PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK PENCEGAHAN KEGAWATDARUTAN MENTAL PERILAKU KEKERASAN DIKARENAKAN DAMPAK BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH
HEALTH EDUCATION FOR PREVENTION OF MENTAL EMERGENCIES VIOLENT BEHAVIOR DUE TO IMPACT BULLYING TO SCHOOL AGE
Keywords:
anak sekolah, kegawatdarutan, bullying, pengetahuan, pendidikan kesehatanAbstract
Abstrak
Perilaku kekerasan berbasis bullying yang sering terjadi di lingkungan sekolah, telah menjadi masalah serius mempengaruhi krisis kesehatan mental anak usia sekolah dasar. Berdasarkan KPAI didapat data siswa sebagai pelaku bullying sebesar 51% dan korban sebesar 35.55%. Anak-anak sebagai pelaku maupun korban dari bullying sangat berisiko tinggi mengalami kondisi psikologis darurat, dimana keadaan mental yang mengancam kesejahteraan psikologi anak. Tujuan pengabdian masyarakat ini dengan pemberian pendidikan kesehatan pada anak sekolah usia 7-12 tahun, supaya kegiatan ini menjadi alat penting menciptakan generasi sehat mental bebas dari dampak negatif bullying dapat berkontribusi pada lingkungan lebih harmonis dan aman. Kegiatan pengabdian masyarakat ini digunakan tiga tahapan metode yaitu perencanaan meliputi pembuatan proposal, perijinan, pebuatan media pendidikan PPT, implementasi pemberian pendidikan kepada anak sekolah serta diskusi dengan PPT dan LCD, evaluasi diberikan kuisioner pre dan post kepada peserta dengan menganalisa perubahan score. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pendidikan kesehatan pada anak sekolah dasar terdapat peningkatan score pengetahuan sebesar 13.9%. Maka tindakan pendidikan kesehatan direkomendasikan sebagai promosi kesehatan membantu mengurangi perilaku kekerasan yang disebabkan oleh dampak bullying di lingkungan sekolah dengan adanya kolaborasi yang sinergis antara pihak sekolah, keluarga, dan tenaga kesehatan dalam menciptakan lingkungan aman yang mendukung peningkatan kesehatan mental anak.
Kata kunci: anak sekolah, kegawatdarutan, bullying, pengetahuan, pendidikan kesehatan
Abstract
Bullying-based violent behaviour occurs in school environment has become a serious problem affecting the mental health crisis of elementary school children. KPAI data based obtained students as perpetrators of bullying was 51% and victims were 35.55%. Children as perpetrators or victims bullying are at high risk of experiencing emergency psychological conditions, where mental conditions threaten psychological well-being of children. The purpose community service provided health education in school to children aged 7–12 years. This activity became important tool to create mentally healthy generation free from bullying negative impacts can contribute more harmonious and safe environment. This community service activity used three stages methods, namely planning, including making proposals and permits, making PPT educational media, the implementation provided education to schoolchildren and discussions with PPT and LCD, then evaluation was given pre- and post-questionnaires to participants by analyzing changes in scores. The study results showed health education program for elementary school children increased knowledge scores by 13.9%. Therefore, health education actions will be recommended as health promotion to help reduce violent behaviour caused by impact bullying in environment school with synergistic collaboration between schools, families, and healthcare professionals to safe environment, supports improving children's mental health.
Keywords: school children, emergencies, bullying, knowledge, health education
References
Abdullah, G. and Ilham, A. (2023) ‘Pencegahan perilaku bullying pada anak usia sekolah dasar melalui pelibatan orang tua’, Dikmas Jurnal pendidikan masyarakat dan pengabdian, 03(1), pp. 175–182. doi: http://dx.doi.org/10.37905/dikmas.3.1.175-182.2023.
Cut Novianti RachmiEsthetika Wulandari, H. K. A. A. W. R. C. A. (2019) Panduan untuk fasilitator aksi bergizi hidup sehat sejak sekarang untuk remaja kekinian. 1st edn. Jakrta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Erwin Yektiningsih, Nugrahaeni Firdausi, P. Y. (2022) ‘Systematic review dampak sibling rivalry terhadap permasalahan emosional pada anak preschool’, Jurnal Ilmiah Pamenang, 4(1),pp.6–15.doi: https://doi.org/10.53599/jip.v4i1.87.
Fathra Annis Nauli , Jumaini, V. E. (2017) ‘Analisis kondisi bulling pada anak usia sekolah sebaga upaya promotif dan preventif’, Jurnal Ners Indonesia, 7(2), pp. 11–20.
Hayati, N. et al. (2023) ‘Penyuluhan pendidikan kesehatan terhadap perilaku teman sebaya dengan kejadian bullying pada remaja di SMA Yayasan Pendidikan Keluarga Medan’, Tridarma: Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(1), pp. 1–6.
Tryastuti, D. (2021) ‘Pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap perilaku bullying anak usia sekolah’, The Indonesian Journal of Health Science, 13(2), pp. 133–140. doi: 10.32528/ijhs.v13i2.4329.
Westhuizen, M. Van Der (2021) Role of the big five personality traits in predicting workplace bullying perpetrators in South Africa. Stellenbosch University. Available at: https://scholar.sun.ac.za.
Yektiningsih, E. et al. (2022) ‘Hubungan antara sibling rivalry dengan gender dan prilaku kekerasan pada anak usia preschool’, Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, 13(2), pp.61–66.doi: httpsdoi.org10.54630jk2.v13i2.234.
Yektiningsih, E., Firdausi, N. and Yuliansari, P. (2022) ‘Upaya peningkatan Pengetahuan pencegahan Perilaku kekerasan Anak dengan Sibling Rivalry melalui Pendidikan Kesehatan kepada Orang Tua’, Journal of Community Engagement in Health, 5(1), pp. 10–14. doi: 10.30994/jceh.v5i1.326.