UPAYA PENGUATAN KESIAPAN MENTAL SOSIAL CALON PENGANTIN DI KUA KECAMATAN PARE
STRENGTHENING SOCIAL MENTAL READINESS OF PROSPECTIVE BRIDES AT KUA, PARE DISTRICT
DOI:
https://doi.org/10.53599/jap.v3i2.367Keywords:
kesiapan, mental, sosial, calon pengantinAbstract
Memasuki jenjang pernikahan merupakan fase perkembangan yang sangat penting, hal ini tentu saja membutuhkan persiapan yang matang agar tujuan pernikahan dapat tercapai. Lebih jauh pernikahan memiliki peran besar dengan kelangsungan kehidupan berbangsa. Karena pondasi kesehatan bangsa ada di keluarga, sehingga calon pengantin sebagai anggota masyarakat yang akan membentuk keluarga baru sangatlah penting untuk memiliki kesiapan yang optimal baik secara fisik, mental maupun sosial. Kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa kegiatan edukasi bagi calon pengantin di wilayah Pare. Kegiatan dilaksanakan Stikes Pamenang dengan bekerja sama dengan KUA kecamatan Pare. Kegiatan ini terlaksana secara terjadwal/terprogram 3 bulan sekali. Kegiatan yang dilaksanankan terintegrasi dengan kegiatan pembinaan calon pengantin sesuai dengan agenda pembinaan calon pengantin yang dilaksanakan oleh pihak KUA
Kata kunci : kesiapan, mental, sosial, calon pengantin
Abstract
Entering the marriage stage is a very important phase of development, this of course requires thorough preparation for the purpose of marriage. Furthermore, marriage has a big role in the continuity of national life. Because the foundation of national health is in the family, so prospective brides and grooms as members of society who will form a new family are very important to have optimal readiness both physically, mentally and socially. The activities that will be carried out are community service activities in the form of educational activities for prospective brides and grooms in the Pare area. The activities are carried out by Stikes Pamenang in collaboration with the KUA of Pare District. This activity is carried out in a scheduled/programmed manner every 3 months. The activities carried out are integrated with the activities of coaching prospective brides and grooms in accordance with the agenda of coaching prospective brides and grooms carried out by the KUA
Keywords: readiness, mental, social, prospective brides and grooms
References
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2021). Modul Bimbingan Perkawinan bagi Calon Pengantin. Jakarta: Direktorat Ketahanan Remaja, BKKBN.
Badan Pusat Statistik. (2023). Statistik Perceraian Indonesia 2023. Jakarta: BPS RI.
Handayani, A. Dan Fitriani (2020). Hubungan antara kematangan emosi dan religiusitas dengan kesiapan menikah pada mahasiswa fakultas psikologi universitas islam sultan agung semarang. Prosiding Konstelasi Ilmiah Mahasiswa Unissula (KIMU) Klaster Humanoira
Hikmah, Anizar Rahayu (2025). Kematangan Emosi Dan Dukungan Sosial Berpengaruh Terhadap Kesiapan Menikah Pada Dewasa Awal. Jurnal Psikologi Kreatif Inovatif Vol 5 No 1 Maret 2025.
https://www.bps.go.id/publication
Hurlock, E.B. (2017). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Karim (2019). “Manajemen Pengelolaan Bimbingan Pra Nikah Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah,” Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam 1.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Pedoman Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin. Jakarta: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat.
Kinara, N. (2016). Hubungan Layanan Konseling Bp4 Pada Pasangan Calon Pengantin Dengan Kesiapan Mental Dan Fisik Pranikah Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta Tahun 2016 (Doctoral dissertation, Universitas PGRI Yogyakarta).S. Wilis, Sofyan. 2019. Konseling Keluarga. Bandung : Alfabeta.
Republik Indonesia. (2019). Undang-Undang No. 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Lembaran Negara RI Tahun 2019 No. 186.