PENGETAHUAN REMAJA USIA PERTENGAHAN MENGENAI PENGOBATAN TRADISIONAL DARI DAUN KARUK (PIPER SARMENTOSUM Roxb) KHUSUSNYA PENGOBATAN TOPIKAL
KNOWLEDGE OF MIDDLE AGE ADOLESCENTS ABOUT TRADITIONAL MEDICINE FROM KARUK LEAVES (PIPER SARMENTOSUM Roxb) ESPECIALLY TOPICAL TREATMENT.
DOI:
https://doi.org/10.53599/jip.v6i1.206Keywords:
Piper Sarmentosum, pengobatan tradisional, senyawa fitokimia, pengetahuan remaja, Tradisional medicine, Fitokimia compound, Adolescent KnowledgeAbstract
Abstrak
Piper sarmentosum Roxb. (Piperaceae) atau daun karuk merupakan tanaman obat tradisional di negara-negara Asia Tenggara. Terdiri dari lima genera yaitu Verhuellia, Zippelia, Manekia, Piper dan Peperomia. Genera yang paling sering dideskripsikan adalah Piper dan Peperomia. Genus Piper terdiri dari sekitar 1000–2000 spesies dengan spesies dominan di habitat aslinya. Studi farmakologi modern menunjukkan bahwa P. sarmentosum memiliki berbagai aktivitas biologis, seperti antibakteri, antiinflamasi dan antinyeri. Simplisia Piper Sarmentosum mengandung antara lain flavonoid, saponin, polifenol, monoterpenoid dan seskuiterpenoid.
Dalam kehidupan sehari-hari para orang tua memanfaatkan tanaman obat Piper sarmentosum ( daun karuk) dengan cara sedikit dihangatkan, kemudian dilumuri minyak kelapa dioleskan untuk meredakan nyeri, digunakan oleh penderita rematik untuk meredakan nyeri sekitar persendian yang membengkak. Tanaman ini telah terbukti memiliki sifat agregasi antiplatelet , dan antibakteri serta antioksidan. Masih terdapat fenomena dimana, remaja usia pertengahan belum mengenal manfaat pengobatan tradisional, dari tanaman obat yang kaya khasiat dan beragam jenisnya yang sehari-hari terdapat sekeliling kita.
Artikel ini disusun menggunakan metode engan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif, Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 31 orang sampel. Kuesioner diproses menggunakan SPSS 22, dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
Kategori pengetahuan 31 anak usia pertengahan yang kami telah bagikan kuesioner mengenai pengobatan tradisional piper sarmentosum, terdapat sebanyak 16,1 % anak memiliki pengetahuan buruk, 51,6% anak memiliki pengetahuan baik dan 32,3 % anak memiliki pengetahuan sangat baik terhadap pengobatan tradisional piper sarmentosum.
Penelitian yang telah dilaksanakan memberikan informasi bahwa pengetahuan remaja usia pertengahan masih dalam kategori baik. Alangkah baiknya remaja usia pertengahan untuk sedini mungkin mengenal senyawa fitokimia dari tanaman obat yang memiliki bayak manfaat bagi kelangsungan metabolisme di dalam tubuh manusia serta efek samping tanaman obat tergolong minimum. Dibutuhkan dilakukan banyak penelitian khasiat fitokimia tanaman obat dan diperlukan sosialisasi mengenai pemanfaatan tanaman obat pada remaja usia pertengahan.
Abstract
Piper sarmentosum Roxb. (Piperaceae) or karuk leaves are medicinal plants in Southeast Asian countries. It consists of five genera namely Verhuellia, Zippelia, Manecia, Piper and Peperomia. The most commonly described genera are Piper and Peperomia.. The genus Piper consists of about 1000–2000 species with the species dominant in their natural habitat.. Modern pharmacological studies show that P. sarmentosum has various biological activities, such as antibacterial, anti-inflammatory. Simplisia P Sarmentosum contains flavonoids, saponins, polyphenols, monoterpenoids and sesquiterpenoids, among others.
Many old people have been used this medicinal plant, namely, karuk leaves that are slightly warmed, then smeared with coconut oil applied to relieve pain, can also be used as
rheumatic sufferers to relieve pain around swollen joints. There are many middle age adolescent that they don’t know how about function and about how to use the tradicional medicine.
This plant has been shown function as antiplatelet, antibacterial aggregation properties and antioxidant. This article was prepared using the literature review method with qualitative and quantitative descriptive approaches, quantitatively the data was obtained through the distribution of questionnaires to 31 sample of middle adolescent in the range 16-18 years old. The questionnaire was processed using SPSS 22, validity and reliability tests were carried out.
The knowledge category of 31 middle adolescent who we have distributed questionnaires about P sarmentosum tradisional medicine, there are 16.1% of adolescent have bad knowledge, 51.6% of adolescent have good knowledge and 32.3% of adolescent have very good knowledge of P sarmentosum traditional medicine.
Research that has been carried out provides information that the knowledge of middle age adolescents is still in the good category. It would be nice for middle-age teenagers to get to know phytochemical compounds from medicinal plants as early as possible that have many benefits for the continuity of metabolism in the human body and the side effects of medicinal plants are classified as minimum. A lot of research is needed on the phytochemical efficacy of medicinal plants and socialization is needed regarding the use of medicinal plants in middle age adolescents
Downloads
References
Gutierrez YV, Yamaguchi LF, de Moraes MM, Jeffrey CS, Kato MJ 2016. Produk alami dari Peperomia: Kejadian, biogenesis dan bioaktivitas. fitokimia. Pdt. ; 15 :1009–1033. doi: 10.1007/s11101-016-9461-5.
Salehi B., Zakaria ZA, Gyawali R., Ibrahim SA, Rajkovic J., Shinwari ZK, Khan T., Sharifi-Rad J., Ozleyen A., Turkdonmez E., dkk. 2019. Spesies Piper: Tinjauan komprehensif tentang fitokimia, aktivitas biologis, dan penerapannya. Molekul. ; 24 :1364. doi: 10.3390/molekul24071364.
Ware I., Franke K., Hussain H., Morgan I., Rennert R., Wessjohann LA. 2022. Senyawa Fenolik Bioaktif dari Peperomia obtusifolia . Molekul. ; 27 :4363. doi: 10.3390/molekul27144363.
Islam MT, Hasan J., Snigdha H., Ali ES, Sharifi-Rad J., Martorell M., Mubarak MS. 2020. Profil kimia, penggunaan tradisional, dan aktivitas biologis Piper chaba Hunter: Sebuah tinjauan. J. Etnofarmakol. ; 257 :112853. doi: 10.1016/j.jep.2020.112853.
Sun X., Chen W., Dai W., Xin H., Rahmand K., Wang Y., Zhang J., Zhang S., Xu L., Han T. 2020. Piper sarmentosum Roxb.: Tinjauan tentangnya botani, kegunaan tradisional, fitokimia, dan aktivitas farmakologi. J.Etnofarmakol. ; 263 :112897. doi: 10.1016/j.jep.2020.112897.
Devanthran K., Unyah Z., Majid RA, Abdullah WO Aktivitas in vitro ekstrak daun etanol Piper sarmentosum terhadap takizoit Toxoplasma gondii . Trop. J.Pharm. Res. 2017; 16 :2667–2673. doi: 10.4314/tjpr.v16i11.14.
Parekh J, Jadeja D, Chanda S. Khasiat ekstrak air dan metanol dari beberapa tanaman obat untuk potensi aktivitas antibakteri. Jurnal Biologi Turki. 2005; 29: 203-210.
Amin M, Jassal MMS, Tygi SV. Skrining fitokimia dan isolasi Eugenol dari Syzygium aromatikum dengan kromatografi gas. Jurnal Internasional Penelitian Fitokimia dan Farmakologi. 2013; 3(1): 74-77.
Raina H, Soni G, Jauhari N, Sharma N, Bharadvaja N. Pentingnya fitokimia tanaman obat sebagai sumber potensial agen antikanker. Jurnal Botani Turki. 2014; 38: 1027-1035.
Huang D, Ou B, Sebelumnya RL. Sifat kimia di balik pengujian kapasitas antioksidan. Jurnal Kimia Pertanian dan Pangan. 2005; 53(6): 1841-1856.
Lobo V, Patil A, Phatak A, Chandra N. Radikal bebas, antioksidan dan makanan fungsional: Dampak terhadap kesehatan manusia. Ulasan Farmakognosi. 2010; 4(8): 118-126.
Mahantesh SP, Gangawane AK, Patil CS. Radikal bebas, antioksidan, penyakit dan obat herbal dalam kesehatan manusia: Perspektif masa depan. Jurnal Penelitian Dunia Tanaman Aromatik Obat. 2012; 1(1): 6-10.
Anokwuru CP, Anyasor GN, Ajibaye O, Fakoya O, Okebugwu P. Pengaruh pelarut ekstraksi terhadap aktivitas fenolik, flavonoid dan antioksidan dari tiga tanaman obat Nigeria. Alam dan Sains. 2011; 9(7): 53-61.
Shalaby EA, Shanab SMM. Senyawa antioksidan, uji determinasi dan cara kerjanya. Jurnal Farmasi dan Farmakologi Afrika. 2013; 7(10): 528-539.
Rao USM, Muhammad Abdulrrazak, Khamsah Suryati Mohd. Skrining fitokimia, uji kandungan total flavonoid dan fenolik berbagai ekstrak pelarut tepal Musa paradisiaca . Jurnal Ilmu Analitik Malaysia. 2016; 20(5): 1181-1190.
Benhammou N, Ghambaza N, Benabdelkader S, Atik-Bekkara F, Panovska FK. Sifat fitokimia dan antioksidan dari ekstrak akar dan batang Anabasis articulata . Jurnal Penelitian Pangan Internasional. 2013; 20(5): 2057-2063.
U. A. Ninsih, A. T. B. Lambogo, E. Ernawati, M. Imaniar, and A. Hasrawati, “Formulasi Gel Ekstrak Etanol Daun Sirih Cina Serta Aktivitasnya Terhadap Pertumbuhan Bakteri Penyebab Jerawat Propionibacterium acne dan Staphylococcus aureus,” As-Syifaa J. Farm., vol. 14, no. 1, pp. 1–10, 2022, doi: 10.56711/jifa.v14i1.784.
S. A. Rizqi et al., “Pemilihan Produk Anti Acne di Media Sosial pada Remaja di Beberapa Kota/Kabupaten di Indonesia,” J. Farm. Komunitas, vol. 9, no. 1, pp. 38–43, 2022, doi: 10.20473/jfk.v9i1.24121.
D. Agustin, M. K. B. Iqomh, and H. A. Prasetya, “Gambaran Harga Diri, Citra Tubuh, Dan Ideal Diri Remaja Putri Berjerawat,” J. Keperawatan Jiwa, vol. 6, no. 1, p. 8, 2019, doi: 10.26714/jkj.6.1.2018.8-12.
Rindi Novitri Antika, “Peningkatan Pemahaman Remaja Tentang Bakteri Ropionibacterium acnes Bagi Kesehatan Kulit,” Din. J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 4, no. 3, pp. 557–562, 2020, doi: 10.31849/dinamisia.v4i3.3499.
J. A. Pariury, Juan Paul Christian Herman, Tiffany Rebecca, Elvina Veronica, And I Gusti Kamasan Nyoman Arijana, “Potensi Kulit Jeruk Bali (Citrus Maxima Merr) Sebagai Antibakteri Propionibacterium acne Penyebab Jerawat,” Hang Tuah Med. J., vol. 19, no. 1, pp. 119–131, 2021, doi: 10.30649/htmj.v19i1.65.
N. M. Almoraie, “The Role of Ipomoea Batatas Leaves Extract on the Treatment of Diabetes Induced by Streptozotocin,” Pharmacophore, vol. 10, no. 3, pp. 14–20, 2019, [Online]. Available: http://www.pharmacophorejournal.com
Pongboonrod S (1976) Tanaman obat di Thailand. Kasembaanakit Press, Thailand, hal.180
Muhammad Z, Mustafa AM (1994) Tanaman Obat Tradisional Melayu. Kuala Lumpur, Fajar Bakti Sdn, Malaysia.
Han G, Ma Y, Li C (1992) Studi tentang neoglinan antagonis PAF alami dari genus Piper dan hubungan struktur-aktivitasnya. Beijing Yike Daxue Xuebo 24: 347-350.
Vaghasiya Y, Nair R, Chanda S (2007) Investigasi beberapa spesies Piper untuk sifat antibakteri dan anti inflamasi. Int J Farmasi 3(5): 400-405.
Kementerian Kesehatan RI. (2017). Formularium Ramuan obat Tradisional Indonesia. HK.01.07/M Kementerian Kesehatan RI
Septiani. V, Choirunnisa. A, Syam. A, K. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN KARUK (Piper sarmentosum Roxb.) TERHADAP Streptococcus mutans DAN Candida albicans. Fakultas Farmasi, Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia. Jun 2017, 5(1), 7-14 7 p-ISSN 2354-6565 /e-ISSN 2502-3438. Corresponding author e-mail: [email protected].
Direktorat jendral pelayanan Kesehatan ( kemenkes)., 2022 juli 28, Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten., Jenis dan manfaat antioksidan,.
Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants, Columbia University Press, New York.
Widyaningrum, H., Tim solusi alternative. (2011). Kitab Tanaman Obat Nusantara, MedPress, Yogyakarta.
Sun, X; Chen, W; Dai, W; Xin, H; Rahmand, K; Wang, Y; Zhang, J ; Zhang, S; Xu, L. 2020 desember 5, Piper sarmentosum Roxb.: Tinjauan tentang botani, kegunaan tradisional, fitokimia, dan aktivitas farmakologisnya, Jurnal Etnofarmakologi .Jilid 263. https://doi.org/10.1016/j.jep.2020.112897.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmiah Pamenang

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.