http://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/issue/feed Jurnal Abdimas Pamenang 2024-07-20T07:08:56+00:00 Dwi Rahayu S.Kep.,Ns ., M.Kep [email protected] Open Journal Systems <p style="text-align: justify; background: white;">Jurnal Abdimas Pamenang merupakan publikasi ilmiah enam bulanan yang diterbitkan oleh STIKES PAMENANG Kediri. Jurnal Abdimas Pamenang menyajikan informasi dan kajian ilmiah hasil pengabdian masyarakat pada lingkup keperawatan, kebidanan, administrasi kesehatan dan issu-issu terkini terkait masalah kesehatan masyarakat.</p> <p style="text-align: justify; background: white;">Redaksi Jurnal Abdimas Pamenang menerima karya ilmiah hasil pengabdian masyarakat dari bidang keperawatan, kebidanan, administrasi kesehatan dan kesehatan masyarakat dari para intelektual, praktisi, mahasiswa serta siapa saja untuk menulis dan berbagi hasil pengabdian masyarakat maupun pemikiran secara bebas, kritis, kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab. Seluruh artikel yang masuk akan melalui proses review oleh para reviewer dengan bidang kepakaran yang relevan.</p> http://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/238 UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MELALUI PEMBERIAN EDUKASI KESEHATAN TENTANG MASSAGE EFFLEURAGE UNTUK MENGURANGI TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF 2024-06-26T07:09:54+00:00 Rika Oktapianti [email protected] Dempi Triyanti [email protected] <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Rasa nyeri pada persalinan adalah manifestasi dari adanya kontraksi atau pemendekan otot rahim yang menimbulkan rasa sakit pada pinggang, daerah perut dan menjalar ke paha. Pada kala I fase aktif, ibu bersalin banyak yang mengalami nyeri berat. Upaya non farmakologi yang dilakukan untuk mengurangi nyeri adalah pemberian terapi massage effleurage. Effleurage adalah teknik pemijatan berupa usapan lembut, lambat dan panjang atau tidak putus-putus. Massage effeluarge ini sangat bermafaat bagi ibu guna dapat meningkatkan penghilang rasa sakit dan memberikan perasaan relaksasi dan memberikan kontak fisik dengan ibu bersalin sehingga dapat berpotensi memberikan perasaan relaksaasi dan mengurangi stress emosional ibu dalam menghadapi persalinan. Pemberian edukasi kesehatan tentang massage effleurage penting untuk diberikan kepada ibu untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam mengurangi rasa nyeri pada saat bersalin terutama pada kala I fase aktif. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang massage effleurage untuk mengurangi rasa nyeri pada persalinan kala I fase Aktif. Metode yang dilakukan yaitu penyuluhan dan pelatihan massage effleurage kepada peserta penyuluhan. Sasaran pengabdian masyarakat ini adalah ibu hamil yang ada di Praktik Mandiri Bidan Desi Fitriani sebanyak 14 orang. Media yang digunakan adalah leaflet yang berisikan tentang informasi massage effleurage. Selama proses penyuluhan berlangsung peserta sangat antusias mendengarkan dari awal sampai akhir kegiatan. Hasil pengabdian Masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu dan skill atau keterampilan dalam melakukan massage effluarge sebanyak 78,6%. Hal ini menunjukkan adanya pertanyaan secara lisan terhadap narasumber/petugas dan pada saat sesi tanya jawab dan hasil evaluasi mengenai massage effleurage yang dapat mengurangi tingkat nyeri pada saat persalinan. Dengan dilakukan edukasi massage effleuarge ini dapat mengurangi rasa nyeri pada saat bersalin terutama pada kala I persalinan dan dapat membuat ibu lebih relaksasi fisik dan mental ibu sehingga bisa memberikan perasaan menyenangkan dan menenangkan pada persalinan nanti.</p> <p>Kata kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Massage Effleurage</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Pain</em><em> in labor is a manifestation of contractions or shortening of the uterine muscles that cause pain in the waist, abdominal area and radiate to the thighs. During the first active phase, many maternity mothers experience severe pain. Non-pharmacological efforts made to reduce pain are the provision of massage effleurage therapy. Effleurage is a massage technique in the form of gentle, slow and long or uninterrupted strokes.</em> <em>This effleurage massage is very useful for mothers to be able to improve pain relief and provide a feeling of relaxation and provide physical contact with maternity mothers so that it can potentially provide a feeling of relaxation and reduce maternal emotional stress in the face of labor. It </em><em>is important to provide health education about effleurage massage to mothers to increase maternal knowledge in reducing pain during childbirth, especially during the first stage of the active phase. </em><em>The</em><em> purpose of this community service is to increase the knowledge of pregnant women about massage efflleurage to reduce pain in labor when I. The method carried out is counseling and massage effleurage training to counseling participants. The target of this community service is 14 pregnant women in the Midwife Desi Fitriani Independent Practice. The media used is a leaflet containing information about massage effleurage. By doing massage effleuarge education, it can reduce pain during labor, especially during labor and can make mothers more relaxed physically and mentally so that they can provide a pleasant and soothing feeling in labor later.</em></p> <p><em>Keywords : Knowledge, Pregnant Women, Massage efflleurage</em></p> 2024-07-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Pamenang http://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/207 EFIKASI DIRI DALAM MENGHADAPI PERILAKU BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH 2024-05-27T07:42:54+00:00 Lily Marleni [email protected] Sintiya Halisya Pebriani [email protected] Zuhana [email protected] Mardiah [email protected] Adi Saputra [email protected] Dessy Suswitha [email protected] <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tindakan <em>bullying </em>sudah menjadi masalah global yang sering ditemui dan dihadapi banyak orang khususnya remaja termasuk remaja awal di sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) maupun di sekolah menengah atas (SMA). <em>Bullying</em> merupakan perilaku yang agresif dan terjadi berulang kali dengan cara menyakiti fisik ataupun mental yang dilakukan oleh seorang maupun sekelompok anak kepada anak yang lainnya. . Dampak yang ditimbulkan ketika seseorang atau lebih melakukan perilaku bullying yaitu cenderung berperilaku agresif lalu terlibat di sebuah kelompok dan aktivitas kenakalan yang lain. Sebaliknya dampak yang dapat dirasakan oleh korban bullying yakni memiliki masalah emosi atau perasaan, harga diri rendah, tertekan, suka menyendiri dan merasa tidak aman Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatakan pengetahuan siswa/siswi mengenai efikasi diri dalam menghadapai perilaku bullying di Sekolah Dasar Negeri 41 Palembang dengan metode penyuluhan. Proses pelaksanaan dalam kegiatan Penyuluhan dengan efikasi diri dalam menghadapi perilaku bullying pada anak usia sekolah di SD N 41 Palembang tahun 2023 telah dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2023.. Pelaksanaan penyuluhan ditujukan pada siswa/siswi setempat dengan media dan alat yang digunakan yaitu leaflet. Penyampaian materi dengan metode ceramah dan diskusi mengenai efikasi diri dalam menghadapi perilaku bullying. Pada saat materi berakhir di berikan evaluasi ke siswa/siswi yang mengikuti penyuluhan dengan mudah mereka bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di berikan serta ada beberapa siswa/siswi memberikan pertanyaan terkait hal yang belum mereka pahami, kegiatan ini harapannya ke depan bisa dilaksanakan secara berkesinambungan dan berkelanjutan</p> <p>Kata Kunci : <em>Efikasi diri, Perilaku Bullying, Usia Sekolah</em></p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Bullying has become a global problem that is often encountered and faced by many people, especially teenagers, including early teens in elementary school (SD), middle school (SMP) and high school (SMA). Bullying is aggressive behavior that occurs repeatedly by means of physical or mental harm carried out by one or a group of children against other children. . The impact that occurs when one or more people engage in bullying behavior is that they tend to behave aggressively and then become involved in groups and other delinquent activities. On the other hand, the impacts that can be felt by victims of bullying are having emotional or feeling problems, low self-esteem, being depressed, liking to be alone and feeling insecure. The aim of this community service is to increase the knowledge of students at State Elementary School 41 Palembang. The implementation process for counseling activities on self-efficacy in dealing with bullying behavior in school-aged children at SD N 41 Palembang in 2023 was carried out on August 11 2023. The outreach was aimed at local students with the media and tools used, namely leaflets. Delivery of material using lecture and discussion methods regarding self-efficacy in dealing with bullying behavior. At the end of the material, evaluation was given to the students who took part in the counseling, they were easily able to answer the questions given and there were several students who asked questions related to things they did not understand. It is hoped that in the future this activity can be carried out continuously and sustainable</em></p> <p><em> </em><em>Keywords: Self-efficacy, Bullying Behavior, School Age</em></p> 2024-07-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Pamenang http://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/211 SKRINING DAN EDUKASI KESEHATAN TENTANG PREDIABETES 2024-04-01T01:52:54+00:00 Alfeus Manuntung [email protected] Missesa [email protected] Fina Ratih Wira Putri Fitri Yani [email protected] <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kesehatan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial yang sejahtera secara utuh, dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan/disabilitas. Seiring perkembangan zaman, terjadi banyak penyakit degeneratif karena kurangnya aktivitas fisik (<em>sedentary lifestyle</em>) dan pola makan yang tidak sehat. Salah satu masalah kesehatannya yaitu prediabetes. Prediabetes merupakan suatu tahapan transisi yang dapat bergerak kedua arah yang bersifat reversibel, yaitu mengarah ke kondisi normal atau kondisi diabetes yang sudah bersifat ireversibel. Edukasi masyarakat dan deteksi dini memiliki peran penting dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit diabetes dan prediabetes. Kegiatan yang telah dilakukan yaitu memberikan edukasi kesehatan terkait prediabetes, pemeriksaan gula darah sewaktu dan skrining prediabetes. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan efikasi mahasiswa keperawatan dalam memotivasi diri untuk dapat hidup sehat, yaitu dari perubahan sikap dan perilaku pencegahan prediabetes. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2024 pada 29 mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya Prodi S.Tr.Kep Reg 7-A. Edukasi kesehatan dilakukan dengan tatap muka sebanyak 1 kali kegiatan dengan menggunakan media ppt dan leaflet, sedangkan skrining prediabetes menggunakan kartu SIDIA. Hasil skrining menunjukkan sebanyak 11 mahasiswa (38%) tergolong tidak berisiko diabetes, 15 mahasiswa (52%) berisiko rendah terkena diabetes dan 3 mahasiswa (10%) berisiko sedang terkena diabetes. Setelah dilakukan edukai kesehatan terdapat peningkatan skor pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi dari 49% menjadi 76% pengetahuan mahasiswa meningkat.</p> <p>Kata kunci: Skrining, Edukasi, Prediabetes</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><em>Health is a condition of complete physical, mental and social well-being, and not just freedom from disease or weakness/disability. As time goes by, many degenerative diseases occur due to lack of physical activity (sedentary lifestyle) and unhealthy food patterns. One of the health problems is prediabetes. Prediabetes is a transitional stage that can move in both reversible directions, namely leading to a normal condition or an irreversible diabetes condition. Public education and early detection have an important role in preventing and controlling diabetes and prediabetes.</em> <em>Activities that have been carried out include providing health education regarding prediabetes, random blood sugar checks and prediabetes screening. The aim of this activity is to increase the knowledge and efficacy of nursing students in motivating themselves to live healthy lives, namely by changing attitudes and behavior to prevent prediabetes. The activity was carried out on 23 February 202</em><em>4</em><em> for 29 students from the Nursing Department, Health Polytechnic, Ministry of Health, Palangka Raya, S.Tr.Kep Reg 7-A Study Program. Health education </em><em>was</em><em> carried out face to face in one activity using ppt media and leaflets, while prediabetes screening use</em><em>d</em><em> a SIDIA card. The screening result showed that 11 students (38%) were classified as not at risk of diabetes, 15 students (52%) were at low risk of developing diabetes and 3 students (10%) were at moderate risk of developing diabetes. After the health education was carried out, there was an increase in knowledge scores before and after education from 49% to 76% of students' knowledge increased.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords: Screening, Education, Prediabetes</em></p> 2024-07-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Pamenang http://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/212 PENGENALAN MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN CEDERA MUSKULOSKELETAL PADA PMR SMAN 1 KANDANGAN 2024-05-21T07:49:30+00:00 Dhina WIdayati [email protected] Laviana Nita Ludyanti [email protected] Khoirun Nisa’ Nur Cahyani [email protected] Ahmad Rakha Savero [email protected] <p><strong>Abstrak</strong> </p> <p>Masalah kesehatan yang terjadi di sekolah salah satunya adalah cedera pada system muskuloskeletal. Fenomena trauma pada sistem muskuloskeletal identik dengan aktivitas fisik yang tinggi, seperti berolahraga dan membawa beban berat. Hal ini disebabkan kebiasaan siswa yang tidak serius dalam melakukan pemanasan, tidak berhati-hati saat berolahraga dan kurangnya informasi tentang manajemen pencegahan dan penanganan pada cedera muskuloskeletal. Kegiatan pengabdian Masyarakat ini bertujuan meningkatkan kemampuan manajemen pencegahan dan penanganan cedera muskuloskeletal pada PMR SMAN 1 Kandangan melalui video dan demonstrasi. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari tiga tahapan yakni pemilihan kader, pelatihan kader dan pemberdayaan kader (sosialisasi ke anggota PMR). Penyampaian edukasi menggunakan video dan demonstrasi. Sasaran kegiatan sebanyak 23 siswa terdiri dari 3 kader PMR dan 20 anggota PMR. Instrument pengabdian masyarakat menggunakan lembar observasi kemampuan manajemen pencegahan dan penanganan pada cedera musculoskeletal. Berdasarkan hasil pre test dan post test, didapatkan kenaikan rata-rata skor nilai kemampuan pada seluruh kader (dari 65 menjadi 98,6). Kenaikan rata-rata skor nilai juga terjadi pada seluruh anggota PMR (dari 47,5 menjadi 88,5). Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan edukasi dan pelatihan dengan pendekatan pemberdayaan kader melalui video dan demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan anggota PMR dalam manajemen pencegahan dan penanganan cedera musculoskeletal. Materi yang disampaikan oleh teman sebaya (kader yang telah mendapatkan pelatihan sebelumnya) dapat lebih dipahami oleh anggota PMR. Selain itu dengan metode video (melihat gambar dan mendengar penjelasan) dan demonstrasi, semua peserta mempunyai kesempatan untuk mempraktekkan kembali sehingga lebih memahami materi pelatihan. Pemberdayaan dapat menjadi salah satu pendekatan dalam <em>health education</em> pada kelompok remaja dan video-demonstrasi dapat menjadi metode dalam penyampaiannya.</p> <p>Kata kunci : Cedera Muskuloskeletal, video, demonstrasi, pemberdayaan, kader, remaja</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><em>One of the health problems that occur at school is injury to the musculoskeletal system. The phenomenon of trauma to the musculoskeletal system is synonymous with high physical activity, such as exercising and carrying heavy loads. This is due to students' habits of not being serious about warming up, not being careful when exercising and a lack of information about preventative management and treatment of musculoskeletal injuries. This community service activity aims to improve management skills for the prevention and treatment of musculoskeletal injuries at PMR SMAN 1 Kandangan through videos and demonstrations. The activity implementation method consists of three stages, namely cadre selection, cadre training and cadre empowerment (socialization to PMR members). Delivery of education using videos and demonstrations. The target of the activity was 23 students consisting of 3 PMR cadres and 20 PMR members. The community service instrument uses an observation sheet on management skills for prevention and treatment of musculoskeletal injuries. Based on the results of the pre-test and post-test, an increase in the average ability score for all cadres was obtained (from 65 to 98.6). An increase in the average score also occurred for all PMR members (from 47.5 to 88.5). These results show that education and training activities with a cadre empowerment approach through videos and demonstrations can improve the abilities of PMR members in the management of prevention and treatment of musculoskeletal injuries. Material presented by peers (cadres who have received previous training) can be better understood by PMR members. Apart from that, with the video method (seeing pictures and hearing explanations) and demonstrations, all participants have the opportunity to practice again so they can better understand the training material. Empowerment can be an approach in health education for youth groups and video demonstrations can be a method of delivering it.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords : </em><em>Musculoskeletal Injuries, videos, demonstrations, empowerment, cadres, teenagers</em></p> 2024-07-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Pamenang http://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/219 UPAYA PENINGKATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SOSIALISASI PENGELOLAAN DANA DESA DALAM MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT 2024-06-04T02:25:11+00:00 Luluk Susiloningtyas [email protected] Aris Dwi Cahyono [email protected] Fannidya Hamdani Zeho [email protected] <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>UU No. 19 Tahun 2023 tentang APBN dan Permendes No. 7 Tahun 2023 tentang Rincian Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024 mencakup Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024 melibatkan dua aspek utama yaitu Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat. Kemampuan pemerintah desa dari segi aspek pengelolaan dana desa selalu mengalami perbaikan dari tahun ke tahun, akan tetapi dari segi pemberdayaan masyarakat dalam hal partisipatif masyarakat penentuan program kerja dalam penggunaan dana Desa secara partisipatif oleh masyarakat desa masih minim, peran pemberdayaan masyarakat dalam partisipasi masyarakat belum sepenuhnya berfungsi untuk mendukung akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan desa. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi. Desa Darungan di Kabupaten Kediri adalah sebuah desa yang juga melaksanakan program-program dana desa dalam berbagai bidang. Pengelolaan dana desa merupakan salah satu kunci penentu keberhasilan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan desa dalam kerangka <em>nation and state building</em>. Pengelolaan yaitu mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Pemberdayaan masyarakat desa dalam pengelolaan Dana Desa dapat dilihat pada kemampuan pemerintah desa dalam mendorong partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pembangunan desa yang dilaksanakan secara swakelola oleh desa, mengembangkan program dan kegiatan pembangunan desa secara berkelanjutan. Oleh karena itu upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui sosialisasi pengelolaan dana desa sangat diperlukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan dana desa bidang kesehatan untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Desa Darungan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Metode yang digunakan untuk merealisasikan program pengabdian masyarakat ini adalah sosialisasi, pendampingan, evaluasi. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa kemampuan pemerintah desa Darungan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri dari segi aspek pengelolaan dana desa sudah baik, akan tetapi dari segi pemberdayaan masyarakat dalam hal partisipatif masyarakat penentuan program kerja dalam penggunaan Dana Desa yaitu dalam menyelenggarakan peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia masyarakat desa dan pembangunan desa yang dilakukan secara partisipatif oleh masyarakat desa masih minim. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu masyarakat desa yaitu kurang berpartisipasi secara aktif dalam menentukan kegiatan. Diharapkan Masyarakat ikut serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan hasil, dan evaluasi dari program pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan dana desa sehingga diharapkan derajat kesehatan masyarakat di Desa Darungan dapat lebih Optimal.</p> <p>.Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Dana Desa, Kesehatan Masyarakat</p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>Abstra</em></strong><strong><em>ct</em></strong></p> <p><em>UU no. 19 of 2023 concerning the APBN and Village Ministerial Decree no. 7 of 2023 concerning Details of Priorities for the Use of Village Funds in 2024 includes Priorities for the Use of Village Funds in 2024 involving two main aspects, namely Village Development and Community Empowerment. The capacity of the village government in terms of managing village funds always improves from year to year, however, in terms of community empowerment in terms of community participation, determining work programs for participatory use of Village funds by village communities is still minimal, the role of community empowerment in community participation has not yet fully functioned to support accountability in village government administration. Community empowerment can only occur if citizens participate. Darungan </em> <em>Village in Kediri Regency is a village that also implements village fund programs in various fields. Village fund management is one of the keys to determining the success of development and implementation of village government within the framework of nation and state building. Management starts from the planning, implementation, reporting and accountability stages. Empowerment of village communities in managing Village Funds can be seen in the village government's ability to encourage community participation in village planning and development which is carried out independently by the village, developing sustainable village development programs and activities. Therefore, efforts to increase community empowerment through socialization of village fund management are very necessary to improve the level of community health. This community service aims to increase community empowerment in managing village funds in the health sector to improve the level of community health in Darungan Village, Pare District, Kediri Regency. The methods used to realize this community service program are socialization, mentoring, evaluation. The results of community service show that the ability of the Darungan village government, Pare District, Kediri Regency in terms of village fund management aspects is good, but in terms of community empowerment in terms of community participation in determining work programs in the use of Village Funds, namely in carrying out improvements in the quality and capacity of community human resources. villages and village development carried out in a participatory manner by village communities is still minimal. One of the influencing factors is that the village community does not participate actively in determining activities. It is hoped that the community will participate in planning, implementing, utilizing the results and evaluating the community empowerment program in managing village funds so that it is hoped that the level of community health in Darungan Village can be more optimal.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords : </em><em>Community Empowerment, Village Funds, Public Health</em></p> 2024-07-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Pamenang http://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/220 REVITALISASI POSYANDU LANSIA MENUJU MANDIRI MELALUI USAHA MIKRO MIE INSTAN ANTI-HIPERTENSI 2024-05-20T19:07:38+00:00 Candra Panji Asmoro [email protected] Nursalam [email protected] Joni Haryanto [email protected] Elida Ulfiana [email protected] <p><strong>Abstrak</strong> </p> <p>Kelurahan Manukan Kulon merupakan salah satu wilayah di Surabaya bagian timur tepatnya pada Kecamatan Tandes. Kelompok sasaran dalam program kemitraan masyarakat (PKM) ini adalah Posyandu lansia Wijaya Kusuma RW V dan Budi Luhur RW VI. Permasalahan yang terjadi di Posyandu lansia yakni ketidakstabilan tekanan darah lansia. Bila kondisi situasi ini terjadi secara berkelanjutan dan dibiarkan, maka dapat menyebabkan menurunnya status kesehatan dan kualitas hidup lansia. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah memberikan penguatan kembali dengan metode edukasi tentang hipertensi dan cara mengontrol hipertensi pada lansia. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan skrining, edukasi pencegahan hipertensi tidak terkontrol, hingga terakhir memberikan kegiatan inovatif berupa pembuatan mie instan anti-hipertensi kepada kader. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan manajemen diri lansia dalam mengelola hipertensi. Selain itu dapat meningkatkan nilai ekonomi Posyandu dengan membuat mie instan anti-hipertensi dan menjadi komoditi usaha skala kecil dan menengah.</p> <p>Kata kunci: hipertensi, lansia, mie instan, Posyandu.</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><em>Manukan Kulon Village is one of the areas in the eastern part of Surabaya, specifically in Tandes District. The target group in this community partnership program (PKM) is Posyandu for the elderly Wijaya Kusuma RW V and Budi Luhur RW VI. The problem that occurs in Posyandu for the elderly is the instability of the elderly's blood pressure. If this situation occurs continuously and is left untreated, it can cause a decline in the health status and quality of life of the elderly. The solution to overcome this problem is to provide reinforcement with educational methods about hypertension and how to control hypertension in the elderly. The implementation of the activities began with screening, education on preventing uncontrolled hypertension, and finally providing innovative activities in the form of making anti-hypertension instant noodles for the elderly and cadres. It is hoped that the results of this activity can improve the self-management of elderly people in managing hypertension. Apart from that, it can increase the economic value of Posyandu by making anti-hypertension instant noodles and becoming a commodity for small and medium scale businesses.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: </em><em>hypertension, elderly, instant noodles, Posyandu.</em></p> 2024-07-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Pamenang http://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/199 EDUKASI PEMANFAATAN AIR REBUSAN DAUN MINT DALAM EMESIS GRAVIDARUM 2024-04-29T03:05:54+00:00 Septiana Rahayu [email protected] <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Emesis gravidarum</em> merupakan hal yang wajar dan ditemukan pada lebih dari 70% ibu hamil. Kondisi ini tidak akan membahayakan janin dan bisa membaik dengan sendirinya seiring bertambahnya usia kehamilan. Banyak ibu hamil yang mulai sering merasa mual saat memasuki usia enam minggu kehamilan dan merasakan puncaknya pada minggu kesembilan. Tujuan pengabdian masyarakat ini memberikan edukasi dan meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya pemanfaatan air rebusan daun mint dalam mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil. Sangatlah penting melakukan penyuluhan dan edukasi ini sebagai upaya untuk mengurangi terjadinya emesis gravidarum pada ibu hamil. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan yang dilakukan pada ibu hamil di PMB Sri Gundarti Palembang berjumlah 12 orang. Media yang digunakan adalah leafleat yang berisikan tentang informasi rebusan daunt mint. Hasil dari penyuluhan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu yang sebelumnya saat pretest sebesar 64 %, setelah dilakukan penyuluhan mencapai 95%. hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 31% dari penyuluhan materi tentang pentingnya rebusan daunt mint untuk mengurangi emesis gravidarum. Sebagai petugas kesehatan perlunya melakukan edukasi kepada masyarakat dan memberikan informasi yang akurat tentang pentingnya manfaa pemberian daun mint dengan sasaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan skill masyarakat dalam menangani permasalahan yang dihadapi semasa kehamilan.</p> <p><strong> </strong>Kata Kunci : Edukasi, rebusan daun mint, emesis gravidarum</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Emesis gravidarum is natural and is found in more than 70% of pregnant women. This condition will not harm the fetus and can improve on its own as you get older in pregnancy. Many pregnant women begin to often feel nauseous when entering the age of six weeks of pregnancy and feel the peak in the ninth week. The purpose of this community service is to educate and increase mothers' knowledge about the importance of using mint leaf boiled water in reducing emesis. It is very important to conduct this counseling and education as an effort to prevent emesis gravidarum in pregnant women. The method of implementing activities is carried out by providing counseling or health education carried out to pregnant women at PMB Sri Gundarti Palembang totaling 12 people. The media used is leafleat which contains information on mint leaf decoction. The results of counseling showed an increase in maternal knowledge previously during the pretest by 64% After counseling, it reached 95%. This shows a 31% increase in material counseling on the importance of mint leaf decoction to reduce emesis gravidarum. As health workers, it is necessary to educate the public and provide accurate information about the importance of giving mint leaves with the right target so as to increase community knowledge and skills in dealing with problems faced during pregnancy.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords : Education, Mint Leaf Decoction, Emesis gravidarum</em></p> 2024-07-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Pamenang http://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/225 PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG SARAPAN SEHAT DAN JAJANAN AMAN PADA IBU BALITA DI DESA PULOPANCIKAN GRESIK 2024-05-06T03:12:55+00:00 Yuanita Syaiful [email protected] Lilis Fatmawati [email protected] <h1>Abstrak</h1> <p>Masyarakat sering mengabaikan asupan nutrisi anak – anak khususnya sarapan dengan komposisi gizi yang seimbang dan konsumsi jajanan anak-anak dengan aman. Kepedulian yang menurun terhadap tidak sarapan dan konsumsi jajanan yang tidak aman dengan kesehatan. Masyarakat cenderung memilih makanan yang enak, porsi yang banyak dan harga yang murah. Hasil pengawasan Badan POM RI tahun 2013-2015 menunjukkan bahwa 19-47% dari sampel pangan jajanan anak sekolah yang diuji Tidak Memenuhi Syarat (TMS) karena penyalahgunaan bahan berbahaya serta cemaran mikroba yang melebihi batas. Dengan banyaknya jajanan tidak aman dan pemilihan sarapan yang tidak sehat disebabkan oleh beberapa faktor yakni pengetahuan dan sikap. Berdasarkan hasil wawancara pada 5 ibu balita di Desa Pulopancikan Gresik didapatkan bahwa 4 ibu balita (80%) mempunyai pengetahuan kurang dan sikap negatif, sedangkan 1 ibu balita (20%) dengan pengetahuan cukup dan sikap negatif. Pengetahuan yang kurang dan sikap negatif tentang sarapan sehat dan jajanan aman tidak baik bagi kesehatan anak-anak lebih lanjut, karena jajanan yang dibeli jauh dari syarat jajanan aman dan konsumsi sarapan sehat yang jarang dilakukan atau komposisi gizi dalam sarapan yang tidak seimbang berdampak pada kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak. Pemberian informasi tentang sarapan sehat dan pemilihan jajanan aman sangat penting dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap sehingga melindungi anak-anak dari pangan yang tidak memenuhi standar persyaratan keamanan, mutu dan gizi. Tujuan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan pada 20-21 Maret 2024 adalah meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu balita tentang makanan sehat dan jajanan aman. Metode yang digunakan adalah penyuluhan kesehatan yang diadakan di Aula Balai Desa Pulopancikan Gresik. Peserta penyuluhan adalah ibu-ibu balita di wilayah Desa Pulopancikan sebanyak 30 orang. Media yang digunakan adalah leaflet tentang sarapan sehat dan jajanan aman. Selama proses penyuluhan kesehatan ini peserta sangat antusias mendengarkan dari awal sampai akhir kegiatan. Hasil dari kegiatan ini didapatkannya peningkatan rata-rata pengetahuan yaitu 83,4% baik dan 76,6% sikap positif. Pengabdian masyarakat ini dapat menjadikan ibu-ibu balita tahu akan pentingnya sarapan sehat dan konsumsi jajanan yang aman untuk anak – anaknya dan mau menerapkannya. Hasil pengabdian ini diharapkan akan menjadi modal dasar dalam pencapaian gizi yang seimbang, anak yang sehat, generasi yang cerdas dan ceria.</p> <p>Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Sarapan Sehat, Jajanan Aman, Ibu Balita</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>People often ignore children's nutritional intake, especially breakfast with a balanced nutritional composition and safe consumption of children's snacks. Decreased concern about not having breakfast and consuming snacks that are unsafe for health. People tend to choose delicious food, large portions and cheap prices. The results of supervision by the Indonesian POM Agency in 2013-2915 showed that 19-47% of the school children’s snack food samples tested did not meet the requirements (TMS) due to misuse of dangerous ingredienst and microbial contamination the limits. The many unsafe snacks and unhealthy breakfast choices are caused by several factors, namely knowledge and attitude. Based on the results of interviews with 5 mothers of toddlers in Pulopancikan Gresik Village, it was </em>found<em> that 4 mothers of toddlers (80%) had insufficient knowledge and negative attitudes, while 1 mother of toddlers (20%) had sufficient knowledge and a negative attitude. Insufficient knowledge and negative attitudes about healthy breakfasts and safe snacks are not good for children's health, because the snacks purchased are far from the requirements for safe snacks and infrequent consumption of healthy breakfasts or the unbalanced nutritional composition of breakfast has an impact on the quality of growth. and child development. Providing information about healthy breakfasts and choosing safe snacks is very important in increasing knowledge and attitudes so as to protect children from food that does not meet safety, quality and nutritional standarts. The aim of this community service carried out on March 20-21 2024 is to increase the knowledge and attitudes of mothers of toddlers about healthy food and safe snacks. The method used was health education held in the Pulopancikan Gresik Village Hall. The counseling participants were 30 mothers of toddlers in the Pulopancikan Village area. The media used were leaflets about healthy breakfasts and safe snacks. During the health education process, participants were very enthusiastic in listening from the beginning to the end of the activity. The results of this activity showed an average increase in knowledge, namely 83.4% good and 76.6% positive attitude. This community service can make mothers of toddlers know the importance of a healthy breakfast and consumption of safe snacks for their children and be willing to implement it. It is hoped that the results of this service will become basic capital in achieving balanced nutrition, healthy children, an intelligent and cheerful generation.</em></p> <p><strong><em> </em></strong><em>Keywords <strong>: </strong>Knowledge, Attitude, Mothers of Toddlers, Healtthy Breakfast, Safe Snacks</em></p> 2024-07-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Pamenang http://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/254 SKRINING DAN DETEKSI DINI PADA LANSIA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI PENYAKIT TIDAK MENULAR DI POSYANDU LANSIA “DAHLIA” DESA PELEM KABUPATEN KEDIRI 2024-07-12T03:11:21+00:00 Dwi Rahayu [email protected] Erni Rahmawati [email protected] Suryono [email protected] Didik Susetiyanto Atmojo [email protected] Dyah Ika Krisnawati [email protected] Muhamad Khafid [email protected] <p><strong>Abstrak</strong>&nbsp;&nbsp;</p> <p>Kesehatan lansia merupakan topik yang harus terus diinvestigasi dan dievaluasi karena jumlah penduduk usia lanjut terus tumbuh. Populasi usia lanjut juga menghadapi beban penyakit tidak menular yang signifikan, yang memerlukan perawatan kesehatan yang menyeluruh untuk mengatasi masalah kesehatan mereka. Saat ini perhatian penyakit tidak menular semakin meningkat karena frekuensi kejadiannya pada masyarakat semakin meningkat. Dari sepuluh penyebab utama kematian, dua diantaranya adalah penyakit tidak menular.&nbsp; Usia Harapan Hidup (UHH) menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di suatu negara. Saat ini angka Usia Harapan Hidup di Indonesiam mencapai 73,6 tahun. Pembangunan kesehatan di dukung dengan adanya program-program kesehatan seperti posyandu. Saat ini posyandu menjadi program unggulan lini terdepan yang masih aktif dijalankan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Posyandu lansia salah satu program untuk meningkatkan usia harapan hidup dengan berbagai kegiatan didalamnya. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk screening dan deteksi dini pada lansia sebagai upaya pencegahan komplikasi penyakit tidak menular.Metode yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pemeriksaan gula darah, kolesterol dan asam urat pada lansia di Posyandu lansia “Dahlia” Desa Pelem Kabupaten Kediri. Kegiatan dilakukan pada hari Rabu, 12&nbsp; Juni 2024 di Gedung Posyandu Lansia “Dahlia” Desa Pelem. Kegiatan ini diikuti oleh 46&nbsp; lansia. Hasil pemeriksaan didapatkan terdapat 11% lansia mengalami peningkatan kadar gula darah, 65% lansia mengalami peningkatan kadar kolesterol&nbsp; dan 39% lansia mengalami peningkatan kadar asam&nbsp; urat. Hasil screening dan deteksi dini menunjukkan bahwa sebagian besar lansia mengalami peningkatan kadar kolesterol&nbsp; sehingga dibutuhkan penatalaksaanaan selanjutnya terkait pengelolaan&nbsp; diet pada lansia dengan kolesterol tinggi.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata kunci : Deteksi Dini, Pemeriksaan, Lansia, Penyakit Tidak Menular</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> &nbsp;&nbsp;</em></p> <p><em>The health of the elderly is a topic that must continue to be investigated and evaluated because the number of elderly people continues to grow. The aging population also faces a significant burden of non-communicable diseases, requiring comprehensive health care to address their health concerns. Currently, attention to non-communicable diseases is increasing because their frequency of occurrence in society is increasing. Of the ten main causes of death, two of them are non-communicable diseases.&nbsp; Life Expectancy &nbsp;is an indicator of the success of health development in a country. Currently, life expectancy in Indonesia has reached 73.6 years. Health development is supported by health programs such as posyandu. Currently, posyandu is a leading frontline program that is still actively implemented to improve the level of public health. Posyandu for the elderly is a program to increase life expectancy with various activities. The aim of this community service is screening and early detection of the elderly as an effort to prevent complications of non-communicable diseases. The method used in this community service is checking blood sugar, cholesterol and uric acid in the elderly at the "Dahlia" elderly Posyandu, Pelem Village, Kediri Regency. The activity was carried out on Wednesday, June 12 2024 at the "Dahlia" Elderly Posyandu Building, Pelem Village. This activity was attended by 46 elderly people. The results of the examination showed that 11% of the elderly had increased blood sugar levels, 65% of the elderly had increased cholesterol levels and 39% of the elderly had increased uric acid levels. The results of screening and early detection show that the majority of elderly people have increased cholesterol levels, so further management is needed regarding diet management in elderly people with high cholesterol.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Keywords: Early Detection, Examination, Elderly, Non-Communicable Diseases</em></p> 2024-07-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Pamenang http://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/255 PENINGKATAN PENGETAHUN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO 2024-07-13T02:11:55+00:00 Fresty Africia [email protected] Nirmala KS [email protected] Dwi Rahayu [email protected] Erni Rahmawati [email protected] Pratiwi Yuliansari [email protected] <p>Remaja merupakan masa tansisi dari anak-anak menuju dewasa. Remaja suatu periode yang kritis, serta dimulainya eksplorasi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan seksual dan romantisme. Tanpa dibekali dengan pengetahuan kesehatan reproduksi yang baik, akan ada banyak masalah kesehatan reproduksi bagi remaja termasuk remaja akan cenderung berperilaku seksual berisiko. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahun remaja tentang kesehatan reproduksi melalui edukasi kesehatan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masayarakat ini dilakukan dengan beberapa tahapan, diantaranya persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Kegiatan dilaksanakan tanggal 13 Agustus 2023 di Desa Sambirobyong Kabupaten Kediri, sasaran 16 remaja. Kegiatan berupa pendidikan kesehatan melalui media power point dan video edukasi dengan materi defnisi dan klasifikasi remaja, perubahan pada remaja, cara menjaga kebersihan organ reproduksi, serta masalah-masalah kesehatan reproduksi. Evaluasi kegiatan edukasi kesehatan dilakukan dengan memberikan <em>pre-test</em> dan <em>post-test</em> untuk mengetahui dampak kegiatan edukasi kesehatan yang dilakukan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan ini dapat meningkatkan pengetahuan remaja, yaitu didapatkan data sebelum edukasi nilai mean 65 dan sesudah edukasi nilai mean 81,87. Dengan pengetahuan yang baik diharapkan dapat meminimalkan perilaku seksual berisiko pada remaja sehingga angka pernikahan dini juga menurun.</p> <p>Kata kunci: kesehatan reproduksi, pengetahuan, remaja,</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Adolescence is a transition period from childhood to adulthood. Adolescence was a critical period, and it was the beginning of concerning sexual and romanticism. Without good reproductive health knowledge, there were more problems of reproductive health in adolescents that related to sexual behavior. This community service activity aims to increase adolescents’s knowledge about reproductive health through health education. The methods of community service activity were preparation, implementation, and evaluation. The activity was held on August 13, 2023, at Sambirobyong Village, Kediri Regency, targeting 16 adolescents. This activity is in the form of health education in PowerPoint and an educational video with material on the definition and classification of adolescents, changes in adolescents, how to maintain the cleanliness of reproductive organs, and reproductive health problems. Evaluation of community service activities has used a questionnaire by giving pre-tests and post-tests to determine the impact of health education. Health education through community service activity to adolescents can increase knowledge, the data obtained before education has a mean value of 65 and after education the mean value is 81,87. Good knowledge can minimize risky sexual behavior in teenagers so that the rate of early marriage also decreases.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords: reproductive health, knowledge adolescen</em></p> 2024-07-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Pamenang http://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/230 UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT MELALUI PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENATALAKSANAAN HIPERTENSI DAN SENAM KEBUGARAN PADA LANSIA DESA KADOKAN GROGOL SUKOHARJO 2024-05-20T19:13:04+00:00 Witriyani [email protected] <h1>Abstrak</h1> <p>Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah dimana tekanan darah yang terus-menerus meningkat dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan komplikasi. Data WHO pada 2023 menyebutkan lebih dari 30% populasi pada orang dewasa di seluruh dunia mengalami hipertensi. Berdasarkan data Kemenkes tahun 2023 penderita hipertensi di Indonesia mencapai 34,1 % atau lebih dari 70 juta penduduk. Angka kejadian hipertensi ini lebih tinggi terjadi pada penduduk di negara berkembang. 75% penderita hipertensi tinggal di negara berkembang dan menyerang pada usia produktif (15-64). Angka kejadian hipertensi di desa kadokan mencapai 6897 kasus hipertensi. Penyuluhan kesehatan sangat penting dilakukan pada kelompok lansia untuk meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi yang merupakan penambahan informasi dan wawasan tentang kesehatan serta memberikan gambaran yang jelas bagi lansia untuk pencegahan dan penatalaksanaannya hipertensi. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pemberian penyuluhan kesehatan tentang penatalaksanaan Hipertensi dan Senam Kebugaran pada Lansia. Metode penyuluhan adalah melalui pendidikan kesehatan secara tatap muka langsung antara penyuluh dan peserta kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi senam kebugaran lansia. Media yang digunakan dalam penyululuhan ini meliputi penggunaan PPT dan leaflet, sedangkan untuk senam kebugaran menggunakan media berupa video senam kebugaran dan video player. Sasaran kegiatan ini adalah kelompok Posyandu Lansia desa Kadokan Grogol Sukoharjo sejumlah 30 lansia. Para lansia mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir dengan penuh semangat dan antusias. Hasil kegiatan menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan lansia tentang penyakit Hipertensi serta cara penatalaksanaannya. Sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan terdapat 23 peserta (75,6%) dengan tingkat pengetahuan rendah dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan terdapat 24 peserta (80%) dengan tingkat pengetahuan sedang serta 6 peserta (20%) dengan tingkat pengetahuan tinggi tentang Hipertensi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyuluhan kesehatan efektif meningkatkan pengetahuan pada lansia dan dengan demikian sebagai bentuk tindak lanjut perlu dilakukan kegiatan penyuluhan disertai dengan senam kebugaran secara rutin dan terjadwal.</p> <p>Kata kunci: Penyuluhan Kesehatan, Hipertensi, Senam Kebugaran, Lansia,</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Hypertension or what is better known as high blood pressure is a disease that occurs due to increased blood pressure where blood pressure that continues to increase over a long period of time can cause complications. WHO data in 2023 states that more than 30% of the adult population worldwide will experience hypertension. Based on data from the Ministry of Health in 2023, hypertension sufferers in Indonesia reached 34.1% or more than 70 million people. The incidence of hypertension is higher in people in developing countries. 75% of hypertension sufferers live in developing countries and strike at productive age (15-64). The incidence of hypertension in Kadokan village reached 6897 cases of hypertension. Health education is very important for the elderly group that is to increase knowledge about hypertension which is additional information and insight about health and provides a clear picture for the elderly regarding the prevention and management of hypertension. The aim of this activity is to Increasing Community Knowledge Through Providing Health Counseling About Management Of Hypertension And Fitness Exercises In The Elderly. </em><em>The counseling method i</em><em>s </em><em>through face-to-face health education between the instructor and participants, followed by a demonstration of elderly fitness exercises. The media used in this counseling includes the use of PPTs and leaflets, while for fitness exercises, media is used in the form of fitness exercise videos and video players.</em> <em>The target of this activity is the Elderly Posyandu group in Kadokan Grogol Sukoharjo village, numbering 30 elderly people. The elderly participated in the entire series of activities from start to finish with enthusiasm and enthusiasm. The results of the activity showed that there was an increase in elderly knowledge about hypertension and how to manage it. Before the health education was carried out there were 23 participants (75.6%) with a low level of knowledge and after the health education was carried out there were 24 participants (80%) with a medium level of knowledge and 6 participants (20%) with a high level of knowledge about Hypertension. So it can be concluded that health education is effective in increasing knowledge in the elderly</em> <em>and thus as a form of follow-up it is necessary to carry out counseling activities accompanied by routine and scheduled fitness exercises</em></p> <p><em>Keywords: Health Education, Hypertension, Fitness Exercise, Elderly</em></p> 2024-07-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Pamenang http://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/246 UPAYA MODIFIKASI LINGKUNGAN YANG AMAN UNTUK MENCEGAH RESIKO JATUH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA JOMBANG DI PARE 2024-07-16T08:21:52+00:00 Zauhani Kusnul [email protected] Didik Susetiyanto Atmojo [email protected] <p><strong>Abstrak</strong> </p> <p>Proses penuaan menyebabkan lansia mengalami perubahan fisiologi antara lain perubahan fisik yang terjadi pada sistem muskuloskeletal yaitu perubahan morfologis pada otot yang menyebabkan perubahan fungsional otot, yaitu terjadi penurunan kekuatan dan kontraksi otot, elastisitas dan fleksibilitas otot, serta kecepatan dan waktu reaksi. Penurunan fungsi dan kekuatan otot akan mengakibatkan penurunan kemampuan mempertahankan keseimbangan fisik atau keseimbangan tubuh lansia. Semua penurunan fungsi tersebut merupakan penyebab utama yang sering mengakibatkan seorang lansia mudah jatuh. Kejadian jatuh pada lansia dapat berdampak besar bahkan dapat menyebabkan patah tulang karena secara umum kepadatan tulang lansia sudah menurun sehingga perlu diupayakan supaya kejadian jatuh pada lansia dapat dicegah. Kegiatan modifikasi lingkungan ini kami lakukan untuk menurunkan resiko jatuh pada lansia. Dari gambaran situasi ini kami akan melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa kegiatan modifikasi lingkungan yang aman untuk mencegah resiko jatuh pada lansia. Kegiatan dilaksanakan secara langsung oleh tim dosen dan mahasiswa Stikes Pamenang di PSTW Jombang di Pare selama dua hari penuh dengan bentuk kegiatan pembersihan dan penataan lingkungan, juga latihan senam kaki bagi lansia. Kegiatan berjalan lancar, pengelola panti dan lansia menyatakan kegiatan ini sangat bermanfaat. Harapan ke depan kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan untuk semakin meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan lansia.</p> <p>Kata kunci : lansia, resiko jatuh, modifikasi lingkungan</p> <p><em> </em></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>The aging process causes elderly people to experience physiological changes, including physical changes that occur in the musculoskeletal system, namely morphological changes in muscles which cause functional changes in muscles, namely a decrease in muscle strength and contraction, muscle elasticity and flexibility, as well as speed and reaction time. A decrease in muscle function and strength will result in a decrease in the ability to maintain physical balance or body balance in the elderly. All of these functional declines are the main causes that often result in elderly people falling easily. Falls in the elderly can have a big impact and can even cause bone fractures because in general the bone density of the elderly has decreased so efforts need to be made to prevent falls in the elderly. We carry out this environmental modification activity to reduce the risk of falls in the elderly. From this situation description, we will carry out community service activities in the form of safe environmental modification activities to prevent the risk of falls in the elderly. The activity was carried out directly by a team of Stikes Pamenang lecturers and students at PSTW Jombang in Pare for two full days, including environmental cleaning and structuring activities, as well as foot exercise training for the elderly. The activity went smoothly, the orphanage management and the elderly stated that this activity was very useful. It is hoped that in the future this kind of activity can be carried out in a sustainable manner to further improve the quality of life and health of the elderly.</em></p> <p><em>Key words: elderly, risk of falls, environmental modification</em></p> 2024-07-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Pamenang http://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/239 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH, KADAR GULA DARAH DAN SENAM DIABETES SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DIABETES MELLITUS PADA MASYARAKAT DI DESA PELEM KECAMATAN PARE 2024-07-18T00:57:51+00:00 Mohammad Ikhwan Khosasih [email protected] <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><strong>Introduksi :</strong> Keluarga yang sehat merupakan impian dan harapan dari strategi pembangunan negara. Unit terkecil dalam masyarakat yang memiliki tugas dalam pemeliharaan kesehatan untuk seluruh anggotanya adalah keluarga. Upaya yang bisa dilakukan oleh setiap anggota keluarga untuk mencapai keluarga yang sehat diantaranya dengan melakukan pengontrolan pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula dalam darah serta melakukan senam diabetes melitus secara rutin. Semua tindakan pengontrolan pemeriksaan kesehatan tersebut diatas dilakukan untuk meminimalkan terjadinya penyakit diabetes mellitus yang terjadi dimasyarakat. <strong>Metode :</strong> Metode yang kami gunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan memberikan ceramah, diskusi dan tanya jawab mengenai bagaimana cara mengontrol tekanan darah, gula darah serta mendemonstrasikan bagaimana cara melakukan senam diabetes sebagai upaya pencegahan diabetes dan di akhir sesi dipraktekkan oleh peserta dalam melakukan senam diabetes. <strong>Hasil :</strong> Kegiatan pengabdian masyarakat ini semua pesertanya adalah lansia dari desa Pelem. Jumlah peserta sebanyak 18 orang. Semua peserta mempunyai pengetahuan yang baik tentang diabetes mellitus, tetapi pengetahuan tentang senam diabetes masih kurang, pada saat kegiatan peserta sangat antusias mengikuti serta mempraktikkan senam diabetes, mereka juga bersedia dilakukan pemeriksaan gula darah dan pengukuran tekanan darah. Terdapat 2 peserta yang memiliki gula darah diatas 130 ml/dl. <strong>Analisis :</strong> Peserta memberikan respon yang sangat positif terhadap acara pengabdian masyarakat ini, sehingga diharapkan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat berhasil mengajak masyarakat untuk lebih peduli pada kesehatannya dan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai diabetes dan cara mengontrol gula darah, yang dibuktikan dari antusiasnya masyarakat mengikuti kegiatan senam, serta kemampuan masyarakat menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan penyaji. <strong>Diskusi :</strong> Diharapkan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat menjangkau masyarakat tidak hanya dari golongan lansia dan semoga dapat terus berlanjut di masa mendatang.</p> <p>Kata kunci : Gula darah, Tekanan darah, Senam Diabetes mellitus</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><strong><em>Introduction :</em></strong><em> The healthy Family is a dream and hope as the develpoment strategy of state. The smallest unit in the community that has main duty to maintain health for all the member of family. The efforts that can be done by every member of family to reach healthy family such as by keep controlling in checking blood pressure and blood glucose also routine in doing diabetes mellitus exercise. All that activities such controlling in health checking is to minimize the occurrence of diabetes mellitus desease that happened in community.<strong>The Methode :</strong> Metode that we use in this community service is giving lecture, discuss, ask question and answer question to participants how to keep in controlling blood pressure, blood glucose and demonstrate how to do diabetes mellitus exercise as effort to prevent diabetes mellitus and also in the end of session all participants practice diabetes mellitus exercise by themselves. <strong>The Result :</strong> All of participants of the community service activity are elderly from Pelem village. Totally there are 18 participants, they have good knowledge about diabetes mellitus desease, but not too good knowledge to diabetes mellitus exercise, they are very enthusiastic following the activity of community service and practicing diabetes mellitus exercise. they are willing to be checked blood glucose and blood pressure. There are two participants have result of blood glucose above 130 ml/dl. <strong>Analysis : </strong>All of participants give very positive response to this community service activity, hopefully this community service activity can be success to ask community to more care about their health and increasing their knowledge to diabetes mellitus, how to control blood glucose, it is proofed by their enthusiastic in following diabetes mellitus exercise, also the ability of participants in answering several questions that given by lecturer.</em> <strong><em>Discussion :</em></strong><em> Hopefully this community service activity can reach not only the elderly community and it can be continued for the next</em></p> <p><em> </em><em>Keywords : </em><em>Blood glucose, Blood pressure, Diabetes mellitus exercise</em></p> <p> </p> 2024-07-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Pamenang http://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/257 PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KADER POSYANDU TENTANG PENTINGNYA TUMBUH KEMBANG BALITA DI DESA BABADAN KECAMATAN NGANCAR 2024-07-18T10:03:22+00:00 Susanti Tria Jaya [email protected] Luluk Susiloningtyas [email protected] Bambang Wiseno [email protected] Fannindya Hamdani Zeho [email protected] Nurin Fauziyah [email protected] <p><strong>Abstrak</strong> </p> <p>Masa balita merupakan tahapan periode penting perkembangan manusia, karena merupakan periode emas pertumbuhan dan perkembangan penting yang menentukan kualitas hidup anak. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak dilakukan melalui kegiatan Posyandu. Desa Babadan merupakan salah satu desa di lereng Gunung Kelud di Kabupaten Kediri yang mempunyai 25 balita dengan masalah pertumbuhan dan perkembangan. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader Posyandu tentang pentingnya pertumbuhan dan perkembangan balita di Desa Babadan Kecamatan Ngancar. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan secara langsung melalui pendidikan kesehatan dengan media LCD dan Tanya jawab. Hasil kegiatan yang dilaksanakan berjalan lancar, 25 kader posyandu sebagai peserta berperan aktif dalam proses kegiatan. Evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan baik tentang pengetahuan tentang pentingnya pertumbuhan dan perkembangan balita sebanyak 88%. Pengetahuan kader posyandu tentang pentingnya pertumbuhan dan perkembangan balita sangat penting untuk diberikan. Diharapkan dengan kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan kader posyandu terhadap tentang pentingnya pertumbuhan dan perkembangan balita untuk membentuk generasi yang sehat dan berkualitas.</p> <p>Kata kunci : tumbuh kembang balita, kader posyandu</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> </em></p> <p><em>Toddlerhood is an important period of human development because it is an important golden period of growth and development that determines the quality of a child's life. One of the efforts made by the government to optimize children's growth and development is through Posyandu activities. Babadan Village is one of the villages on the slopes of Mount Kelud in Kediri Regency which has 25 toddlers with growth and development problems. Community service is carried out by increasing the knowledge of Posyandu cadres about the importance of the growth and development of toddlers in Babadan Village, Ngancar District. Implementing activities is done directly through health education using LCD and question-and-answer media. The results of the activities ran smoothly, 25 posyandu cadres as participants played an active role in the activity process. The evaluation showed an increase in good knowledge regarding the importance of the growth and development of toddlers by 82%. It is very important to provide posyandu cadres with knowledge about the importance of growth and development for toddlers. It is hoped that with this activity there will be an increase in posyandu cadres' knowledge of the importance of the growth and development of toddlers to form a healthy and high-quality generation.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords: toddler growth and development, posyandu cadres</em></p> 2024-07-22T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Pamenang http://jurnal.stikespamenang.ac.id/index.php/jap/article/view/216 PENYULUHAN MANAJEMEN HIPERTENSI PADA DEWASA DAN LANSIA DI DESA KLUNGKUNG SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN MANAJEMEN HIPERTENSI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT 2024-07-20T07:08:56+00:00 Susi Wahyuning Asih [email protected] Yasminta Salsabila [email protected] Dita Apriliya Putri [email protected] Dhimas Fatahillah A [email protected] Putri Ayu Budi A [email protected] Holila Quruttul A [email protected] Mochammad Wafi R [email protected] Putri Rosalinda [email protected] Magfiroh Ainun R [email protected] Siti Nur Amanah [email protected] Yolanda Intan A [email protected] Niken Dwi P [email protected] <p><strong>Abstrak</strong> </p> <p>Hipertensi merupakan kondisi medis yang serius dan dapat meningkatkan risiko penyeakit jantung, otak, ginjal serta penyakit lainnya. Berdasarkan data dari Puskesmas Sukorambi terdapat 20 jiwa penderita Hipertensi yang ada di Desa Klungkung namun setelah dilakukan pengkajian kembali, terdapat pembaharuan data hipertensi yang didapatkan dari Posbindu Desa Klungkung meningkat menjadi sebanyak 35 jiwa. Berdasarkan data yang sudah didapatkan, mayoritas permasalahan dalam kasus ini berkaitan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi dan upaya pencegahannya. Tujuan dilakukannya penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan hipertensi pada Masyarakat Desa Klungkung. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini berupa penyuluhan yang diikuti oleh 40 responden yang merupakan penderita Hipertensi dan beresiko Hipertensi di Posbindu Desa Klungkung. Hasil pengabdian ini didapatkan bahwa ada peningkatan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi di Desa Klungkung dimana sebelum dilakukan penyuluhan didapatkan tingkat pengetahuan masyarakat Desa Klungkung dengan kategori kurang sebanyak 30 jiwa (75%) dan kategori cukup sebanyak 10 jiwa (25%) dan setelah dilakukan penyuluhan mengenai hipertensi Tingkat pengetahuan Masyarakat Desa Klungkung dalam kategori baik sebanyak 31 jiwa (77,5%) dan cukup sebanyak 9 jiwa (22,5%).</p> <p>Kata kunci : Pengetahuan, Manajemen Hipertensi</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract </em></strong></p> <p><em>Hypertension is a serious medical condition and can increase the risk of heart, brain, kidney and other diseases. Based on data from the Sukorambi Community Health Center, there were 20 people who had hypertension, but after a review, the hypertension data obtained from Posbindu was 35 people. Based on the data that has been obtained, the majority of problems in this case are related to the public's lack of knowledge about hypertension and efforts to prevent it. The aim of conducting health education is to increase knowledge of hypertension in the Klungkung Village Community. The method used in implementing this activity is in the form of counseling. The results of this research showed that there was an increase in public knowledge about hypertension in Klungkung Village, where before the counseling was carried out, the level of knowledge of the Klungkung Village community was in the insufficient category of 30 people (75%) and the adequate category was 10 people (25%) and after the counseling was carried out about hypertension The level of knowledge of the Klungkung Village Community is in the good category as many as 31 people (77.5%) and as many as 9 people (22.5%) as sufficient.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords : Knowledge, Hypertension Managemen</em><em>t</em></p> 2024-07-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Pamenang