEGAH DAN ATASI BALITA STUNTING DAN IBU HAMIL KEK (KEKURANGAN ENERGI KRONIS) 2023-06-30T14:35:32+00:00 Zauhani Kusnul [email protected] <p><strong>Abstrak</strong> </p> <p>Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia dibawah 5 tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang terlihat dari panjang badan atau tinggi badan di bawah anak seumurannya. Data Untuk angka stunting tahun 2019 di kabupaten kediri sebanyak 13,4%. Tahun 2021 dengan melakukan bulan timbang pada 85.000 balita didapatkan data prosentase stunting 12,5%. Harapan Target tahun 2022 prosentase stunting 18%. Harapan Target tahun 2023 prosentase stunting 14%. Permasalahan gizi pada usia dini tidak saja berdampak pada terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak seperti meningkatnya angka kematian balita, menurunnya tingkat kecerdasan, meningkatnya risiko keterbelakangan mental, serta menurunnya prestasi serta produktivitas kerja. Dalam jangka panjang permasalahan gizi juga dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Tujuan Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan motivasi masyarakat terutama ibu hamil KEK (kekurangan energi kronis) dan ibu dari balita stunting tentang manfaat ikan dalam menu sehari hari. Kegiatan berlangsung sehari berupa kegiatan Pendidikan Kesehatan dan dilanjutkan dengan pemberian paket makanan olahan dari ikan kepada semua peserta. Kegiatan berjalan dengan baik sesuai rencana, peserta antusias dan berpartisipasi aktif selama kegiatan dengan aktif menjawab pertanyaan maupun mengajukan pertanyaan seputar manfaat ikan untuk ibu hamil dan balita KEK. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan GEMARIKAN ini sangat relevan dilakukan dalam Upaya pencegahan dan penanganan balita stunting maupun ibu hamil KEK (kekuranga energi kronis</p> <p>.Kata kunci : kehamilan kurang energi kronis, stunting, konsumsi ikan</p> <p><strong><em>Abstract </em></strong></p> <p><em>Stunting is a condition of failure to thrive in children under the age of 5 (toddlers) due to chronic malnutrition, especially in the first 1,000 days of life (HPK), which can be seen from the body length or height below the child's age. Data for the 2019 stunting rate in the Kediri district is 13.4%. In 2021, by carrying out a weighing month for 85,000 toddlers, data on a stunting percentage of 12.5% is obtained. Hope The target for 2022 is 18% stunting. Expectations The target for 2023 is the stunting percentage of 14%. Nutritional problems at an early age not only have an impact on the occurrence of disturbances in the growth and development of children, such as increased child mortality, decreased intelligence, increased risk of mental retardation, and decreased work performance and productivity. In the long term nutritional problems can also reduce the quality of human resources (HR) in Indonesia. The purpose of this activity is to increase the knowledge, awareness and motivation of the community, especially pregnant women with chronic energy deficiency (CKD) and mothers of stunting toddlers about the benefits of fish in their daily menu. The activity lasted one day in the form of Health Education activities and continued with the distribution of fish processed food packages to all participants. The activity went well according to plan, the participants were enthusiastic and actively participated during the activity by actively answering questions and asking questions about the benefits of fish for pregnant women and toddlers from KEK. From this activity it can be concluded that GEMARIKAN activities are very relevant to be carried out in efforts to prevent and treat stunting toddlers and pregnant women with KEK (chronic energy deficiency).</em></p> <p><em> </em><em>Keywords : chronic energy deficiency pregnancy, stunting, fish consumption</em></p> 2023-07-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/153 EDUKASI IBU BALITA DALAM PENINGKATAN POLA ASUH DI KELUARGA 2023-06-23T03:09:22+00:00 Ratih Kusuma Wardhani [email protected] Nirmala K.S. [email protected] Vide Bahtera Dinastiti [email protected] <p><strong>Abstrak</strong> </p> <p>Stunting dibentuk oleh growth faltering dan catcth up growth yang tidak memadai yang mencerminkan ketidakmampuan untuk mencapai pertumbuhan optimal. Tujuan dilaksanakan kelas balita untuk memberikan edukasi pendidikan untuk pemberdayaan ibu (keluarga) sehingga status kesehatan baik. Sasaran pengabdian kepada masyarakat 30 ibu yang memiliki balita di Desa Cangkring Kecamatan Pare Kabupaten Kediri dilaksanakan pada Bulan Maret 2023. Metode kegiatan edukasi pendidikan dan buzz group, media buku KIA dan alat ukur pengetahuan ibu tentang pola asuh dengan kuesioner. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat Ibu yang balita yang menjadi sasaran pengabdian masyarakat ini rata-rata berusia 20-35 tahun mencapai 24 orang (80%). Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat melaksanakan kelas balita dengan metode edukasi pendidikan dan Buzz group yang mana dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat khususnya ibu yang memiliki balita dengan media buku KIA. Setelah pelaksanaan kelas ibu balita pengetahuan yang diidentifikasi sebagain besar dalam kategori baik.</p> <p>Kata kunci : Edukasi, Kelas Balita, Pola Asuh</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><em>Stunting is formed by growth faltering and inadequate catch-up growth which reflects the inability to achieve optimal growth. The aim of the toddler class is to provide educational education to empower mothers (families) so that their health status is good. The target of community service for 30 mothers with toddlers in Cangkring Village, Pare District, Kediri Regency was carried out in March 2023. Educational and buzz group activity methods, MCH book media and measuring mother's knowledge about parenting with a questionnaire. The results of community service activities Mothers who are toddlers who are the target of this community service are on average 20-35 years old reaching 24 people (80%). Community service activities carry out toddler classes with educational methods and Buzz groups which are carried out for community empowerment, especially mothers who have toddlers with the MCH book media. After the implementation of the mother class, the knowledge identified was mostly in the good category.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords : Education, Toddler Class, Parenting</em></p> 2023-07-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/160 PELATIHAN BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK-ANAK DENGAN MENGGUNAKAN FLASHCARD DI SD MATHLA’UL ANWAR, KELURAHAN SUSUKAN, KECAMATAN BOJONGGEDE, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT 2023-06-30T14:47:52+00:00 Apriliana Pipin [email protected] Ludovikus [email protected] Ellynia [email protected] Martini [email protected] <p><strong>Abstrak</strong> </p> <p>Pelatihan adalah bagian dari pendidikan yang merupakan sarana pembinaan dan pengembangan karir serta salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk terbentuknya kesadaran dan pengetahuan keluarga atau orang tua betapa pentingnya Bahasa inggris bagi anak-anak mereka demi masa depan yang lebih baik. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode menggunakan metode <em>action research. </em>Kegiatan ini diikuti oleh 33 anak-anak Sekolah Dasar. Setelah penelitian, pengetahuan tentang pengetahuan anak-anak terhadap nama-nama binatang di <em>pre-test</em> memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 15 orang (45,5%) dan hasil <em>post-test</em> memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 25 orang (75,7%). Pengetahuan tentang nama-nama binatang hasil <em>pre-test</em> memiliki pengetahuan yang cukup sebanyak 6 orang (18,1%) dan hasil <em>post-test</em> memiliki pengetahuan cukup sebanyak 8 orang (24,3%) sedangkan Pengetahuan tentang anak-anak tentang binatang dari hasil <em>pre-test</em> memiliki pengetahuan yang kurang sebanyak 12 orang (36,4%) dan hasil <em>post-test</em> dengan indikator kurang tidak ada. Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan anak-anak sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan pelatihan Bahasa Inggris dengan menggunakan <em>flashcard</em>. Kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan peserta dalam belajar Bahasa Inggris.</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Pelatihan Bahasa Inggris, <em>Flashcard</em></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><em>Training is part of education which is a means of coaching and career development as well as one of the efforts to improve the quality of human resources according to job requirements. This community service activity aims to form awareness and knowledge of families or parents how important English is for their children for a better future. This type of research is quantitative with the method of using the action research method. This activity was attended by around 33 elementary school children. After the research, the knowledge of children's knowledge of animal names in the pre-test had good knowledge of 15 people (45.5%) and the results of the post-test had good knowledge of 25 people (75.7%). Knowledge of the names of animals from the pre-test had sufficient knowledge of 6 people (18.1%) and the results of the post-test had sufficient knowledge of 8 people (24.3%) while the knowledge of children about animals from the results the pre-test had less knowledge as many as 12 people (36.4%) and the results of the post-test with less indicators did not exist. These results indicate an increase in children's knowledge before and after English training activities using flashcards. This training activity was very useful and broadened the participants' insight into learning English.</em></p> <p><em>Keywords : English Training, Flashcard</em></p> 2023-07-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/161 PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PUBERTAS PADA SISWA KELAS 5 DAN 6 DI SDN WATES KECAMATAN WATES 2023-06-27T09:18:54+00:00 Nurin Fauziyah [email protected] Susanti Tria Jaya [email protected] Fannidya Hamdani Zeho [email protected] Suryono [email protected] <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pubertas atau akil balig merupakan bagian dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, sikap atau perilaku, dan pematangan organ reproduksi. Umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun. Dimasa ini adalah masa rawan bagi anak yang tidak dibekali dengan ilmu pengetahuan tentang pubertas, perilaku menjaga diri dan etika dalam menghadapi masa peralihan ini. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah anak dapat mengontrol dan menjaga diri di masa pubertasnya dengan memberikan pengertian-pengertian tentang perubahan pada dirinya. Penyampaian materi yang diberikan menggunakan media LCD, lembar balik dan tanya jawab. Hasil akhir dari pengabdian ini didapatkan anak-anak mendapatkan peningkatan pengetahuan tentang perubahan pada dirinya serta kesadaran tinggi tentang bagaimana upaya-upaya untuk menjaga dirinya di masa pubertas (100%). Oleh karena itu penting untuk dibuat suatu program inovasi untuk mengoptimalisasi pelayanan kesehatan anak di masa pubertas. Diharapkan program promosi kesehatan ini terus berlanjut sehingga membentuk generasi remaja yang berkualitas.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Menjaga diri., Pubertas, Perubahan diri,</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Puberty or puberty is part of human development. This period is a period of change or transition from childhood to adulthood, where a child experiences physical changes, attitudes or behavior, and maturation of the reproductive organs. Generally begins at the age of 10-13 years and ends at the age of 18-22 years. This period is a vulnerable period for children who are not equipped with knowledge about puberty, self-care behavior and ethics in dealing with this transitional period. The purpose of this community service is that children can control and take care of themselves during puberty by providing insights about changes in themselves. Submission of material provided using LCD media, flipcharts and questions and answers. The end result of this dedication is that children gain increased knowledge about changes in themselves and high awareness of how to take care of themselves during puberty (100%). Therefore it is important to create an innovation program to optimize child health services during puberty. It is hoped that this health promotion program will continue to form a generation of quality youth.</em></p> <p><strong><em>Keywords: Take care of yourself. Puberty, Change yourself.</em></strong></p> 2023-07-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/154 PENDAMPINGAN DAN PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA RELAWAN BERBASIS METODA DRILL AND PRACTICE 2023-07-06T04:44:22+00:00 Didik Atmojo [email protected] Elfi Quyumi Rahmawati [email protected] Fajar Rinawati [email protected] Dwi Rahayu [email protected] <p><strong>Abstrak</strong> </p> <p>Pertolongan pertama (PP) merupakan faktor yang berperan dalam mengurangi angka kematian dan kecacatan akibat kecelakaan lalu-lintas dan bencana. Oleh karena itu masyarakat awam harus siap berpartisipasi dalam pemberian bantuan dasar. Pertolongan pertama (PP) yang tepat merupakan salah satu aspek penting dari keselamatan jalan dan bencana. Penting untuk mengembangkan metode pelatihan pertolongan pertama yang efektif dan mengevaluasinya. Pelatihan adalah rangkaian kegiatan individu dalam meningkatkan keahlian dan pengetahuan secara sistematis sehingga mampu memiliki kinerja profesional di bidangnya.Penggunaan metode <em>Drill and Practise</em> lebih efektif karena peserta diberikan kesempatan melakukan praktik PP berulang kali secara kontinyu sehingga mendapatkan peningkatan pada keterampilan yang diharapkan. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada relawan baik pengetahuan, maupun keterampilan dalam rangka memberikan tindakan pertolongan pertama. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di markas PMI Kota Kediri dengan melibatkan 40 orang relawan yang terdiri dari Korps Sukarela Perguruan Tinggi dan Tenaga Relawan yang lain. Metode pengabdian masyarakat ini dengan memberikan pelatihan berupa pelatihan keterampilan pertolongan pertama berupa Bantuan Hidup Dasar (BHD), Sumbatan Jalan Nafas, Cedera jaringan Lunak dan Otot Rangka. Hasil Evaluasi Kegiatan menunjukkan peningkatan yang signifikan terkait pengetahuan dan keterampilan dalam PP, sebelum dan sesudah pelatihan Rerata tingkat pengetahuan responden sebelum pelatihan sebesar 3,50 dan sesudah pelatihan rata-rata meningkat menjadi 55,48. Rerata tingkat keterampilan dan kompetensi responden sebelum pelatihan sebesar 3,75 dan sesudah pelatihan rata-rata meningkat menjadi 58,38. Pelatihan pertolongan pertama berbasis pengalaman, yang berfokus pada pengetahuan dan keterampilan, serta pengaturan psikologis, merupakan bagian efektif dari pendidikan awam yang dapat membantu meningkatkan kompetensi relawan dalam pertolongan pertama.</p> <p>Kata kunci : Pertolongan Pertama, Metode <em>Drill and Practice</em>, Relawan</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>First aid is a factor that plays a role in reducing the number of deaths and disabilities due to traffic accidents and disasters. Therefore, ordinary people must be ready to participate in providing basic assistance. In the event of accidents and disasters prompt assistance by lay</em> <em>people can save lives and further reduce disability. Therefore, proper first aid is an important aspect of road and disaster safety.. Training is a series of individual activities in systematically increasing skills and knowledge so that they are able to have professional performance in their field.</em><em> The use of the Drill and Practice method is more effective because participants are given the opportunity to practice PP repeatedly continuously so as to get an increase in the expected skills</em><em>. </em><em> The purpose of this community service is to provide training to volunteers both knowledge and skills in order to provide first aid measures. This community service was carried out at the PMI Headquarters in Kediri City by involving 40 volunteers consisting of the Higher Education Volunteer Corps and other Volunteers. This community service method is by providing training in the form of first aid skills training in the form of Basic Life Assistance (BHD), Airway Obstruction, Soft Tissue and Skeletal Muscle Injuries. </em><em>The results of the activity evaluation showed a significant increase in knowledge and skills before and after the training. The mean level of knowledge of the respondents before the training was 3.50 and after the training, the average increased to 55.48. The average skill and competency level of the respondents before the training was 3.75 and after the training the average increased to 58.38. Experience-based first aid training, which focuses on knowledge and skills, as well as psychological settings, is an effective part of lay education that can help increase volunteer competence in first aid.</em></p> <p><em>Keywords: First Aid, Drill and Practice Method, Volunteers</em></p> 2023-07-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/155 UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI DETEKSI DINI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DEGENERATIF PADA LANSIA KELURAHAN SERENGAN 2023-06-30T14:42:58+00:00 Muzaroah Ermawati Ulkhasanah [email protected] Wiwi Kustio Priliana [email protected] Dwi lestari Mukti Palupi [email protected] Fakhrudin Nasrul Sani [email protected] Agung Widyastuti [email protected] Annisa Yuli Kartikasari [email protected] <p><strong>Abstrak</strong> </p> <p>Meningkatnya penyakit degeneratif secara signifikan menambah beban masyarakat dan pemerintah, komplikasi yang terjadi seperti kelumpuhan sehingga menyebabkan tidak produktif dan ketergantungan secara penuh juga penanganannya membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar. Penyakit degeneratif dapat dicegah dengan mengendalikan faktor resiko melalui deteksi dini dalam menurunkan angka kejadian penyakit degeneraif dimasyarakat, maka perlu upaya pemahamam yang sama terhadap peran dan dukungan manajemen penyakit degeneratif. Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat guna melakukan deteksi dini dan tindak lanjut dalam upaya mengurangi faktor resiko meningkatnya penderita penyakit degeneratif. Metode program pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan meliputi pemeriksaan Tekanan Darah, pengukuran Gula Darah, Kolesterol, Asam Urat dan edukasi perilaku gaya hidup sehat melalui kegiatan posyandu lansia sebanyak 47 orang mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di posyandu Keluarga Cemara Serengan pada 29 Oktober 2022 hingga 25 Januari 2023. Hasil yang diperoleh lansia yang mengalami Tekanan Darah Tinggi 85%, lansia dengan hasil pemeriksan Gula Darah diatas normal 79%, lansia dengan Asam Urat 53%, dan lansia dengan kolesterol tinggi 64%.</p> <p>Kata kunci : deteksi dini, edukasi, degeneratif</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><em>The increase in degeneratif diseases significantly adds to the burden on society and the government, complications that occur such as paralysis that causes unproductive and full dependence also treatment takes a long time and costs a lot. Degeneratif diseases can be prevented by controlling risk factors through early detection in reducing the incidence of degeneratif diseases in the community, so it is necessary to have the same understanding of the role and support for the management of degeneratif diseases. The purpose of implementing community service activities is to carry out early detection and early follow-up of risk factors for increasing sufferers of degeneratif diseases. The program method of implementing community service includes checking blood pressure, measuring blood sugar, cholesterol, gout and education on healthy lifestyle behaviors through elderly posyandu activities held at the Serengan Cypress Family Posyandu from 29 October 2022 to 25 January 2023</em></p> <p><em>Keywords : early detection, education, degeneratif</em></p> 2023-07-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/163 PENDIDIKAN KESEHATAN PEMANFAATAN MORINGA OLEIFERA SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN GIZI BALITA DAN PENCEGAHAN STUNTING PADA KADER KESEHATAN DI DESA JAJAR WATES KABUPATEN KEDIRI 2023-07-06T13:26:36+00:00 Luluk Susiloningtyas [email protected] Susanti Tria Jaya [email protected] Vide Bahtera Dinastiti [email protected] <h2>Abstrak</h2> <p>Pengabdian masyarakat dilakukan dengan memberdayakan kader kesehatan tentang pemanfaatan <em>Moringa Oleifera</em> (daun kelor) sebagai alternatif peningkatan gizi balita dan pencegahan stunting. Pengetahuan kader sangat penting memberikan kontribusi pengendalian angka kesakitan, pencegahan dan penanggulangan stunting. Pencegahan stunting bisa dilakukan dengan pemanfaatan <em>Moringa Oleifera</em> karena merupakan bahan pangan kaya zat gizi makro dan mikro, memiliki nilai gizi sangat tinggi sangat berkhasiat bagi kesehatan tubuh. Program kesehatan pengendalian bebas stunting yang dilakukan tenaga kesehatan dan kader dengan fasilitas pelayanan kesehatan melakukan skrining stunting dan upaya meningkatkan pengetahuan melalui pendidikan kesehatan. Tujuan Pengabdian masyarakat ini memberikan edukasi dan meningkatkan pengetahuan tentang pemanfaatan <em>Moringa Oleifera</em> (daun kelor) sebagai alternatif peningkatan gizi balita dan pencegahan stunting pada kader kesehatan. Media yang digunakan adalah leaflet. Metode yang digunakan adalah pendidikan kesehatan . Kegiatan dapat terlaksana dengan baik karena peran aktif dari 30 kader. Hasil pengabdian masyarakat ini didapatkan pada akhir pengabdian masyarakat, pengetahuan kader kesehatan tentang pemanfaatan <em>Moringa Oleifera</em> sebagai alternatif peningkatan gizi balita dan pencegahan stunting sebelum pelaksanaan edukasi sebagian besar memiliki kategori cukup baik 13 orang (43,3%) dan setelah pelaksanaan pendidikan kesehatan sebagian besar memiliki kriteria baik sebanyak 25 orang (83,3 %). Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan peningkatan yang signifikan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan, Rerata tingkat pengetahuan responden sebelum pendidikan kesehatan sebesar 5,75 dan sesudah pendidikan kesehatan rata-rata meningkat menjadi 78,38. Pengetahuan kader perlu ditingkatkan terutama sikap dan ketrampilan dalam pengolahan variasi olahan <em>Moringa Oleifera</em> sebagai alternatif peningkatan gizi dan pencegahan stunting pada balita</p> <p>Kata kunci: <em>Moringa Oleifera</em>, Gizi Balita, Stunting, Kader Kesehatan.</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Community service is carried out by empowering health cadres about the use of Moringa Oleifera as an alternative to improving toddler nutrition and preventing stunting. Knowledge of cadres is very important in contributing to controlling morbidity, preventing and overcoming stunting. Stunting in children under five is considered high risk, nutritional improvement is needed, prevention of stunting is one of the uses of Moringa Oleifera because it is a food ingredient rich in macro and micro nutrients, has very high nutritional value which is very beneficial for the health of the body. The stunting free control health program is carried out by workers and cadres with health service facilities conducting stunting screening and efforts to increase knowledge throgh health education. Purpose this community service provides education and increases knowledge about the use of Moringa Oleifera as an alternative to improving toddler nutrition and preventing for health cadres. The media used is a leaflet. The method is health education. Activities can be carried out well because of the active role of 30 cadres. The results of this community service wewr obtained at the end of community service, the knowledge of health cadres about the use of Moringa Oleifera as an alternative to improving toddler nutrition and preventing stunting before the implementation of education was mostly in the fairly good category 13 people (43,3 %) and after the implementation of health education most had good criteria as many as 25 people (83,3 %). The result of the activity evaluation showed a significant increase before and after health educatipon. The average level of knowlwdge of respondents before helath education was 5,75 and after health education the average increased to 78,38. Knowledge of cadres needs to be increased, especially attitudes and skills in processing processed variations of Moringa Oleifera as an alternative to improving nutrition and preventing stunting in toddlers.</em></p> <p><em> </em><em>Keyword : Moringa Oleifera, Toddler Nutrition, Stunting, Health Cadres</em></p> 2023-07-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/150 MOTIVASI BELAJAR MELALUI RELAKSASI PROGRESIF DENGAN IMAGERY DI SMA DHARMA WANITA PARE KABUPATEN KEDIRI 2023-06-30T15:12:29+00:00 Mohammad Ikhwan Khosasih [email protected] <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Banyak faktor yang dapat mempengaruhi dan menunjang keberlangsungan dari proses belajar. Salah satu penunjang utama adalah adanya motivasi dalam belajar bagi para siswa yang terstruktur dan terkonstruksi dengan baik. Lembaga pendidikan,sebagai wadah tempat berkumpulnya agen-agen perubahan sosial dalam hal ini adalah siswa dan segala sistem pendukungnya haruslah memiliki prinsip kebersamaan atau kerjasama yang baik antar lembaga. Pembelajaran yang efektif bukan membuat siswa menjadi pusing akan tetapi bagaimana tujuan peambelajaran dapat tercapai dengan mudah dan menyenangkan. Urgensi dari pada motivasi adalah sebagai pendorong, penggerak dan sebagai suatu pengaruh terhadap tujuan. Kegiatan berlangsung tepat sesuai jadwal yang telah kami buat dan tujuan dari pemberian motivasi yaitu meningkatkan semangat belajar pada siswa di SMA Dharma Wanita Pare. Metode dalam pengabmas ini menggunakan <em>pre </em>motivasi, motivasi dan<em> post </em>motivasi. Hasil motivasi didapatkan siswa mengikuti jalannya pemberian motivasi dengan baik, siswa diberikan <em>feedback</em> tentang tanggungjawab sebagai pelajar, tugas-tugas sebagai pelajar dan rencana masa depan. Hasil observasi <em>post</em> motivasi yang dilaporkan oleh guru kepada BK selama 2 minggu didapatkan semua siswa peserta motivasi yaitu 13 siswa aktif masuk sekolah dan mengikuti mata pelajaran dengan baik.</p> <p><strong>Kata Kunci : </strong>Motivasi belajar, siswa SMA Dharma Wanita</p> <p><strong> </strong><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Many factors can influence and support the continuity of the learning process. One of the main supports is the existence of motivation in learning for students who are structured and well constructed. Educational institutions, as a gathering place for agents of social change in this case are students and all their supporting systems must have the principle of togetherness or good cooperation between institutions. Effective learning does not make students dizzy but how learning objectives can be achieved easily and pleasantly. The urgency of motivation is as a driver, driving force and as an influence on goals. The activity took place exactly according to the schedule we had made and the purpose of giving motivation was to increase the enthusiasm for learning for students at SMA Dharma Wanita Pare. The method in this community service uses pre-motivation, motivation and post-motivation. The result of motivation is that students follow the path of giving motivation well, students are given feedback about their responsibilities as students, tasks as students and future plans. The results of the post-motivation observations reported by the teacher to the BK for 2 weeks found that all students participated in the motivation, namely 13 students actively entered school and followed the subjects well.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords: motivation to learn, Dharma Wanita SMA students</em></p> 2023-07-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/133 KIDSTERATION: PROGRAM LITERASI KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN PENGETAHUAN KESEHATAN DI ERA DIGITAL 2023-05-09T03:49:52+00:00 Pratiwi Yuliansari [email protected] Nugrahaeni Firdausi [email protected] Widhi Sumirat Sumirat [email protected] <p><strong>Abstrak</strong> </p> <p>Keadaan kesehatan anak sekolah dasar akan sangat berpengaruh terhadap produktifitas dan prestasi belajar anak. Kemudahan akses informasi dalam hal apapun dewasa ini, membuat anak-anak banyak menerima berbagai hal dari media, baik informasi yang bersifat konstruktif dan mendidik, maupun informasi yang bersifat destruktif. Salah satu <em>hoaks </em>yang banyak tersebar di media sosial ialah informasi tentang kesehatan. Menurut survei yang dilakukan oleh peneliti terdahulu, sebanyak 90% lebih informasi tentang kesehatan yang tersebar di media sosial memiliki sumber yang tidak jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. <em>Information Literacy </em>adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap orang tanpa terkecuali anak usia sekolah dasar. Program literasi kesehatan anak usia sekolah dasar bertajuk <em>KIDSTERATION </em>yang digagas oleh tim pengabdian masyarakat STIKES Pamenang dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan melalui keterampilan siswa sekolah dasar dalam berliterasi kesehatan melalui rangkaian kegiatan yang menarik disesuaikan dengan tugas perkembangan anak usia sekolah dasar yaitu membangun keterampilan membaca dan hidup sehat. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi <em>teaching </em>tentang literasi dan kesehatan,, <em>read and explain</em>, <em>focus group discussion, study </em>lapangan dan <em>evaluating </em>yang ditujukan pada siswa kelas 3 dan 4 MI Roudlotul Mubtadiin Bendo Pare. Peningkatan pengetahuan dapat diketahui dari hasil <em>pre post test </em>dimana didapatkan hasil peningkatan pengetahuan rerata sebanyak 30%. Dengan adanya perubahan pengetahuan, terbentuknya struktur organisasi, jadwal kegiatan, serta beberapa kerjasama keberlanjutan program, diharapkan program <em>KIDSTERATION </em>dapat terlaksana semaksimal mungkin sebagai program percontohan literasi kesehatan anak usia sekolah dasar untuk mewujudkan anak Indonesia yang sehat.</p> <p>Kata Kunci : : <em>Literasi, Literasi Kesehatan, Kesehatan Anak Usia Sekolah Dasar</em></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><em>The state of health of elementary school children will greatly affect the productivity and learning achievement of children. The ease of access to information in any case today has made children receive a lot of things from the media, both constructive and educational information, as well as destructive information. One of the many hoaxes spread on social media is information about health. According to a survey conducted by previous researchers, as much as 90% of information about health spread on social media has unclear and unaccountable sources. Information Literacy is one of the skills that must be owned by everyone, without exception for elementary school-age children. The health literacy program for elementary school-aged children entitled KIDSTERATION which was initiated by the Pamenang STIKES community service team was implemented to increase knowledge through the skills of elementary school students in health literacy through a series of interesting activities adapted to the developmental tasks of elementary school-age children, namely building reading skills and healthy living. Methods for implementing this community service activity include teaching about literacy and health, read and explain, focus group discussions, field studies and evaluating aimed at grades 3 and 4 MI Roudlotul Mubtadiin Bendo Pare. The increase in knowledge </em><em>can be seen from the results of the pre post test where the results of an increase in knowledge are obtained by 30%. With changes in knowledge, the formation of an organizational structure, a schedule of activities, and several collaborations for program sustainability, it is hoped that the KIDSTERATION program can be implemented as fully as possible as a pilot program for elementary school-aged children's health literacy to create healthy Indonesian children.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords : Literacy, Health Literacy, Elementary School Age Children's Health</em></p> 2023-07-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Abdimas Pamenang