HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DAN KEBIASAAN KONSUMSI FAST FOOD DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI KELAS X DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI
THE RELATIONSHIP BETWEEN BALANCED NUTRITION KNOWLEDGE AND FAST FOOD CONSUMPTION HABITS WITH THE INCIDENCE OF DYSMENORRHEA AMONG 10TH GRADE FEMALE STUDENTS AT SMA NEGERI 8 JAMBI CITY
DOI:
https://doi.org/10.53599/jip.v7i2.379Keywords:
Dismenore, Pengetahuan gizi seimbang, konsumsi fast food, Gizi Seimbang, Adolescents, balanced nutrition, fast foodAbstract
Dismenore atau nyeri haid merupakan keluhan yang umum dialami remaja putri dan dapat mengganggu kenyamanan serta konsentrasi belajar di sekolah. Faktor gaya hidup, termasuk pola makan dan pemahaman gizi, diyakini berkontribusi terhadap kondisi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan gizi seimbang dan kebiasaan konsumsi fast food dengan kejadian dismenore pada siswi kelas X di SMA Negeri 8 Kota Jambi. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Tempat penelitian dilakukan di SMA Negeri 8 Kota Jambi dan waktu pelaksanaan pada rentang bulan Mei sampai Juli 2025. Populasi pada penelitian adalah siswi SMA Negeri 8 Kota Jambi yang berjumlah 230 siswi sebanyak 70 sampel yang dipilih melalui teknik proportional random sampling. Instrumen penelitian meliputi kuesioner pengetahuan gizi, kuesioner frekuensi konsumsi fast food (FFQ), dan WaLLID Score untuk mengukur tingkat nyeri haid. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar siswi (72,9%) mengalami dismenore, dengan (50%) memiliki pengetahuan gizi rendah dan (72,9%) memiliki kebiasaan konsumsi fast food tinggi. Uji statistik Chi-Square Pearson menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi seimbang dengan kejadian dismenore (p=0,576), namun terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan konsumsi fast food dengan dismenore (p=0,002). Temuan ini menunjukkan bahwa konsumsi fast food yang tinggi berperan penting dalam meningkatkan risiko dismenore. Oleh karena itu, edukasi gizi di kalangan remaja sebaiknya tidak hanya fokus pada pengetahuan, tetapi juga pada perubahan kebiasaan makan yang sehat.
Abstract
Dysmenorrhea, or menstrual pain, is a common complaint experienced by adolescent girls and can disrupt comfort and concentration in school learning activities. Lifestyle factors, including dietary patterns and nutrition knowledge, are believed to contribute to this condition. This study aims to examine the relationship between balanced nutrition knowledge and fast food consumption habits with the incidence of dysmenorrhea among 10th-grade female students at SMA Negeri 8 Kota Jambi. The study employed a quantitative approach with a cross-sectional design. It was conducted at SMA Negeri 8 Kota Jambi from February to July 2025. The population consisted of 230 female students, and 70 respondents were selected using proportional random sampling. Research instruments included a nutrition knowledge questionnaire, a food frequency questionnaire (FFQ), and the WaLLID Score to measure the level of menstrual pain. The analysis showed that most students (72.9%) experienced dysmenorrhea, with 50% having low nutrition knowledge and 72.9% having high fast food consumption habits. Pearson Chi-Square statistical test revealed no significant relationship between balanced nutrition knowledge and dysmenorrhea (p=0.576), but a significant relationship was found between fast food consumption and dysmenorrhea (p=0.002). These findings indicate that high fast food consumption plays a key role in increasing the risk of dysmenorrhea. Therefore, nutrition education among adolescents should focus not only on knowledge but also on promoting healthier eating behavior.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Pamenang

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.




.png)

