https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/issue/feed Jurnal Abdimas Pamenang 2025-07-13T02:53:25+07:00 Dwi Rahayu S.Kep.,Ns ., M.Kep [email protected] Open Journal Systems <p style="text-align: justify; background: white;">Jurnal Abdimas Pamenang (JAP) merupakan publikasi ilmiah enam bulanan yang diterbitkan oleh STIKES PAMENANG Kediri. Jurnal Abdimas Pamenang menyajikan informasi dan kajian ilmiah hasil pengabdian masyarakat pada lingkup keperawatan, kebidanan, administrasi kesehatan dan issu-issu terkini terkait masalah kesehatan masyarakat.</p> <p style="text-align: justify; background: white;">Redaksi Jurnal Abdimas Pamenang menerima karya ilmiah hasil pengabdian masyarakat dari bidang keperawatan, kebidanan, administrasi kesehatan dan kesehatan masyarakat dari para intelektual, praktisi, mahasiswa serta siapa saja untuk menulis dan berbagi hasil pengabdian masyarakat maupun pemikiran secara bebas, kritis, kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab. Seluruh artikel yang masuk akan melalui proses review oleh para reviewer dengan bidang kepakaran yang relevan.</p> https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/337 PENERAPAN BRAIN GYM SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI FUNGSI KOGNITIF DAN KESEHATAN JIWA LANSIA DI KOMUNITAS 2025-05-20T13:02:32+07:00 Zulvana [email protected] Iva Milia Hani Rahmawati [email protected] Bambang Wiseno [email protected] <p><strong>Abstrak</strong> </p> <p>Perubahan struktur demografis global menunjukkan peningkatan signifikan pada populasi lansia, termasuk di Indonesia. Lansia kerap menghadapi berbagai tantangan psikososial seperti penurunan fungsi kognitif, kecemasan, stres, dan kehilangan peran sosial. Oleh karena itu, diperlukan intervensi yang holistik, murah, dan mudah diimplementasikan di komunitas. Brain Gym atau senam otak merupakan pendekatan non-farmakologis berbasis gerakan sederhana yang terbukti dapat mengoptimalkan fungsi otak dan kesehatan mental. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia dalam mempraktikkan gerakan Brain Gym. Kegiatan dilakukan pada 25 lansia di Posyandu Dusun Ngemplak, Kediri, melalui metode edukasi dan pelatihan partisipatif. Lansia dikenalkan dengan lima gerakan utama Brain Gym: Cross Crawl, Hook-Ups, Brain Buttons, Lazy 8s, dan Positive Points. Hasil pre-test menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan awal berada pada angka rata-rata 25%, dan meningkat menjadi 86% pada post-test. Pada aspek praktik, hanya 12% lansia yang mampu melakukan seluruh gerakan dengan benar sebelum pelatihan, sedangkan setelah pelatihan, 84% peserta mampu melakukannya secara mandiri dan percaya diri. Intervensi ini terbukti meningkatkan pemahaman dan kemampuan lansia dalam menjaga kesehatan otak dan jiwa melalui aktivitas fisik ringan. Brain Gym sangat potensial untuk diterapkan secara berkelanjutan di komunitas lansia sebagai strategi promotif dan preventif dalam pelayanan kesehatan masyarakat.</p> <p><strong> </strong><strong>Kata kunci</strong>: lansia, kesehatan jiwa, fungsi kognitif, Brain Gym, pengabdian masyarakat</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><em>The global demographic shift indicates a significant increase in the elderly population, including in Indonesia. Older adults often face various psychosocial challenges such as cognitive decline, anxiety, stress, and loss of social roles. Therefore, a holistic, low-cost, and community-friendly intervention is urgently needed. Brain Gym, or educational kinesiology, is a non-pharmacological approach involving simple body movements proven to optimize brain function and mental well-being. This community service activity aimed to improve the knowledge and practical skills of older adults in performing Brain Gym exercises. The program was conducted for 25 elderly participants at Posyandu Dusun Ngemplak, Kediri, using participatory education and training methods. The participants were introduced to five basic Brain Gym movements: Cross Crawl, Hook-Ups, Brain Buttons, Lazy 8s, and Positive Points. Pre-test results showed an initial average knowledge level of 25%, which increased to 86% after the session. In terms of practice, only 12% of participants could perform all movements correctly before the training, while 84% succeeded in doing them independently and confidently after the intervention. This program proved effective in enhancing both understanding and ability of the elderly in maintaining cognitive and emotional health through simple physical activities. Brain Gym has strong potential to be implemented sustainably in community settings as a promotive and preventive strategy within public health services.</em></p> <p><strong><em> </em></strong><strong><em>Keywords</em></strong><em>: elderly, mental health, cognitive function, Brain Gym, community engagement</em></p> 2025-07-03T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/335 EDUKASI TENTANG TRANSPORTASI ORANG SAKIT PADA MASYARAKAT DI DESA PELEM, PARE, KABUPATEN KEDIRI. 2025-05-21T14:30:59+07:00 Bambang Wiseno [email protected] Ikhwan Khosasih [email protected] <p><strong>Abstrak </strong></p> <p>Pendahuluan: Usaha dalam melayani dan meningkatkan kesehatan masyarakat selalu terus digalakkan lewat keterlibatan segala unsur masyarakat di berbagai bidang kesehatan termasuk edukasi tentang transportasi orang sakit yang diberikan oleh tim stikes pamenang, hal ini karena masyarakat terus berkembang dan terus berganti dari generasi ke generasi sehingga perlu konsistensi atau keajegan dalam mendidik dan melayani masyarakat untuk selalu hidup sehat dan mendapatkan pelayanan yang baik dibidang kesehatan. untuk itu diperlakukan usaha-usaha yang dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Indonesia. Metode: Metode yang digunakan dengan memberikan ceramah, diskusi, tanya jawab dan mendemonstrasikan kepada peserta mengenai cara mengangkat, memindahkan dan mengangkut orang sakit baik satu atau lebih dari satu penolong dengan menggunakan alat bantu, sekaligus dilakukan diskusi dan tanya jawab saat praktek langsung tersebut. Hasil: Kegiatan ini meningkatkan antusiasme peserta terbukti dengan tidak adanya peserta yang mengundurkan diri selama kegiatan tersebut dan peserta berharap nanti ada kegiatan berikutnya tentang pendidikan kesehatan dengan topik lain sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Analisa: Pendidikan kesehatan pada masyarakat yang berkelanjutan diharapkan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam menangani masalah kesehatan yang ada, khususnya transportasi orang sakit. Diskusi: Pendidikan kesehatan penting diberikan kepada masyarakat awam sehingga mereka dapat berperan aktif dalam meningkatakan derajat kesehatan diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitanya terutama saat terdapat warga yang sakit dan memerlukan pengobatan segera.</p> <p><strong><em>Abstract </em></strong></p> <p><em>Introduction: Community health efforts are always encouraged through all fields in health to serve the community including the education of health transportation by stikes pamenang team. Health is one of the elements that influences the development of human life that always changing to the next generation, for that efforts consistency is needed, it can improve the health of the Indonesian people. Method: The method by gifing lectures, questions and discussions also directly demonstrating to participants on how to lift, move and transport sick people with one or more helper by using tools to transport. Results: This activity is developing enthusiasm the participants, proven by no one of the participants left as long health education was done. Participants hope that activity can be continued to the next with other topics according to the needs of the community. Analysis: By providing sustainable health education to the community, it is hoped the problems in dealing with existing health problems can be solved, especially transportation of sick people. Discussion: Health education to the community is important to be given so they can play an active role in improving the health of themselves and their families and the surrounding community, especially when there are residents who are sick and need immediate treatment.</em></p> 2025-07-03T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/345 EFEKTIFITAS EDUKASI PENCEGAHAN PERILAKU SELF HARM TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PENCEGAHAN PERILAKU SELF HARM PADA MASYARAKAT DI DESA PELEM 2025-05-27T09:33:18+07:00 Iva Milia Hani Rahmawati [email protected] Zulvana [email protected] Bambang Wiseno [email protected] <p><strong>Abstrak</strong> </p> <p><strong>Pendahuluan :</strong> Perilaku <em>self-harm</em> menjadi isu kesehatan mental yang semakin mengkhawatirkan di berbagai kalangan masyarakat, termasuk di tingkat desa. Kurangnya pemahaman dan informasi yang memadai mengenai self-harm dapat menghambat upaya pencegahan dan penanganan dini. Oleh karena itu, intervensi edukasi yang efektif diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. <strong>Tujuan :</strong> Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas edukasi pencegahan perilaku <em>self-harm</em> terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat di Desa Pelem. <strong>Metode :</strong> Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pendekatan partisipatif, dengan melibatkan warga desa Pelam yang tergabung dalam posyandu Dahlia dalam pelaksanaan program edukasi mengenai definisi, faktor risiko, dampak, dan cara pencegahan perilaku <em>self-harm </em>di masyarakat. <strong>Hasil </strong>: Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan. Sebelum diberikan edukasi pengetahuan dan pencegahan tentang <em>self harm</em> pada masyarakat desa pelem adalah 20%. Sedangkan setelah diberikan edukasi tentang pencegahan perilaku <em>self harm</em> meningkat sejumlah 80%. Hal ini mengindikasikan bahwa edukasi yang diberikan efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Pelem tentang pencegahan perilaku <em>self-harm</em>. <strong>Kesimpulan</strong> : Edukasi pencegahan perilaku <em>self-harm</em> terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat di Desa Pelem. Peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat berkontribusi pada upaya deteksi dini, pencegahan, dan penanganan yang lebih baik terhadap isu self-harm di tingkat komunitas. Saran : Disarankan untuk mengembangkan program edukasi serupa dengan cakupan yang lebih luas dan metode yang lebih variatif.</p> <p>Kata kunci : <em>Self Harm</em>, Pengetahuan, Masyarakat</p> <p><strong><em>Abstract </em></strong></p> <p><strong><em>Introduction</em></strong><em>: Self-harm behavior is an increasingly worrying mental health issue in various communities, including at the village level. Lack of understanding and adequate information about self-harm can hinder prevention and early treatment efforts. Therefore, effective educational interventions are needed to improve community knowledge. <strong>Objective:</strong> This community service aims to analyze the effectiveness of education on preventing self-harm behavior on improving community knowledge in Pelem Village. <strong>Method</strong>: The method used in this service is a participatory approach, involving Pelam villagers who are members of the Dahlia integrated health post in implementing an education program on the definition, risk factors, impacts, and how to prevent self-harm behavior in the community. <strong>Results</strong>: The results showed a significant increase. Before being given education, knowledge and prevention about self-harm in the Pelem village community was 20%. While after being given education about preventing self-harm behavior, it increased by 80%. This indicates that the education provided is effective in increasing the knowledge of the Pelem Village community about preventing self-harm behavior. <strong>Conclusion:</strong> Education on preventing self-harm behavior has proven effective in increasing community knowledge in Pelem Village. This increase in knowledge is expected to contribute to early detection, prevention, and better handling of self-harm issues at the community level. Suggestion: It is recommended to develop similar educational programs with wider coverage and more varied methods</em></p> <p><em>Keywords: Self Harm, Knowledge, Society</em></p> 2025-07-03T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/341 PELAKSANAAN DETEKSI DINI STROKE DENGAN METODE BE-FAST UNTUK MENINGKATKAN POTENSI PEMULIHAN DAN MENCEGAH DISABILITAS DI POSYANDU ILP DESA PELEM 2025-05-14T10:09:31+07:00 Didik Susetiyanto Atmojo [email protected] Pratiwi Yuliansari [email protected] Dwi Rahayu [email protected] <p><strong>Abstrak</strong><br />Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan jangka panjang di Indonesia. Namun, kondisi ini sebenarnya dapat dicegah dan dikurangi dampaknya apabila dikenali serta ditangani secara dini dan tepat. Salah satu cara yang efektif untuk mendeteksi gejala awal stroke adalah melalui metode BE-FAST, yang menekankan pada pengamatan terhadap keseimbangan, penglihatan, wajah, lengan, ucapan, dan waktu kejadian. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini stroke dengan metode BE-FAST, serta mengajak masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat sebagai bentuk pencegahan. Kegiatan dilaksanakan di Posyandu ILP Desa Pelem dengan melibatkan partisipasi aktif warga, terutama kelompok usia lanjut yang memiliki risiko tinggi terhadap penyakit stroke. Rangkaian kegiatan meliputi penyuluhan kesehatan tentang gejala awal stroke dan penerapan metode BE-FAST, pelaksanaan senam hipertensi sebagai upaya promotif dan preventif, serta evaluasi efektivitas kegiatan melalui pengisian kuesioner sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta terhadap tanda-tanda awal stroke serta pentingnya penanganan segera. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk segera mencari pertolongan medis saat muncul gejala stroke, sehingga potensi pemulihan dapat ditingkatkan dan risiko kecacatan jangka panjang dapat ditekan secara maksimal.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: stroke, BE-FAST, deteksi dini, penyuluhan, senam hipertensi,</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em><br />Stroke is one of the leading causes of death and long-term disability in Indonesia. However, this condition can actually be prevented and its impact reduced if recognized and treated early and appropriately. One effective method for detecting early signs of stroke is the BE-FAST method, which emphasizes observation of Balance, Eyes (vision), Face, Arms, Speech, and Time of onset. This community service activity aims to enhance public knowledge and awareness of the importance of early stroke detection using the BE-FAST method, as well as to encourage the adoption of a healthy lifestyle as a preventive measure. The activity was carried out at the ILP Community Health Post in Pelem Village and involved the active participation of local residents, particularly the elderly population who are at higher risk of stroke. The series of activities included health education on early symptoms of stroke and the application of the BE-FAST method, the implementation of hypertension exercise as a promotive and preventive effort, and evaluation of the program’s effectiveness through pre- and post-education questionnaires. The evaluation results showed a significant increase in participants’ understanding of the early signs of stroke and the importance of immediate response. This initiative is expected to raise community awareness to seek prompt medical attention at the onset of stroke symptoms, thereby increasing the chances of recovery and minimizing the risk of long-term disability</em>.</p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: stroke, BE-FAST, early detection, health education, hypertension exercise</em></p> 2025-07-03T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/325 PEMANFAATAN SAYUR DAUN KELOR SEBAGAI UPAYA MENCEGAH ANEMIA PADA IBU HAMIL 2025-05-21T14:31:22+07:00 Septiana Rahayu [email protected] <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masalah kesehatan yang sering terjadi pada ibu hamil, adalah anemia. Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi terutama selama masa kehamilan. Berdasarkan Riskesdas tahun 2018 angka anemia kehamilan yaitu sebesar 48,9%, angka ini menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan hasil Riskesdas tahun 2013 yaitu sebesar 37,1%. Salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan zat besi dapat dilakukan dengan mengonsumsi sayur yang mengandung zat besi, antara lain yaitu sayur daun kelor. Kandungan zat besi pada daun kelor berperan untuk pembentukan hemoglobin. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang manfaat sayur daun kelor. Metode yang dilakukan yaitu penyuluhan dan pembagian sayur daun kelor bagi peserta penyuluhan. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini adanya peningkatan penegtahuan sebesar 58,82% tentang pemanfaatan sayur daun kelor. Diharapkan pengembangan program pengabdian masyarakat lebih optimal dengan integrasi program kesehatan ibu hamil, dinas dan pemerintah terkait yang dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.</p> <p><strong> </strong>Kata kunci : Anemia, Sayur Daun Kelor</p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>A health problem that often occurs in pregnant women is anemia. Iron deficiency anemia is one of the most common disorders, especially during pregnancy. Based on Riskesdas in 2018 the rate of gestational anemia was 48.9%, this figure shows an increase when compared to the results of Riskesdas in 2013 which was 37.1%. One alternative to meet iron needs can be done by consuming vegetables that contain iron, including moringa leaf vegetables. The iron content in spinach plays a role in the formation of hemoglobin. The purpose of this community service is to increase the knowledge of pregnant women about the benefits of moringa leaf vegetables.The method carried out was counseling and distribution of moringa leaf vegetables for extension participants. The results obtained in this activity were an increase in knowledge by 58,85% about the use of moringa leaf vegetables. It is hoped that the development of community service programs will be more optimal with the integration of health programs for pregnant women, related agencies and governments which are carried out periodically and sustainably.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: Anemia, Moringa Leaf, Vegetables</em></p> 2025-07-03T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/344 UPAYA PROMOSI KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN EDUKASI TENTANG PERSONAL HYGIENE, CUCI TANGAN DI SD NEGERI PACAR TIMBULHARJO 2025-05-08T09:02:37+07:00 Desi Ekawati [email protected] Retno Heru Setyorini [email protected] <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kesehatan reproduksi merupakan aspek penting yang perlu diperkenalkan sejak dini, khususnya pada usia sekolah dasar, sebagai upaya preventif terhadap berbagai permasalahan kesehatan di masa remaja dan dewasa. Personal hygiene merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Personal hygiene atau kebersihan diri adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dalam dirinya untuk memperoleh kesehatan fisik dan bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit. Salah satu aspek penting dalam fase ini adalah kesehatan reproduksi, yang tidak hanya menyangkut fungsi biologis, tetapi juga menyentuh aspek kebersihan diri (personal hygiene) dan perilaku hidup bersih dan sehat. Edukasi mengenai kesehatan reproduksi sebaiknya dimulai sejak dini, termasuk pada anak-anak usia sekolah dasar, sebagai bentuk upaya promotif dan preventif terhadap masalah kesehatan di masa mendatang. Kegiatan ini Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa sekolah dasar tentang pentingnya menjaga kebersihan diri (personal hygiene) dan mencuci tangan sebagai bagian dari promosi kesehatan reproduksi. dan mengaplikasikan secara langsung tentang personal hygine dan cuci tangan secara benar dalam kehidupan sehari-hari. Sasaran kegiatan pengabdian ini yaitu siswa SD sejumlah 40 siswa di Negri Pacar kelas 5 dan 6. Metode Kegiatan ini akan dilakukan dalam upaya promosi kesehatan reproduksi pada remaja dengan edukasi pemberian informasi tentang personal hygiene, cuci tangan dengan menggunakan media video dan praktik langsung cara cuci tangan yang benar yang di lakukan oleh pemateri dosen dengan bantuan mahasiswa. Setelah menyampaikan materi di lanjutkan diskusi dan Tanya jawab tentang materi. Pelaksanaan Kegiatan pengabdian masyarakat merupakan bagian dari upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap upaya preventif terhadap berbagai permasalahan kesehatan reproduksi pada remaja terutama tentang personal hygine dan cuci tangan. Dengan hasil terdapat peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa mengenai pentingnya menjaga kebersihan diri, terutama dalam konteks kesehatan reproduksi.</p> <p>Kata kunci : Personal Hygine, cuci tangan, remaja, kesehatan reproduksi</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Reproductive health is an important aspect that needs to be introduced from an early age, especially at elementary school age, as a preventive effort against various health problems in adolescence and adulthood. Personal hygiene is one of the basic human needs. Personal hygiene or personal hygiene is a person's effort to maintain cleanliness and health in him to obtain physical health and aims to prevent the onset of diseases. One of the important aspects in this phase is reproductive health, which not only concerns biological functions, but also touches on aspects of personal hygiene and clean and healthy living behaviors. Education about reproductive health should be started early, including in elementary school children, as a form of promotive and preventive efforts against future health problems.</em> <em>This community service activity aims to increase the understanding of elementary school students about the importance of maintaining personal hygiene and washing hands as part of reproductive health promotion. and apply personal hygiene and hand washing correctly in daily life. The target of this service activity is elementary school students in the 5th and 6th grades of Negri Pacar.</em> <em>This method of activity will be carried out in an effort to promote reproductive health in adolescents by providing education on providing information about personal hygiene, hand washing using video media and direct practice of how to wash hands correctly carried out by lecturers with the help of students. After delivering the material, continue the discussion and Frequently Asked Questions about the material.</em> <em>The implementation of community service activities is part of efforts to increase public awareness of preventive efforts against various reproductive health problems in adolescents, especially about personal hygiene and hand washing. With the results, there was a significant increase in students' understanding of the importance of maintaining personal hygiene, especially in the context of reproductive</em><em> health.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords: Personal Hygiene, hand washing, adolescents, reproductive health</em></p> 2025-07-03T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/351 PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI PUSKESMAS BAKI KABUPATEN SUKOHARJO 2025-06-25T17:00:48+07:00 Sunardi [email protected] Yudied Agung Mirasa [email protected] Moh. Alimansur [email protected] Eko Winarti [email protected] <p>Salah satu faktor yang menyebabkan prevalensi stunting di Indonesia adalah kondisi anemia pada ibu hamil. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada Maret 2025 terhadap orang ibu hamil yang periksa kehamilannya di Puskesmas Baki Kabupaten Sukoharjo ditemukan bahwa dari 60% ibu hamil memiliki pengetahuan kurang baik tentang konsumsi zat besi dan manfaatnya. Pengendalian kasus anemia pada ibu hamil terutama mengenai pengetahuan ibu hamil tentang konsumsi tablet tambah darah sebagai upaya pencegahan <em>stunting</em> perlu ditingkatkan. Edukasi dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi. Kegiatan ini dilakukan pada pada semua ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Pukesmas Baki Kabupaten Sukoharjo 6 bulan terakhir sebanyak 42 orang ibu hamil, dilakukan di Aula Puskesmas Baki. Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan pemaparan materi penyuluhan, penggalian pengetahuan peserta dan tanya jawab. Pemaparan materi didasarkan pada pentingnya pengetahuan ibu hamil tentang konsumsi tablet tambah darah sebagai upaya pencegahan stunting dilanjutkan dengan sharing pengetahuan yang dibarengi dengan pembagian tablet tambah darah, diakhiri dengan sesi tanya jawab. Penyampaian menggunakan media audio visual dan alat peraga. Evaluasi kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan di awal dan akhir kegiatan. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil tentang konsumsi zat besi sebelum dilakukan edukasi terbanyak dalam kategori rendah 52,4%. Pengetahuan ibu hamil tentang konsumsi zat besi sesudah dilakukan edukasi terbanyak kategori tinggi 73,8%. Ada pengaruh edukasi gizi terhadap pengetahuan ibu hamil tentang konsumsi zat besi (p = 0,000). Disarankan kepada ibu hamil agar patuh megkonsumsi tablet Fe selama kehamilan untuk mencegah terjadinya anemia</p> <p>Kata kunci : Pengetahuan, Ibu hamil, Tablet Tambah Darah, Pencegahan <em>Stunting</em></p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><em>One of the factors that causes the prevalence of stunting in Indonesia is anemia in pregnant women. The results of a preliminary study conducted by researchers in March 2025 on pregnant women who checked their pregnancies at the Baki Health Center, Sukoharjo Regency, found that 60% of pregnant women had poor knowledge about iron consumption and its benefits. Control of anemia cases in pregnant women, especially regarding the knowledge of pregnant women about consuming iron tablets as an effort to prevent stunting, needs to be improved. Education is carried out using lecture, discussion and demonstration methods. This activity was carried out on all pregnant women who had pregnancy checks at the Baki Health Center, Sukoharjo Regency in the last 6 months, as many as 42 pregnant women, carried out in the Baki Health Center</em><em>. The implementation of this activity began with the presentation of counseling materials, exploration of participants' knowledge and Q&amp;A. The presentation of the material was based on the importance of pregnant women's knowledge about consuming iron tablets as an effort to prevent stunting, followed by sharing knowledge accompanied by the distribution of iron tablets, ending with a Q&amp;A session. The presentation used audio-visual media and teaching aids. Evaluation of this activity was carried out using a questionnaire given at the beginning and end of the activity. Based on the results of the evaluation that had been carried out, it can be seen that the knowledge of pregnant women about iron consumption before education was mostly in the low category 52.4%. The knowledge of pregnant women about iron consumption after education was mostly in the high category 73.8%. There was an effect of nutritional education on the knowledge of pregnant women about iron consumption (p = 0.000). It is recommended that pregnant women comply with consuming Fe tablets during pregnancy to prevent anemia.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords : Knowledge, Pregnant women, Iron tablets, Stunting prevention</em></p> 2025-07-03T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/353 PEMBERIAN TEKNIK WOOLWICH MASSAGE UNTUK MENGURANGI PERMASALAHAN MENYUSUI TIDAK EFEKTIF PADA IBU POSTPARTUM DI KLINIK SAHARA KOTA PASURUAN 2025-06-24T09:05:27+07:00 Mutiara Tri Clarinda [email protected] R.A Helda Puspitasari [email protected] Eko Prasetya Widianto [email protected] Erik Kusuma [email protected] <p><strong>Latar Belakang: </strong>Menyusui adalah proses alami yang penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan membentuk ikatan emosional antara ibu dan bayi. Namun, tidak semua ibu dapat menyusui secara efektif. Ibu postpartum yang mengalami kelelahan dan penurunan hormon prolaktin serta oksitosin, dapat menyebabkan produksi dan pengeluaran ASI menurun. <strong>Tujuan: </strong>Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemberian teknik <em>woolwich massage</em> dalam mengatasi masalah menyusui tidak efektif pada ibu <em>postpartum</em>. <strong>Metode: </strong>Pengabdian ini menggunakan metode penyuluhan atau pendidikan kesehatan dan demonstrasi praktik yang dilakukan kepada ibu <em>postpartum</em> di Klinik Sahara sebanyak 20 orang dengan menggunakan media leaflet yang berisikan tentang terapi <em>woolwich massage</em>. Penilaian dilakukan dengan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan.<strong> Hasil:</strong> Pengabdian masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu <em>postpartum</em> dalam pemberian teknik <em>woolwich massage</em> sebanyak 50% selama proses penyuluhan, penyuluhan berlangsung dengan penuh antusiasme dari para peserta yang menyimak dengan saksama sejak awal hingga akhir kegiatan. Sebagai petugas kesehatan, penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat serta menyampaikan informasi yang akurat mengenai manfaat pemberian teknik woolwich massage, dengan sasaran yang tepat, agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menghadapi berbagai permasalahan selama masa nifas. <strong>Kesimpulan:</strong> Teknik <em>Woolwich massage</em> terbukti efektif sebagai edukasi promotif dalam meningkatkan pengetahuan dan kesiapan ibu postpartum dalam menghadapi masalah menyusui tidak efektif. Edukasi ini dapat dijadikan alternatif intervensi nonfarmakologis untuk mendukung keberhasilan menyusui.</p> <p>Kata Kunci : <em>Postpartum,</em> Menyusui tidak efektif, <em>Woolwich massage</em></p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><strong><em>Background:</em></strong><em> Breastfeeding is an important natural process to fulfill nutritional needs and form an emotional bond between mother and baby. However, not all mothers can breastfeed effectively. Postpartum mothers who experience fatigue and a decrease in prolactin and oxytocin hormones, can cause decreased milk production and output. <strong>Objective:</strong> This community service aims to increase knowledge about the provision of woolwich massage techniques in overcoming the problem of ineffective breastfeeding in postpartum mothers. <strong>Methods:</strong> This service uses the method of counseling or health education and practical demonstrations conducted to postpartum mothers at the Sahara Clinic as many as 20 people using leaflet media containing woolwich massage therapy. The assessment was carried out with pre-test and post-test to measure the increase in knowledge. <strong>Results:</strong> This community service shows an increase in knowledge of postpartum women in providing woolwich massage techniques by 50% during the counseling process, the counseling took place with full enthusiasm from the participants who listened carefully from the beginning to the end of the activity. As health workers, it is important to provide education to the community and convey accurate information about the benefits of providing woolwich massage techniques, with the right target, in order to increase the knowledge and skills of the community in dealing with various problems during the postpartum period. <strong>Conclusion:</strong> Woolwich massage technique is proven to be effective as a promotive education in improving the knowledge and readiness of postpartum mothers in facing ineffective breastfeeding problems. This education can be used as an alternative nonpharmacological intervention to support successful breastfeeding.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords : Postpartum, Ineffective breastfeeding, Woolwich massage</em></p> <p> </p> 2025-07-03T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/354 PENYULUHAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK USIA DINI DALAM MENDORONG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT 2025-06-28T01:27:34+07:00 Asna Lailatul Fadhila [email protected] Fina Fitrotul Azlina [email protected] Regina Yulianto [email protected] Vaneka Shukma Dewanti [email protected] Andyanita Hanif Hermawati [email protected] Intan Munawaroh [email protected] <p>Penyuluhan kesehatan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan upaya penting dalam membentuk kebiasaan hidup sehat sejak usia dini. Salah satu aspek utama dari PHBS adalah praktik mencuci tangan yang baik dan benar. Program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Desa Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada Bulan November Tahun 2024. Media yang digunakan dengan pemaparan materi tentang cuci tangan, menampilkan video edukasi, serta demonstrasi mengunakan <em>games</em> dan diberikan konseling kepada anak-anak dan diberikan poster. Pemaparan 7 Langkah Mencuci Tangan kegiatan diawali dengan perkenalan anggota, anggota kelompok memperkenalkan dirinya masing-masing kepada murid Paud Anak Bangsa, Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak usia 3–4 tahun dalam melakukan cuci tangan sesuai dengan langkah-langkah yang tepat. Melalui pendekatan edukatif yang interaktif dan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan usia dini, anak-anak diajarkan tujuh langkah mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa anak-anak dapat memahami dan mempraktikkan kebiasaan mencuci tangan dengan benar, sehingga diharapkan dapat menurunkan risiko infeksi penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan mereka. Penyuluhan ini menegaskan pentingnya pendidikan kesehatan sejak dini dalam membangun perilaku hidup bersih dan sehat yang berkelanjutan.</p> <p><strong> </strong>Kata Kunci: PHBS, Cuci tangan, Anak Usia Dini, Pendidikan Kesehatan</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Health counseling on Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) is an important effort in forming healthy living habits from an early age. One of the main aspects of PHBS is the practice of washing hands properly and correctly. This community service program was carried out in Kedungwaru Village, Tulungagung Regency in November 2024. The media used were the presentation of material on washing hands, showing educational videos, and demonstrations using games and counseling was given to children and posters were given. The presentation of the Seven Steps to Washing Hands activity began with the introduction of members, group members introduced themselves to the students of Paud Anak Bangsa, This activity aims to improve the knowledge and skills of children aged 3-4 years in washing their hands according to the correct steps. Through an interactive educational approach and learning methods that are adapted to early age development, children are taught the seven steps of washing hands using soap and running water. The results of the counseling show that children can understand and practice the habit of washing their hands properly, so that it is expected to reduce the risk of disease infection and improve their health. This counseling emphasizes the importance of early health education in building sustainable clean and healthy living behavior.</em></p> <p><strong><em> </em></strong><em>Keywords:</em><em> PHBS, Hand washing, Early Childhood, Health Education</em></p> 2025-07-03T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/362 PENYULUHAN TENTANG TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PADA REMAJA DI SMK SWAKARYA PALEMBANG 2025-07-02T02:29:22+07:00 Dempi Triyanti [email protected] Rika Oktapianti [email protected] <p>Penyuluhan ini dilatarbelakangi oleh kejadian nyeri menstruasi pada remaja di SMK Swakarya Palembang, dimana terdapat 58 (80%) remaja yang menyatakan mengalami nyeri menstruasi dan remaja tersebut mengatakan hanya tiduran dan minum obat saat nyeri menyerang.Tujuan Penyuluhan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian teknik relaksasi otot progresif terhadap penurunan nyeri haid pada remaja putri di SMK Swakarya Palembang. Relaksasi otot progresif merupakan keterampilan yang dapat dipelajari dan digunakan mengurangi atau menghilangkan ketegangan dan mengalami rasa nyaman, sedangkan dismenorea merupakan nyeri yang dirasakan ketika menstruasi, terutama terjadi pada perut bagian bawah menyebar sampai pinggang serta paha yang terasa seperti kram. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan berupa penyuluhan secara menyeluruh pada remaja putri di SMK Swakarya Palembang, kemudian remaja putri diberikan leaflet tentang metode pemberian Teknik relaksasi otot progresif terhadap penurunan nyeri haid pada remaja putri. Setelah selesai melakukan penyuluhan kesehatan, remaja putri mengerti bahwa dalam meningkatkan kesehatan dan melakukan relaksasi otot progresif untuk mengurangi nyeri haid pada remaja putri. Dari penyuluhan kesehatan yang dilakukan maka kami menyimpulkan bahwa dipahaminya apa itu Teknik relaksasi otot progresif Kami menyarankan agar remaja putri, untuk melakukan Teknik relaksasi otot progresif guna mencegah hal-hal yang tidak di inginkan seperti nyeri haid pada remaja putri.</p> <p>Kata Kunci : Nyeri haid (dismenorea), Teknik relaksasi otot progresif</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>This counseling was motivated by the occurrence of menstrual pain in adolescents at SMK Swakarya Palembang, where there were 58 (80%) adolescents who stated that they experienced menstrual pain and the adolescents said that they only lay down and took medicine when the pain attacked. The purpose of this counseling was to determine the effect of providing progressive muscle relaxation techniques on reducing menstrual pain in female adolescents at SMK Swakarya Palembang. Progressive muscle relaxation is a skill that can be learned and used to reduce or eliminate tension and experience comfort, while dysmenorrhea is pain that is felt during menstruation, especially in the lower abdomen spreading to the waist and thighs which feels like cramps.The method of implementing the activity was carried out in the form of comprehensive counseling for female adolescents at SMK Swakarya Palembang, then the female adolescents were given leaflets about the method of providing progressive muscle relaxation techniques to reduce menstrual pain in female adolescents.</em> <em>After completing the health counseling, female adolescents understood that in improving health and doing progressive muscle relaxation to reduce menstrual pain in female adolescents. From the health counseling that was carried out, we concluded that they understood what</em> <em>progressive muscle relaxation techniques are. We suggest that young women carry out progressive muscle relaxation techniques to prevent unwanted things such as menstrual pain in young women</em></p> <p><em> </em><em>Keywords : Menstrual Pain (Dismenorhea), Progressive Muscle Relaxation Technique</em></p> 2025-07-03T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/365 PENYULUHAN DAN SCREENING DETEKSI DINI KESEHATAN JIWA PADA IBU-IBU DI RW 03 KELURAHAN REJOMULYO KOTA KEDIRI 2025-07-02T02:27:05+07:00 Elfi Quyumi Rahmawati [email protected] Fajar Rinawati [email protected] Fresty Africia [email protected] Nirmala Kusumaningrum Sunaryo [email protected] <p>Ibu mempunyai peran penting dalam memberikan pengasuhan dan pengaruh positif pada tumbuh kembang anak, sehingga kesehatan jiwa pada ibu mutlak diperlukan. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan penyuluhan dan skrining deteksi dini kesehatan jiwa. Kegiatan pengabdian masyarakat merupakan suatu wujud kepedulian terhadap kesehatan jiwa khususnya ibu-ibu di Kelurahan Rejomulyo, Kota, Kota Kediri dengan jumlah 27 orang. Kegiatan dilaksanakan pada Bulan Juli 2024, melalui skrining dan pemaparan materi terkait kesehatan mental, seperti pengenalan tanda-tanda awal gangguan jiwa, cara mengatasi masalah mental, dan pentingnya memperhatikan kesehatan jiwa. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan dari hasil sebaran kuesioner SRQ-29, menggambarkan bahwa status kesehatan jiwa ibu di Kelurahan Rejomulyo, Kota, Kota Kediri. Jumlah responden ibu sebanyak 27 orang dengan usia responden tertua adalah 65 tahun dan termuda adalah 34 tahun. Dengan latar Pendidikan paling tinggi adalah D1 dan terendah SD. Hasil sebaran kuesioner SRQ-29 terdapat 2 orang mengalami gangguan cemas dan PTSD, 1 orang mengalami gangguan cemas, dan 1 orang mengalami PTSD. Dan 22 orang tidak mengalami gangguan kejiwaan. Hasilnya menunjukkan adanya beberapa warga yang memerlukan tindak lanjut penanganan lebih lanjut terkait kondisi kesehatannya. Skrining dan penyuluhan ini penting untuk memastikan bahwa masalah kesehatan jiwa dapat ditangani dengan tepat waktu dan efektif, membantu individu untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik.</p> <p>Kata kunci : screening, deteksi dini, kesehatan jiwa</p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><em>Mothers have an important role in providing care and positive influence on the growth and development of children, so mental health in mothers is absolutely necessary. The purpose of this activity is to conduct screening and counseling related to early detection of mental health. Community service activities are a form of concern for mental health, especially mothers in Rejomulyo Village, Kota, Kediri City with a total of 27 people. The activity was carried out in July 2024, through screening and presentation of materials related to mental health, such as recognizing early signs of mental disorders, how to overcome mental problems, and the importance of paying attention to mental health. Based on the results of the evaluation carried out from the results of the distribution of the SRQ-29 questionnaire, it illustrates the mental health status of mothers in Rejomulyo Village, Kota, Kediri City. The number of mother respondents was 27 people with the oldest respondent age being 65 years and the youngest being 34 years. With the highest educational background being D1 and the lowest elementary school. The results of the distribution of the SRQ-29 questionnaire showed that 2 people experienced anxiety disorders and PTSD, 1</em> <em>person experienced anxiety disorders, and 1 person experienced PTSD. And 22 people did not experience mental disorders. The results showed that there were several residents who needed further follow-up treatment related to their health conditions. This screening and counseling is important to ensure that mental health problems can be handled in a timely and effective manner, helping individuals to have a better quality of life.</em></p> <p><em>Keywords: screening, early detection, mental health</em></p> 2025-07-03T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/367 UPAYA PENGUATAN KESIAPAN MENTAL SOSIAL CALON PENGANTIN DI KUA KECAMATAN PARE 2025-07-01T09:01:29+07:00 Zauhani Kusnul [email protected] Christianto Nugroho [email protected] <p>Memasuki jenjang pernikahan merupakan fase perkembangan yang sangat penting, hal ini tentu saja membutuhkan persiapan yang matang agar tujuan pernikahan dapat tercapai. Lebih jauh pernikahan memiliki peran besar dengan kelangsungan kehidupan berbangsa. Karena pondasi kesehatan bangsa ada di keluarga, sehingga calon pengantin sebagai anggota masyarakat yang akan membentuk keluarga baru sangatlah penting untuk memiliki kesiapan yang optimal baik secara fisik, mental maupun sosial. Kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa kegiatan edukasi bagi calon pengantin di wilayah Pare. Kegiatan dilaksanakan Stikes Pamenang dengan bekerja sama dengan KUA kecamatan Pare. Kegiatan ini terlaksana secara terjadwal/terprogram 3 bulan sekali. Kegiatan yang dilaksanankan terintegrasi dengan kegiatan pembinaan calon pengantin sesuai dengan agenda pembinaan calon pengantin yang dilaksanakan oleh pihak KUA</p> <p>Kata kunci : kesiapan, mental, sosial, calon pengantin</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Entering the marriage stage is a very important phase of development, this of course requires thorough preparation for the purpose of marriage. Furthermore, marriage has a big role in the continuity of national life. Because the foundation of national health is in the family, so prospective brides and grooms as members of society who will form a new family are very important to have optimal readiness both physically, mentally and socially. The activities that will be carried out are community service activities in the form of educational activities for prospective brides and grooms in the Pare area. The activities are carried out by Stikes Pamenang in collaboration with the KUA of Pare District. This activity is carried out in a scheduled/programmed manner every 3 months. The activities carried out are integrated with the activities of coaching prospective brides and grooms in accordance with the agenda of coaching prospective brides and grooms carried out by the KUA</em></p> <p><em>Keywords: readiness, mental, social, prospective brides and grooms</em></p> 2025-07-03T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/369 UPAYA PENINGKATAN PENCEGAHAN STROKE PADA LANSIA DENGAN TINDAKAN “CERDIK” 2025-06-28T01:54:42+07:00 Dwi Rahayu [email protected] Pratiwi Yuliansari [email protected] Didik Susetiyanto Atmojo [email protected] Suryono [email protected] Erni Rahmawati [email protected] <p>Stroke merupakan penyakit yang terjadi di pembuluh darah otak dan merupakan suatu keadaan dimana tanda gejala yang ditemukan dapat berkembang dengan cepat seperti defisit neurologik global dan fokal, yang bisa memperberat dan bisa menyebabkan kematian. Stroke di Jawa Timur tahun 2019 – 2021 menunjukkan data bahwa pada tahun 2021 angka kejadian kasus baru stroke tercatat sebanyak 31.915 kasus. Penyebab stroke salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi telah menyumbang sebesar 51% kematian akibat stroke. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini dilakukan sesuai bidang fokus utama yaitu bidang kesehatan, khususnya bidang keperawatan komunitas. Masalah kesehatan yang difokuskan pada masalah kesehatan lansia, fokus pada pencegahan penyakit tidak menular yaitu upaya pencegahan stroke. Kegiatan ini bertujuan pada upaya pencegahan stroke dengan tindakan CERDIK. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Posyandu Lansia “Melati” Dusun Singgahan Desa Pelem Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan cara pemberian penyuluhan tentang upaya pencegahan stroke dengan tindakan CERDIK (Cek Kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet yang sehat dan seimbang, Istirahat yang cukup, Kelola Stress). Hasil kegiatan pengabdian masyarakat didapatkan pengukuran post test didapatkan adanya pengetahuan dengan kategori baik sebesar 55% dimana sebelum penyuluhan didapatkan pengetahuan kategori baik sebesar 27%. Hasil tersebut menunjukkan adanya pengetahuan peserta pengabdian masyarakat setelah dilakukannya penyuluhan tentang pencegahan stroke dengan metode CERDIK. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat diharapkan dapat mengoptimalkan pelaksanaan metode Cerdik dalam upaya pencegahan terjadinya stroke pada lansia.</p> <p>Kata Kunci: Pencegahan, Stroke, Lansia, CERDIK</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Stroke is a disease that occurs in the blood vessels of the brain and is a condition where the signs and symptoms found can develop rapidly such as global and focal neurological deficits, which can worsen and can cause death. Stroke in East Java in 2019 - 2021 shows data that in 2021 the number of new cases of stroke was recorded at 31,915 cases. One of the causes of stroke is hypertension. Hypertension has contributed 51% of deaths from stroke. This Community Service activity is carried out according to the main focus area, namely the health sector, especially the field of community nursing. Health problems that focus on elderly health problems, focus on preventing non-communicable diseases, namely stroke prevention efforts. This activity aims to prevent stroke with CERDIK actions. This community service activity was carried out at the "Melati" Elderly Posyandu, Singgahan Hamlet, Pelem Village, Pare District, Kediri Regency. The method of implementing the activity was carried out by providing counseling on stroke prevention efforts with CERDIK actions (Regular Health Checks, Eliminate Cigarette Smoke, Be Diligent in Physical Activity, Healthy and Balanced Diet, Adequate Rest, Manage Stress). The results of the community service activity obtained post-test measurements obtained knowledge with a good category of 55% where before the counseling obtained knowledge in a good category of 27%. These results indicate the knowledge of community service participants after counseling on stroke prevention with the CERDIK method. The implementation of community service activities is expected to optimize the implementation of the Cerdik method in efforts to prevent stroke in the elderly.</em></p> <p><em>Keywords: Prevention, Stroke, Elderly, CERDIK</em></p> 2025-07-03T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/281 PEMBERDAYAAN KADER DALAM SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER (ILP) 2025-07-03T07:37:48+07:00 Luluk Susiloningtyas [email protected] Aris Dwi Cahyono [email protected] Fannidya Hamdani Zeho [email protected] Suryono [email protected] <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Dalam pelaksanaan Posyandu fokus utama dalam pelaksanaan transformasi layanan primer salah satunya melalui edukasi penduduk melalui penguatan peran kader. Kader posyandu ILP merupakan ujung tombak pemberdayaan masyarakat dalam implementasi sistem manajemen pelayanan kesehatan di Posyandu ILP. Pengetahuan kader sangat penting karena sebagai pemberi informasi kesehatan masyarakat juga penggerak masyarakat datang ke posyandu. Saat ini kegiatan posyandu ILP merupakan program kebijakan Kementerian Kesehatan RI yang masih baru. Desa Karangrejo merupakan salah satu Desa yang melaksanakan kegiatan Posyandu ILP. Posyandu ILP diselenggarakan dengan mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga ketingkat desa/kelurahan, dengan sasaran seluruh siklus hidup. Pelaksana utama kegiatan Posyandu ILP adalah kader. Kader mempunyai peran sangat penting dalam posyandu ILP sebagai garda terdepan memberikan dasar kesehatan masyarakat di Desa/Kelurahan. Berdasarkan identifikasi masalah dari hasil observasi pelayanan kesehatan pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan Posyandu ILP di Desa Karangrejo belum semua kader mendapatkan edukasi dan pelatihan tentang posyandu ILP dan partisipasi masyarakat Desa Karangrejo baik balita, remaja maupun lansia masih belum semua sasaran terpenuhi, masih tercapai sebesar 80 %. Oleh karena itu diperlukan kerjasama dari berbagai pihak agar pelayanan kesehatan masyarakat desa lebih optimal. Tujuan Pengabdian masyarakat ini memberikan sosialisasi dan edukasi kepada kader tentang Posyandu ILP agar kader posyandu dapat membantu bidan meningkatkan derajat kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan melalui sistem manajemen terpadu terintegrasi layanan primer. Metode yang digunakan adalah pemberian sosialisasi berupa edukasi bagi kader posyandu. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Sasaran kegiatan adalah kader posyandu. Kegiatan dapat terlaksana dengan baik karena peran aktif dari 15 kader. Pengabdian masyarakat dilakukan di Desa Karangrejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri dilaksnakan pada bulan Juli 2024. Hasil pengabdian masyarakat ini didapatkan pada akhir pengabdian masyarakat, pengetahuan kader posyandu tentang sistem manajemen pelayanan kesehatan ILP sebelum pelaksanaan edukasi sebagian besar memiliki kategori baik 7 orang (46,7%) dan setelah pelaksanaan eduksi sebagian besar memiliki kriteria sangat baik sebanyak 13 orang (86,7 %). Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan peningkatan yang signifikan sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan. Rekomendasi hasil pengabdian masyarakat, perlu diupayakan pendekatan <em>Perspectif </em><em>Co-production </em>dalam upaya memaksimalkan pendayagunaan poyandu ILP<em>.</em> Pengetahuan kader perlu ditingkatkan secara terus menerus secara berkelanjutan dalam upaya peningkatan ketrampilan kader posyandu terutama ketrampilan dalam pelayanan kesehatan sehinga diharapkan pelayanan kesehatan masyarakat lebih optimal.</p> <p>Kata Kunci: pemberdayaan, Posyandu Integrasi Layanan Primer, Sistem Manajemen Pelayanan Kesehaan, Kader</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>In </em><em> the implementation of Posyandu, the main focus in implementing the transformation of primary services is through educating the population by strengthening the role of cadres.The </em><em>The Integrated Primary Service (ILP) Posyandu cadres are the spearhead of community empowerment in the implementation of the health service management system at the ILP Posyandu. Cadre knowledge is very important in the ILP Posyandu because they are providers of public health information and also motivators for people to come to the Posyandu. Currently, the ILP Posyandu activity is a new policy program of the Indonesian Ministry of Health. Karangrejo Village is one of the villages that implements the ILP Posyandu activity. The ILP Posyandu is organized by bringing health services closer through networks to the village/sub-district level, targeting the entire life cycle. The main implementers of the ILP Posyandu activity are cadres. Cadres have a very important role in the ILP Posyandu as the front guard in providing a basis for public health in the Village/Sub-district. Based on the identification of problems from the results of observations of community empowerment health services in the implementation of the ILP Posyandu in Karangrejo Village, not all cadres have received education and training on the ILP Posyandu and the participation of the Karangrejo Village community, both toddlers, adolescents and the elderly, has not all targets been met, still reaching 80%. Therefore, cooperation from various parties is needed so that village community health services are more optimal.</em><em> The </em><em>purpose of this community service is to provide socialization and education to cadres about Posyandu ILP so that Posyandu cadres can help midwives improve health standards in providing health services through an integrated primary service management system. The method used is providing socialization in the form of education for Posyandu cadres. The stages of the activity include preparation, implementation and evaluation. The target of the activity is Posyandu cadres. The activity can be carried out well because of the active role of 15 cadres. Community service was carried out in Karangrejo Village, Ngasem District, Kediri Regency, implemented in July 2024.</em> <em>The results of this community service were obtained at the end of the community service, the knowledge of the posyandu cadres about the ILP health service management system before the implementation of education was mostly in the good category of 7 people (46.7%) and after the implementation of education most of them had very good criteria of 13 people (86.7%). The results of the activity evaluation showed a significant increase before and after the implementation of the activity. Recommendations from the results of community service, it is necessary to strive for a Perspective Co-production approach in an effort to maximize the utilization of the ILP posyandu. The knowledge of cadres needs to be continuously improved in an effort to improve the skills of posyandu cadres, especially skills in health services so that it is hoped that community health services will be more optimal.</em></p> <p><em>Keywords: Empowerment, Integrated Primary Service Posyandu, Health Service Management System, Cadres</em></p> <h1> </h1> 2025-07-09T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang https://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/371 PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU BALITA TENTANG PENTINGNYA STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK 2025-07-13T02:53:25+07:00 Susanti Tria Jaya [email protected] Nurin Fauziyah [email protected] Dwi Rahayu [email protected] Pratiwi Yuliansari [email protected] Fannindya Hamdani Zeho [email protected] <p><strong>Abstrak</strong> </p> <p>Permasalahan pertumbuhan dan perkembangan balita pada masa 5 tahun kehidupan merupakan masalah serius bagi Negara maju ataupun Negara berkembang. Perkembangan motorik kasar dipengaruhi dan dikendalikan oleh otot – otot besar (tangan dan kaki) yang terkoordinasi oleh pusat syaraf manusia. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah yang merupakan orang terdekat dengan anak. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap. Tujuan dari kegiatan ini diharapkan ada peningkatan pengetahuan pada balita usia 3-5 tahun terkait stimulasi tumbuh kembang anak sehingga menyadari pentingnya stimulasi untuk perkembangan motorik saat ini. Kegiatan dilaksanakan pada bulan 19-25 Mei 2025 di Tapos Desa Pelem. Dari 30 ibu balita yang hadir, semuanya memperhatikan dan aktif dalam kegiatan. Pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan menyampaikan materi dengan menggunakan metode emo demo. Di akhir kegiatan, peserta diberi pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan tentang pentingnya stimulasi tumbuh kembang anak.</p> <p>Kata kunci : stimulasi, tumbuh kembang, anak</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><em>The problem of toddler growth and development during the 5th year of life is a serious problem for both developed and developing countries. Gross motor development is influenced and controlled by large muscles (hands and feet) which are coordinated by the human nervous system. Every child needs to receive routine stimulation as early as possible and continuously at every opportunity. Stimulation of a child's growth and development is carried out by the mother and father, who are the closest people to the child. Lack of stimulation can cause deviations in child growth and development and even permanent disorders. The purpose of this activity is to increase knowledge in toddlers aged 3-5 years regarding stimulation of child growth and development so that they realize the importance of stimulation for motor development today. The activity was carried out in 19-25 Mei 2025 in Tapos Pelem Vilage. Of the 30 mothers of toddlers who attended, all of them paid attention and were active in the activity. Implementation of health education by delivering material using the emo demo method. At the end of the activity, participants were asked questions to find out knowledge about the importance of stimulation of child growth and development.</em></p> <p><em>Keywords : Stimulation, Growth and Development, Child</em></p> 2025-07-14T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Pamenang